Standar Penempatan Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim Menurut WMO

Climate4lie.info - Standar Penempatan Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim Menurut WMO 

Peralatan meteorologi pada sebuah taman alat
Gambar: https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-59096-7_2

Kondisi lingkungan di sekitar alat atau instrumen pengamatan cuaca dan iklim akan memengaruhi kualitas data pengukuran parameter cuaca dan iklim.

Obstacle atau gangguan dari keadaan lingkungan terhadap peralatan dan sensor alat meteorologi akan menyebabkan distorsi data hasil pengukuran.

Obstacle di sekitar alat cuaca dan iklim dapat berupa pohon atau vegetasi dan bangunan yang tinggi. Kondisi lingkungan ini akan mengurangi nilai representasi keberadaan suatu stasiun pengamatan cuaca dan iklim.


WMO sendiri mengharapkan suatu stasiun pengamatan cuaca atau stasiun pengamatan iklim dapat mewakili suatu daerah pengamatan seluas 100-1.000 km persegi.

WMO juga merekomendasikan pemasangan suatu instrumen pengamatan cuaca dan iklim pada jarak minimal sepuluh kali ketinggian rintangan di sekitar instrumen cuaca dan iklim tersebut.

World Meteorological Organization (WMO) merupakan badan khusus PBB untuk menangani kerja sama antarbangsa di bidang meteorologi, hidrologi dan yang berkaitan dengan sains kebumian.



Guna menghasilkan data yang sesuai kondisi di lapangan yang tidak terdistorsi oleh gangguan atau obstacle dari lingkungan di sekirar alat pengamatan cuaca dan iklim maka WMO menetapkan suatu standar penempatan alat pengamatan cuaca dan iklim.

Namun, karena berbagai kondisi dan fakta di lapangan dari seluruh dunia yang tidak semuanya dapat memenuhi standar penempatan alat menurut WMO, maka WMO membagi menjadi lima kelas klasifikasi.

Klasifikasi pengamatan cuaca dan iklim mulai dari kelas 1 sebagai stasiun pengamatan paling sesuai rekomendasi WMO hingga kelas 5 sebagai stasiun paling tidak direkomendasikan.
 
 
  • Semakin kecil kelas klasifikasi maka semakin representatif sebuah stasiun pengamatan cuaca dan iklim.
  • Semakin besar kelas klasifikasi maka semakin tidak direkomendasikan pengamatan meteorologi pada lokasi tersebut. alert-info


Penetapan standar penempatan peralatan meteorologi dalam bentuk klasifikasi kelas penempatan alat akan memudahkan penanggung jawab kegiatan cuaca dan iklim untuk menentukan lokasi untuk membangun taman alat. 

Klasifikasi ini juga digunakan oleh WMO untuk menetapkan suatu stasiun pengamatan layak masuk dalam jaringan WMO atau tidak.

Klasifikasi sebuah stasiun pengamatan cuaca dan iklim berdasarkan obstaclenya tidak tunggal, tapi dirinci berdasarkan masing-masing alat pengamatannya.

Jadi bisa saja sebuah stasiun cuaca atau stasiun iklim representatif untuk pengamatan hujan namun jelek untuk pengamatan suhu atau angin atau unsur cuaca atau iklim lainnya.



WMO menyarankan klasifikasi stasiun pengamatan cuaca dan iklim berdasarkan obstaclenya  ditinjau secara berkala. 

Pengamatan visual terhadap keberadaan obstacle harus dilakukan setiap tahun dan jika beberapa aspek kondisi lingkungan ternyata berubah, maka klasifikas baru terhadap stasiun pengamatan karena obstacle yang ada harus ditetapkan lagi.

WMO mengharapkan proses identifikasi obstacle pada pengamatan cuaca dan iklim tuntas dalam lima tahun.

Dalam artikel ini, akan membahas standar penempatan alat pengamatan cuaca dan iklim untuk tiga instrumen atau alat meteorologi yaitu:
  • Penakar hujan
  • Sangkar Meteorologi dan sensor suhu  dan kelembapan
  • Anemometer


Standar Penempatan Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim:  Penakar Hujan

Pengamatan hujan pada penakar hujan umumnya mudah terganggu oleh angin atau turbulensi yang dihasilkan oleh angin di sekitar penakar hujan. 

Menurut WMO kondisi ideal pada penempatan penakar hujan adalah dilengkap penahan angin yang seragam baik berupa penahan angin buatan atau dari vegetasi yang mengelilingi penakar hujan.

Keberadaan vegetasi yang tidak sama tinggi atau terlalu dekat dengan penakar hujan justru akan menghasilkan turbulensi yang menyebabkan pengukuran hujan menjadi tidak akurat.

Standar penempatan penakar hujan terhadap penahan angin atau keberadaan obstacle pada sekitar alat cuaca dan iklim berupa penakar hujan tersebut sebagai berikut.

Standar penempatan alat cuaca dan iklim - penakar hujan
Gambar 1. Standar penempatan penakar hujan


Gambar 1 di atas merupakan klasifikasi kelas 1 atau standar penempatan alat meteorologi yang paling direkomendasikan oleh WMO untuk penakar hujan. 

