Climate4life.info - Susunan dan lapisan atmosfer pada bumi kita, berdasarkan komposisi gas, distribusi vertikal suhu serta tekanan udara dan kerapatannya.
Pengertian Atmosfer dan Fungsinya
Apa itu atmosfer? Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi kita.
Atmosfer berfungsi menjadi selimut bagi kehidupan yang ada di bumi karena merupakan lapisan pelindung terhadap radiasi matahari yang sangat kuat pada siang hari.
Adapun pada malam hari, lapisan atmosfer di atas permukaan bumi akan berfungsi menahan energi panas yang hilang dari bumi.
Karenanya, tanpa lapisan atmosfer bumi akan menjadi sangat panas pada siang hari dan menjadi sangat dingin pada malam hari. Lapisan atmosfer ini terikat dengan bumi karena adanya gravitasi bumi.
Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai 1000 km dari permukaan bumi hingga batas terluarnya. Meski sebenarnya batas antara susunan atmosfer bumi dengan angkasa luar sulit ditentukan.
Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai 1000 km dari permukaan bumi hingga batas terluarnya. Meski sebenarnya batas antara susunan atmosfer bumi dengan angkasa luar sulit ditentukan.
Lapisan atmosfer memiliki sifat fisis tertentu berdasarkan susunan atmosfer itu sendiri. Sifat fisis atmosfer antara lain transparan, tidak berbau dan tidak berwarna.
Selain itu atmosfer bumi memiliki berat yang berkaitan dengan timbulnya tekanan udara.
Atmosfer juga dapat mengembang dan menyusut karena dinamika panas yang diterimanya. Di atmosfer ini pula segala proses cuaca dan iklim terbentuk.
Atmosfer juga dapat mengembang dan menyusut karena dinamika panas yang diterimanya. Di atmosfer ini pula segala proses cuaca dan iklim terbentuk.
Susunan atmosfer dapat ditinjau berdasarkan komposisi atmosfer dan berdasarkan struktur vertikalnya. Komposisi atmosfer berkaitan dengan keberadaan gas dalam atmosfer.
Adapun struktur vertikal lapisan atmosfer berkaitan dengan lapisan-lapisan atmosfer secara vertikal serta distribusi suhu dan tekanannya.
Adapun struktur vertikal lapisan atmosfer berkaitan dengan lapisan-lapisan atmosfer secara vertikal serta distribusi suhu dan tekanannya.
Susunan Atmofer Bumi Berdasarkan Komposisi Gas Penyusunnya
Pada dasarnya atmosfer merupakan campuran dari berbagai macam gas. Susunan atmosfer berdasarkan keberadaan gas ini disebut komposisi atmosfer.
Di antara campuran gas pada susunan atmosfer tersebut terdapat uap air. Adapun komposisi atmosfer dengan campuran gas tanpa uap air dinamakan udara kering.
Meski susunan atmosfer merupakan campuran berbagai gas, namun guna mempelajari sifat fisis atmosfer dianggap seolah-olah merupakan gas tunggal.
Karenanya susunan atmosfer atmosfer dapat didekati dengan persamaan gas ideal (Pawitan, 1989) yaitu:
pV = nR*T
Di mana p adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah mol, R* adalah tetapan gas universal dan T adalah suhu mutlak.
Susunan gas penyusun atmosfer atau disebut komposisi atmosfer tersebut dibedakan menjadi gas permanan dan gas variabel.
