Cuaca dan Iklim - Pengertian, Unsur Pembentuk dan Alat Ukurnya

Pelajari perbedaan cuaca dan iklim, unsur pembentuknya, serta alat ukur yang digunakan dalam meteorologi
Climate4life.info - Artikel berikut akan membahas pengertian cuaca dan iklim termasuk persamaan dan perbedaannya. Juga tentang unsur-unsur cuaca dan iklim serta alat ukur cuaca dan iklim.



Pengertian cuaca dan iklim

Cuaca menentukan baju yang akan kita pakai dan iklim menentukan baju yang akan kita beli.  Begitulah ungkapan masyarakat barat untuk mendeskripsikan pengertian cuaca dan iklim.

Pengertian cuaca dan iklim memang kadang membingungkan dan menyebabkan salah kaprah dalam penerapannya. Secara sederhana cuaca dan iklim  merupakan pernyataan keadaan fisis atmosfer atau properti fisis dari atmosfer.

Keadaan fisis atmosfer yang dimaksud meliputi suhu udara, kelembapan, curah hujan serta arah dan kecepatan angin. Perbedaan cuaca dan iklim adalah pada skala ruang dan waktunya.

Cuaca menyatakan kondisi atmosfer sesaat, mulai menit, jam hingga hari pada suatu tempat tertentu.

Adapun iklim merupakan  keadaan atmosfer dalam periode yang panjang dan dalam wilayah yang luas. Karenanya iklim disebut juga statistik atau sintesa dari keadaan cuaca.

WMO menyatakan periode waktu untuk mendeskripsikan iklim adalah minimal 30 tahun. Misalnya saat suatu wilayah dinyatakan beriklim tropis, itu adalah sintesa dari data keadaan atmosfer dalam rentang minimal 30 tahun.


Secara praktis informasi cuaca dapat diperoleh seketika saat dilakukan pengamatan atas kondisi fisis atmosfer.

Sebagai contoh misalnya saat kita berkata "hari ini panas sekali" maka kita sedang berbicara tentang cuaca. Adapun iklim baru dapat diperoleh setelah pengamatan cuaca dalam jangka waktu tertentu terkumpul.

Misalnya "setiap Bulan Juni hujan selalu berkurang". Kesimpulan ini diperoleh atas catatan empiris selama bertahun-tahun bahwa setiap bulan Juni memang hujan berkurang. Ini adalah gambaran tentang iklim.



Persamaan dan Perbedaan Cuaca dan Iklim

Sebagaimana diuraikan di atas, cuaca dan iklim memiliki persamaan dan perbedaan,  secara ringkas sebagaimana dijabarkan di bawah ini.

1. Persamaan cuaca dan iklim

  • Persamaan cuaca dan iklim yang paling dasar adalah keduanya merupakan gambaran parameter fisis keadaan atau kondisi atmosfer,
  • Persamaan cuaca dan iklim juga terletak pada unsur pembentuk yang sama seperti suhu udara, kelembapan, curah hujan serta arah dan kecepatan angin dan lainnya,
  • Persamaan cuaca dan iklim  yang lain adalah menggunakan peralatan atau alat ukur yang sama seperti termometer, higrometer, penakar hujan dan anemometer.


2. Perbedaan cuaca dan iklim:

  • Perbedaan cuaca dan iklim mendasar adalah adalah pada skala waktu terjadinya di mana cuaca singkat dan sempit sedang skala iklim jangka panjang dan pada wilayah yang luas,
  • Perbedaan cuaca dan iklim dari segi perolehan datanya, cuaca dapat diperoleh seketika saat dilakukan pengukuran atau pengamatan keadaan atmosfer. Adapun iklim diperoleh setelah catatan cuaca dalam jangka panjang terkumpul.
  • Perbedaan cuaca dan iklim dari segi ilmu yang mempelajarinya, llmu tentang cuaca disebut meteorologi sedang ahli tentang iklim disebut klimatologi.

The climate is what you expect; the weather is what you get. alert-info

Perbedaan cuaca dan iklim akan lebih mudah kita pahami dalam bentuk pernyataan kalimat yang digunakan untuk menerangkan kondisi fisis atmosfer tersebut.

Berikut konteks pernyataan kalimat cuaca dan iklim yang sering kita temui sehari-hari.

  • Contoh pernyataan tentang arti cuaca :
    • Suhu udara di Jakarta hari ini mencapai 30 °C.
    • Besok diprakirakan hujan terjadi di Bandung, arah angin dari Selatan dengan kecepatan mencapai 20 km/jam.
    • Kemarin di Yogyakarta hanya mendung saja.
    • Telah terjadi cuaca ekstrem dua hari yang lalu.


