Climate4life.info - Berdasarkan data iklim yang diakses pada laman NDC-NOAA, Aceh menjadi kota terpanas di Indonesia selama bulan Juli 2018.
Rangking 10 suhu maksimum tertinggi menunjukkan suhu maksimum harian yang dilaporkan Stasiun Meteorologi Iskandar Muda Aceh selama Juli 2018 mendominasi daftar suhu tertinggi di Indonesia.
Suhu udara tertinggi lainnya terjadi di Ternate (Stamet Baabulah), Medan (Stamar Belawan), Manado (Stamet Sam Ratulangi), Kapuas Hulu - Kalbar (Stamet Pangsuma), sebagaimana tersaji pada grafik di bawah ini.
Rangking 10 suhu maksimum tertinggi menunjukkan suhu maksimum harian yang dilaporkan Stasiun Meteorologi Iskandar Muda Aceh selama Juli 2018 mendominasi daftar suhu tertinggi di Indonesia.
Suhu udara tertinggi lainnya terjadi di Ternate (Stamet Baabulah), Medan (Stamar Belawan), Manado (Stamet Sam Ratulangi), Kapuas Hulu - Kalbar (Stamet Pangsuma), sebagaimana tersaji pada grafik di bawah ini.
Gambar 1. Rangking suhu tertinggi Juli 2018 di Indonesia |
Adapun rangking 10 suhu minimum terendah menempatkan Ruteng NTT menjadi tempat terdingin di Indonesia selama Juli 2018.
Hal ini sebagaimana data yang dilaporkan Stamet Satar Racik yang dapat diakses pada NDC-NOAA. Ruteng NTT sebagai tempat terdingin di Indonesia dapat diamati pada grafik berikut.
Hal ini sebagaimana data yang dilaporkan Stamet Satar Racik yang dapat diakses pada NDC-NOAA. Ruteng NTT sebagai tempat terdingin di Indonesia dapat diamati pada grafik berikut.
Gambar 1. Rangking suhu terendah Juli 2018 di Indonesia |
Faktor penyebab Aceh menjadi kota terpanas dan Ruteng NTT menjadi tempat terdingin
Edward Aguado dan James E. Burt dalam buku "Understanding Weather and Climate" menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan variasi suhu udara yaitu:
- Letak Lintang suatu tempat.
- Ketinggian, umumnya suhu udara akan menurun terhadap ketinggian. Baca:
- Sirkulasi atmosfer, berkaitan transport dari massa udara dingin dan panas di seluruh dunia
- Kontras darat dan lautan, berkaitan dengan perbedaanya penyerapan panas dan lama pelepasan panas antara darat dan lautan
- Arus laut. Arus laut yang panas ataupun dingin akan mempengaruhi suhu udara daerah yang dilewatinya
- Pengaruh lokal, seperti keberadaan vegetasi.
Sebagai daerah tropis, negeri kita dinyatakan memiliki suhu udara tahunan yang lebih hangat dibanding wilayah lainnya seperti subtropis dan kutub.
Hal ini karena wilayah tropis menerima panas dari sinar matahari selalu tegak lurus sepanjang tahun sehingga amplitudo suhu tahunan kecil namun amplitudo suhu harian cukup tinggi.
Adanya interaksi faktor-faktor tersebut di atas maka variasi suhu udara di berbagai tempat menjadi tidak sama.
Pada enam faktor disebutkan di atas, faktor nomor 1, 2, 4 dan 6 merupakan faktor yang konstan setiap waktu. Adapun faktor nomor 3 dan 5 dinamis mengikuti kondisi atmosfer.
Untuk melihat bagaimana Aceh menjadi kota terpanas dan Ruteng sebagai tempat terdingin selama Juli 2018 mari kita simak peta distribusi suhu udara rata-rata secara spasial di Indonesia selama Juli 2018 berdasarkan pengolahan menggunakan ITACS, sebagaimana tersaji berikut.
Gambar 3. Distribusi suhu Juli 2018 |
Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, umumnya bagian utara Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sulawesi Utara lebih hangat di banding bagian selatan.
Hal ini terjadi, karena pada Juli matahari masih berada di utara ekuator, sehingga kawasan tersebut mengalami pemanasan yang intensif.
Flux panas dari utara ekuator tersebut mencapai wilayah-wilayah bagian utara Indonesia yang menaikkan suhu udaranya.
Bersamaan pula sebagian besar wilayah Indonesia pada setiap Juli akan mengalami musim kemarau, yang berarti perawanan sangat rendah maka insolasi akan maksimal.
Adapun di bagian selatan Indonesia, karena adanya intrusi musim dingin dari Australia, maka suhu udara di bagian selatan Indonesia cenderung menjadi lebih dingin.
Apakah Aceh sebagai kota terpanas dan Ruteng - NTT kota terdingin di Indonesia selama Juli 2018 merupakan kondisi normal ? perhatikan gambar berikut.
Gambar 4. Anomali suhu Juli 2018 |
Pada Gambar 4, daerah yang berwarna kuning hingga merah menunjukkan suhu udaranya lebih panas dari biasanya sedang yang berwarna biru ke ungu berarti lebih dingin dari biasanya.
Aceh meski menjadi kota terpanas pada Juli 2018 namun ternyata kondisi ini masih lebih rendah dari biasanya dengan anomali -0,3 s.d 0 °C.
Adapun Ruteng NTT juga mengalami anomali suhu negatif yang berarti Ruteng sebagai kota terdingin berada dalam kondisi lebih dingin dari biasanya.
Mengapa terjadi anomali suhu negatif, mari kita simak faktor lainnya, yaitu suhu muka laut pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Anomali suhu muka laut Juli 2018 |
Nampak pada Gambar 5, suhu muka laut di sekitar Aceh dan NTT menunjukkan anomali negatif. Hal ini berarti suhu muka lautnya lebih dingin dari biasanya.
Tentunya hal ini menjadi salah satu faktor penyebab anomali negatif suhu udara di Aceh dan Ruteng NTT.
Jika kita kaitkan dengan faktor-faktor penyebab variasi suhu udara di atas, nampak bahwa faktor nomor 3 berperan dalam transport massa udara panas dan dingin di atmosfer berkaitan dengan pemanasan intensif di utara ekuator dan intrusi musim dingin di selatan ekuator.
Selanjutnya faktor nomor 5 akan berkaitan dengan dinamika suhu muka laut.
Demikian ulasan Aceh kota terpanas dan Ruteng - NTT kota terdingin di Indonesia selama Juli 2018. Artikel lain yang berkaitan adalah Setiap Juli Indonesia sebelah utara panas tetapi sebelah selatan dingin. Kenapa?
Semoga bermanfaat.
4 Comments
Hmmm NTT ya? Aku selalu berpikir NTT NTB itu panas sekali.
ReplyDeleteSaat winter di Ausie, maka Juli NTB dan NTT bahkan hingga Bali dan Selatan Jawa akan dingin mba
Deletesemoga baik baik aja ya yg di aceh, beruntung saya di daerah yg saat ini hujan terus
ReplyDeleteKalo Januari di Aceh cenderung sejuk mas
DeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.