1. Gas Permanen
Gas permanen artinya jumlahnya hampir selalu tetap dalam komposisi atmosfer. Komposisi gas permanen dalam susunan atmosfer di bumi kita terdiri dari:
- Nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,
- Oksigen (O2) sebanyak 20,95 %,
- Argon (Ar) sebanyak 0,93%,
- Neon (Ne) sebanyak 0.0018 %,
- Helium (He) sebanyak 0.0005 %,
- Hidrogen (H2) sebanyak 0.00006 %,
- Xenon (Xe) sebanyak 0.000009%
2. Gas Variabel
Adapun gas variabel adalah gas yang jumlahnya selalu berubah-ubah. Komposisi gas variabel dalam susunan atmosfer antara lain:
- Uap air (H2O) sebanyak 0 - 4 %,
- Karbondioksida (CO2) sebanyak 0.039 %
- Metan (CH4) sebanyak 0.00017 %,
- Nitrogen Oksida (N2O) sebanyak 0.00003 %,
- Ozone (O3) sebanyak 0.000004 %,
- Partikel padat sebanyak 0.000001 %,
- Kloroflurokarbon (CFCs) sebanyak 0.00000002 %.
Keberadaan uap air di atmosfer memegang peranan utama dalam pembentukan cuaca karena uap air di atmosfer merupakan sumber dari semua bentuk kondensasi (proses pengembunan) dan presipitasi (hujan dan salju).
Uap air bersumber dari dari proses evaporasi (penguapan) dan evapotranspirasi.
Uap air bersumber dari dari proses evaporasi (penguapan) dan evapotranspirasi.
Uap air yang ada dalam susunan atmosfer akan mempengaruhi kestabilan atmosfer melalui pemanasan dan pendinginan adiabatik.
Susunan Atmofer Bumi Berdasarkan Lapisan Vertikal
Lapisan atmosfer yang tersusun secara vertikal terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer.
Setiap lapisan atmosfer tersebut memiliki ketebalan dan karakteristik tertentu.
Susunan atmosfer ini diidentifikasi berdasarkan distribusi suhu terhadap ketinggian dari permukaan bumi, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Berikut lapisan-lapisan atmosfer dari permukaan hingga bagian puncak dalam susunan atmosfer bumi kita, yaitu lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer.
1. Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah yang tepat di atas permukaan bumi. Troposfer berada pada ketinggian antara 0 – 16 km.
Pada lapisan troposfer ini terjadi aktivitas cuaca seperti angin, hujan, awan, dan halilintar. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan dalam susunan atmosfer bumi yang mengandung uap air.
Pada lapisan troposfer ini terjadi aktivitas cuaca seperti angin, hujan, awan, dan halilintar. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan dalam susunan atmosfer bumi yang mengandung uap air.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1 di atas, temperatur troposfer menurun perlahan terhadap ketinggian.
Semakin tinggi dari permukaan bumi, suhunya makin rendah. Ketebalan dan ketinggian lapisan troposfer tidak sama.
Di atas khatulistiwa ketinggian troposfer mencapai 16 km dengan suhu sekitar -30 °C. Adapun di daerah kutub ketinggiannya hanya berkisar 8 km dengan suhu kurang lebih -46 °C.
Perbedaan ketebalan atmosfer antara di bagian kutub dan khatulistiwa disebabkan oleh pengaruh rotasi bumi.
Batas antara troposfer dengan lapisan di atasnya disebut tropopause. Pada lapisan ini proses konvektif dalam sistem cuaca sudah terhenti karena ketiadaan uap air.
2. Lapisan Stratosfer
Stratosfer dalam susunan atmosfer terletak di atas troposfer pada ketinggian antara 16 – 50 km. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dengan ketinggian sekitar 35 km.
Karenanya starosfer disebut juga ozonosfer. Ozon merupakan lapisan pelindung bagi kehidupan manusia karena menjadi filter atau penyaring pancaran sinar ultraviolet matahari yang berlebihan.
Karenanya starosfer disebut juga ozonosfer. Ozon merupakan lapisan pelindung bagi kehidupan manusia karena menjadi filter atau penyaring pancaran sinar ultraviolet matahari yang berlebihan.
Berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat pada lapisan statosfer, suhu udara mulai naik terhadap ketinggian.
Lapisan ini disebut lapisan inversi atau lapisan di mana suhu naik terhadap ketinggian.