  • Contoh pernyataan tentang arti iklim
    • Suhu udara di Jakarta sepanjang tahun berkisar 30 °C.
    • Curah hujan di Bandung berkisar 200 - 500 mm pada bulan Maret.
    • Pola angin di Indonesia umumnya baratan pada bulan Oktober hingga Maret dan timuran pada April hingga September.
    • 10 tahun terakhir cuaca ekstrem makin sering terjadi.
    • Musim hujan 2018 diprakirakan lebih awal dari biasanya.
    • Musim kemarau tahun ini lebih kering dari sebelum-sebelumnya.


Contoh kalimat pernyataan tentang cuaca dan iklim di atas semoga memudahkan kita memahami pengertian cuaca dan iklim itu sendiri.

Adapun tata cara pencatatan cuaca menjadi data iklim di dunia dapat di baca lebih lengkap pada link di bawah ini.


Standarisasi penyelenggaran cuaca dan iklim oleh negara-negara di dunia di atur oleh World Meteorological Organization (WMO) atau Organisasi Meteorologi Dunia.


Selanjutnya mari kita bahas unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim serta alat ukur atau peralatan yang digunakan dalam  cuaca dan iklim tersebut.


Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim terdiri dari setidaknya tujuh unsur. Mengacu pada Aguado dan Burt (2001) susunan unsur cuaca dan iklim sebagai berikut:
  • penyinaran matahari, 
  • suhu udara, 
  • kelembapan udara,
  • penguapan,
  • tekanan udara, 
  • arah dan kecepatan angin, 
  • Presipitasi, dalam bentuk cair adalah hujan dan dalam bentuk padat adalah salju.


Kriteria Alat Ukur Cuaca dan Iklim

Adapun peralatan / instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam pengamatan unsur cuaca dan iklim tersebut berbeda-beda sesuai tujuannya masing-masing.

Alat ukur cuaca dan iklim  tersebut harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
  • Berdasarkan daya tahan atau kekuatan, alat ukur cuaca dan iklim harus kuat dan tahan lama karena diletakkan di area terbuka untuk jangka waktu yang lama.

  • Berdasarkan ketelitian, alat ukurcuaca dan iklim harus memiliki ketelitian tinggi dan kepekaan tinggi dengan standar koreksi yang telah ditetapkan.

  • Berdasarkan pengoperasiannya, alat ukur cuaca dan iklim yang manual harus sederhana cara pengoperasiannya, perbaikan dan perawatannya. 

Akurasi dari alat ukur cuaca dan iklim bergantung pada jenis peralatan yang digunakan dan cara pengoperasian peralatan itu sendiri. Alat ukur cuaca dan iklim yang bersifat otomatis akan menghasilkan data yang lebih akurat dibanding alat manual.

Alat ukur cuaca dan iklim manual lebih mudah ditangani jika terjadi kerusakan. Beberapa kesalahan yang bisa saja terjadi dalam pengukuran unsur cuaca dan iklim meliputi kesalahan penyetelan alat dan kesalahan paralaks.



Unsur Cuaca dan Iklim 1: Penyinaran Matahari dan Alat Ukurnya

Penyinaran matahari sering ditempatkan pertama dalam kaitan pembahasan unsur cuaca dan iklim.

Penggerak utama  dinamika cuaca dan iklim adalah radiasi matahari yang sampai ke bumi yang menyebabkan suhu udara berubah. Perbedaan suhu udara pada permukaan bumi akan diikuti oleh perbedaan tekanan udara yang kemudian menyebabkan terjadinya angin.

Adanya pemanasan dari matahari juga menyebabkan masuknya uap air ke atmosfer yang akan mempengaruhi kelembapan udara dan seterusnya.

Matahari sendiri dianggap sebagai sebuah benda hitam sempurna yang memancarkan fluks radiasi mengikuti hukum Stefan-Boltzman.

Menurut Stefan-Boltzman fluks radiasi yang dipancarkan sebuah benda berbanding lurus dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya yaitu :

F = rT⁴
  • F adalah fluks radiasi yang merupakan energi radiasi yang dipancarkan tiap satuan luas pada setiap waktu.
  • T adalah suhu mutlak dari benda hitam.
  • r adalah konstanta Stefan-Boltzman

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi antara lain:
  • Lintang tempat; daerah tropis pada lintang rendah akan menerima penyinaran matahari yang tetap sepanjang tahun.  Semakin ke kutub maka semakin kecil penerimaan radiasi mataharinya.
  • Revolusi bumi dan kemiringan bumi terhadap matahari yang mempengaruhi sudut datang matahari yang jatuh pada permukaan bumi, menghasilkan variasi musim karena perbedaan panjang siang dan malam.

Pengukuran penyinaran matahari sebagai unsur cuaca dan iklim mencakup dua aspek yaitu lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari.


a. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari

Lama penyinaran matahari merupakan bagian unsur cuaca dan iklim. Bertujuan untuk mengukur durasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dalam satu hari.