Gambar atas pada Gambar 1 tersebut, menunjukkan standar penempatan penakar hujan dengan obstacle pohon atau vegetasi. Gambar bawah adalah penempatan penakar hujan dengan pagar penahan angin.

Penjelasan penempatan penakar hujan berdasarkan Gambar 1 di atas sebagai berikut:
  • Penakar hujan diletakkan pada tanah yang rata dengan area terbukan. Kemiringan tanah maksimal  19°.

  • Obstacle berupa pohon atau vegetasi yang rendah dan seragam berkisar 14° jika  dan 26° yang merupakan perbandingan antara jarak dari penakar ke obstacle dengan tinggi obstacle itu sendiri.

  • Pada penakar hujan yang sudah dikeliling pagar penahan angin, maka jarak hambatan lain seperti tembok harus berjarak 4 kali tinggi tembok tersebut.





Standar Penempatan Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim:  Sangkar suhu dan Kelembapan

Menurut WMO, sangkar meteorologi yang berisi sensor ataupun termometer guna pengamatan suhu dan kelembapan harus terletak pada ketinggian 1,25-2 m. Toleransi untuk sensor suhu adalah kurang dari 0,2 ° C.

Ketidakakuratan pengamatan suhu dan kelembapan dapat disebabkan oleh antara lain:

  • Obstacle di sekitar sensor suhu yang memengaruhi kesetimbangan irradiasi pada sensor atau sangkar meteorologi. 

  • Lingkungan buatan di sekitar sangkar termometer seperti lapisan semen, aspal atau tembok yang dapat memanaskan udara pada saat malam hari.

  • Lingkungan yang dapat memantulkan panas ke arah sensor suhu dan kelembapan seperti permukaan air dan tembok.

Standar penempatan sangkar meteorologi ataupun sensor suhu dan kelembapan  klasifikasi kelas 1 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Standar penempatan sensor suhu dan kelembapan


Berdasarkan gambar di atas, standar penemptan alat pengamat suhu dan kelembapan harus:
  • Lebih dari 100 dari m dari sumber panas atau permukaan yang dapat memantulkan panas seperti bangunan, beton, tempat parkir mobil dll

  • Lebih dari 100 dari permukaan yang berair seperti danau atau kolam

  • Terhindar dari bayang benda ketika tinggi matahari mencapai lebih dari 5°.



Standar Penempatan Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim:  Anemometer

WMO menetapkan ketinggian anemometer untuk pengamatan arah dan kecepatan angin adalah 10 meter dari permukaan tanah yang terbuka dengan jarak dari obstacle minimal 10 kali tinggi obstacle itu sendiri.

Karena kecepatan angin dipengaruhi juga oleh kekasaran permukaan, maka untuk tinggi anemometer 10 meter kekasaran permukaan adalah 0,03 m.

Standar penempatan anemometer untuk klasifikas1 kelas 1 yang merupakan standar WMO dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Gambar 2. Standar penempatan sensor suhu dan kelembapan



Berdasarkan Gambar 3 di atas, standar penempatan anemometer dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Jarak obstacle berupa vegetasi atau bangunan dari kaki tiang anemometer minimal 30 kali tinggi obstacle tersebut atau sudat yang terbentuk kurang dari 1.9°.

  • Untuk obstacle yang besar(memiliki dimensi lebar), sudut yang terbentuk terhadap  tiang anemometer harus kurang dari 10°.

  • Untuk obstacle tipis seperti tiang atau pohon yang ramping/tipis,  tingginya tidak boleh lebih dari 8 m dengan jarak minimal 15 kali lebar obstacle tersebut terhadap tiang anemometer.

  • Obstacle tunggal kurang dari 4 m meter dapat diabaikan.


Demikian ulasan standar penempatan alat pengamatan cuaca dan iklim menurut referensi WMO. 

Pada kondisi peralatan yang tidak sesuai di atas maka kelas klasifikasinya akan turun dari 1 ke 2 dan seterusnya sesuai kondisi lingkungan di sekitar alat cuaca dan iklim tersebut. 

Selengkapnya dapat dibaca pada WMO-No. 1064: Commission for Instruments and Methods of Observation

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

8 Comments

  1. Pendeteksi petir kami dapat mendeteksi petir hingga 10km. Saya bekerja diperusahaan shawcor kanada.

    Biasanya begitu terdeteksi ada petir dikejauhan semua kegaiatan angkat dan angkut langsung di hentikan sebagai bagian dari keselamatan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo punya BMKG sepertinya bisa hingga 100an km bang

      Delete
  2. Kalau berkunjung kesini pasti tambah pintar,nggak kayak berkunjung ke blog gua, tambah mikir nggak jelas ckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya jadi tau fungsi bedak dingin karna ke blog abang :)

      Delete
  3. Kembali ke sekolah lagi, penjelasan yang cukup lengkap dan rumit... nice info bang

    ReplyDelete
  4. bisa sertakan daftar pustaka yang akurat ya bang, agar bisa dijadikan acuan lebih abik kedepannya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.