Hal ini terjadi karena adanya ozon yang menyerap sinar ultraviolet (UV) dari cahaya matahari. Sinar UV yang terperangkap ozon inilah yang memanaskan suhu udara pada ketinggian ini.
Hal ini terjadi karena adanya ozon yang menyerap sinar ultraviolet (UV) dari cahaya matahari. Sinar UV yang terperangkap ozon inilah yang memanaskan suhu udara pada ketinggian ini.
Batas lapisan stratosfer dengan lapisan di atasnya yaitu lapisan stratopause. Pada lapisan ini ditandai dengan suhu yang umumnya konstan terhadap ketinggian.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan atmosfer dalam susunan atmosfer terletak pada ketinggian 50 - 85 km. Kerapatan udara pada lapisan ini sangat rendah dan suhu menurun terhadap ketinggian hingga mencapai 90 °C.
Pada lapisan puncak mesosfer merupakan tempat dengan suhu terendah.
Pada lapisan mesosfer, tanpa alat bantu maka manusia tidak dapat bernafas dengan normal. Hal ini terjadi karena tipisnya oksigen karena rendahnya kerapatan atmosfer yang mengandung oksigen.
Batas antara mesosfer dengan lapisan di atasnya disebut mesopause. Pada lapisan ini suhu udara cenderung tetap terhadap ketinggian, berkisar 90 °C.
4. Lapisan Termosfer
Lapisan termosfer merupakan lapisan yang hangat dalam susunan atmosfer. Terletak pada ketinggian di atas 85 km dari permukaan bumi.
Pada lapisan ini suhu kembali naik terhadap ketinggian.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul udara yang menyerap panas kemudian memanaskan lingkungannya.
Hal ini terjadi karena molekul-molekul udara yang menyerap panas kemudian memanaskan lingkungannya.
Pada lapisan termosfer kerapatan sangat rendah karena jumlah atom dan molekul sangat sedikit.
Keberadaan sedikit partikel ini justru berpengaruh signifikan karena penyerapan sedikit saja energi matahari dapat menaikkan suhu udara dengan tinggi.
Pada lapisan termosfer, fenomena Aurora terjadi, yang terbentuk karena interaksi partikel bermuatan dari matahari dengan lapisan udara tipis di termosfer.
Susunan Atmofer Bumi Berdasarkan Tekanan Udara dan Kerapatannya
Secara umum tekanan udara dalam susunan atmosfer bumi akan menurun terhadap ketinggian.
Hal ini berkaitan dengan kerapatan molekul udara dalam atmosfer, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Berdasarkan persamaan gas ideal di atas (pV = nR*T) bahwa tekanan udara akan sebanding dengan jumlah molekul dalam 1 kolom udara.
Semakin banyak molekul maka 1 kolom udara akan semakin rapat dan semakin berat. Maka tekanan udara akan semakin besar.
Secara vertikal molekul-molekul udara kan menumpuk dekat permukaan bumi karena gaya gravitasi bumi. Maka didekat permukaan bumi kerapatan udara lebih besar dan kemudian akan menurun terhadap ketinggian.
Laju penurunan kerapatan udara akan diikuti laju penurunan beratnya karena berkurangnya gaya gravitasi bumi. Hal ini akan diikuti oleh laju penurunan tekanan udara.
Pada akhirnya susunan atmosfer berdasarkan tekanan udaranya akan tinggi di bagian permukaan bumi dan semakin rendah mengikuti ketinggian dari permukaan bumi.
Pada akhirnya susunan atmosfer berdasarkan tekanan udaranya akan tinggi di bagian permukaan bumi dan semakin rendah mengikuti ketinggian dari permukaan bumi.
Laju perubahan tekanan udara terhadap ketinggian dapat dirumuskan sebagai berikut:
dP = -g⍴ dz
di mana:
- dP = laju perubahan tekanan
- g = gaya gravitasi
- ⍴ = kerapatan udara
- dz = perubahan ketinggian
Demikian ulasan tentang susunan atmosfer bumi kita, mencakup komposisi gas di atmosfer dan penampang atmosfer bumi berdasarkan suhu, tekanan udara dan kerapatannya.
Referensi:
Referensi mengenai susunan atmosfer ini bersumber dari:
[2] Hidayat Pawitan - Termodinamika Atmosfer
[3] Susilo Prawirowardoyo - Meteorologi
23 Comments
cocok buat tugas ini :D bolehkan diambil kalau ada user yang minta tugas seperti ini
ReplyDeleteSilahkan mas
DeleteMeraskaan panas dan dingin yang tidak berlebihan salah satu tugas dari atmeosfer, kita harus berterimakasih.
ReplyDeleteklo ga ada atmosfer bisa2 suhu ga terkendali
nice share mas :)
Sama2 mas.. semoga bermanfaat. Hal yang mungkin jarang kita sadari anugerah Tuhan berupa atmosfer ini
DeleteEh, lho, kok aku baru ngeh klo persentase Nitrogen itu gede banget yah! berarti selama ini kita sebenarnya lebih banyak menghirup Nitrogen dong?
ReplyDeleteKalo kata guru saya, saat kita menghirup udara semua gas ya masuk. Nanti di dalam hidung akan dipisahkan, 02 akan diserap yang lainnya termasuk nitrogen dikeluarkan kembali oleh paru-paru. CMIIW
DeleteLah nitrogen bukannya dingin pak?? Kek yang dipake buat ice cream kekinian gitu.... ;)
DeleteAsli bahasan berat lah, saya gak paham
nyaman, mudah dipahami, pas ke tengah tengah artikelnya puyeng lagi, nemu rumus wkwkwk
ReplyDeleteBisa diskip yang itu mas. Khusus untuk mahasiswa yg lagi kuliah ttg atmosfer hehehe
DeleteSusunan Atmosfer Bumi memang perlu dikaji lebih dalam lagi ya ....
ReplyDeletekonon benda benda langit yang jatuh ke bumi akan mengalami proses panas yang begitu hebat sehingga benda tersebut hancur sebelum sampai ke bumi...benar kah begitu Mas ?
inilah fingsi dari Atmosfer, termasuk menahan emisi panas dari sinar matahari....bukan kan begitu Mas admin?
DeleteBetul sekali bang... salah satu fungsi atmosfer memang demikian. Melindungi bumi dari masuknya benda2 dari luar angkasa
Deletemeskipun sudah ribuan kali mendengar dan mengucapkan kata atmosfer , jujur sebenar saya sebelumnya belum tau apa saja zat pembentuk atmosfer itu.. sekalipun pernah diajarkan disekolah.. tapi faktor "U" yah.. semuanya sudah kulupakan.. ahahaha....beruntungnya singgah di blog ini sehingga mampu menambah wawasan saya...jadi, kalau ditanya si kakak, saya bisalah jawabnya dikit2.. atau mlipir lagi ke blog ini untuk menemukan jawabannya ... ;D
ReplyDeleteSyukurlah klo ada manfaatnya mba 👍
DeleteIngat masa sekolah, dulu paling suka mata pelajaran IPA, nilai di kelas selaluu yang terbaik, huhuu. . 😁😁😁
ReplyDeleteWah salah satu murid teladan nih. Keren kang
DeleteIni keren, bermanfaat sekali untuk siapapun yang membutuhkannya, terutama anak sekolahan. Nanti kalau si Mely (anak tetangga) nanya soal tugas IPA tentang ini, tinggal cari blognya Bang Day :D Makasih!
ReplyDeleteWah mb Tuteh suka ngajarin anak2 sekolahan yah.
DeleteMantap mba
apakah n2 indikasi ada kehidupan?
ReplyDeleteNo idea saya mas:)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletemaksudnya 1 kolom udara gimana ya ?
ReplyDeleteTerima kasih banyak kak untuk blog yang bermanfaat ini! Ringkas dan jelas. Semoga sehat selalu dan dilancarkan rezekinya aamiin
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.