Lama penyinaran matahari menentukan besarnya radiasi matahari yang sampai ke bumi.

Semakin lama durasi penyinaran maka semakin besar pula jumlah radiasi yang diterima oleh bumi. Dampaknya pada unsur cuaca dan iklim yang lain adalah naiknya suhu udara, meningkatnya penguapan dan  turunnya tekanan udara.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari disebut Sunshine Recorder, umumnya berjenis Campbell Stokes.

alat ukur lama penyinaran matahari - unsur cuaca dan iklim
Campbell Stokes - alat ukur lama penyinaran matahari


Campbell Stokes terdiri dari bola gelas pejal dengan diameter 10 cm yang berfungsi sebagai lensa dan pias berisi skala waktu untuk jejak pembakaran.

Prinsip kerja alat ukur lama penyinaran matahari ini cukup sederhana, saat sinar matahari mengenai bola gelas tersebut, sinar matahari akan difokuskan hingga mampu membakar pias yang ada di bawahnya.

Panjang jejak yang terbakar pada pias mengindikasikan lamanya penyinaran matahari yang sampai ke permukaan bumi. Satuan lama penyinaran matahari dalam jam dan dalam persen.



b. Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari

Intensitas radiasi matahari didefinisikan sebagai radiasi matahari yang diterima suatu objek dibagi dengan luas objek tersebut.

Pengukuran intensitas radiasi matahari adalah untuk mengetahui energi radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer, yang jatuh pada suatu bidang per satuan luas dalam satu satuan waktu. 

Radiasi didefinisikan sebagai suatu proses pemindahan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa adanya media perantara. Energi panas yang berasal dari matahari disebut sebagai radiasi matahari.

Pengukuran radiasi matahari dalam kaitan dinamika cuaca dan iklim bertujuan antara lain untuk :
  1. Mempelajari transformasi energi antara bumi dan atmosfer dan variasinya terhadap ruang dan waktu.
  2. Mempelajari distribusi dan variasi dari radiasi datang, radiasi keluar dan radiasi net.
  3. Memverifikasi algoritma dan pengukuran radiasi matahari dari satelit cuaca

Alat ukur digunakan untuk pengukuran Intensitas Radiasi Matahari antara lain, Gun Bellani, Actinograph.


1. Gun Bellani

Gun Bellani digunakan untuk mengukur akumulasi harian intensitas gelombang pendek dari matahari dan atmosfer yang jatuh pada suatu permukaan bumi.

Satuan pengukuran Gun Bellani adalah kalori/cm²/hari, atau kalori/cm² /menit.

Gun Bellani - alat ukuran radiasi matahari - unsur cuaca dan iklim
Gun Bellani - Alat ukur Intensitasi Radiasi Matahari


2. Actinograph

Actinograph merupakan alat ukur radiasi matahari otomatis, menghasilkan pengukuran radiasi gelombang pendek dari matahari dan atmosfer berupa grafik pada sebuah pias.  

Prinsip kerja adalah pada saat radiasi mencapai sensor berupa bimetal, maka perubahan panas akan membengkokkan keping bimetal tersebut.

Gerak pembengkokan bimetal tersebut tersebut meninggalkan jejak pada pias yang telah dikonversi menjadi nilai radiasi pada pias Actinograph.

Actinograph - alat ukur radiasi matahari sebagai  cuaca dan iklim
Actinograph dan pias grafik radiasi matahari


Grafik yang dihasilkan oleh pias Actinograph masih merupakan nilai sesaat pada setiap waktu. Untuk mengkonversi menjadi intensitasi radiasi matahari diperlukan sebuah alat bantu yang disebut Planimeter.

Hasil pembacaan dengan planimeter menghasilkan nilai intensitasi radiasi matahari dalam satuan cal/cm2 .


Unsur Cuaca dan Iklim 2: Suhu Udara dan Alat Ukurnya

Unsur cuaca dan iklim selanjutnya adalah suhu udara, yang diukur menggunakan Termometer dengan satuan derajat celcius (°C).

Khusus Amerika Serikat menggunakan satuan Fahrenheit untuk satuan suhu udara.

Untuk merubah satuan suhu udara dari Celcius ke Fahrenheit dan sebaliknya atau ke satuan yang lain seperti Kelvin dan Reamul dapat digunakan rumus konversi.


Menurut WMO, suhu udara adalah suhu yang ditunjukkan oleh termometer yang terkena udara langsung, namun terhindar dari radiasi langsung matahari.

Suhu merupakan nilai yang digunakan untuk menunjukkan derajat panas suatu benda. Suhu juga akan menentukan wujud suatu zat apakah akan berbentuk cair, padat atau gas.

Misalnya air pada suhu di bawah titik bekunya (0 °C) akan berwujud beku dan di atas titik didihnya (100 °C) akan berwujud gas.
Pengamatan suhu udara mengunakan satu set termometer yang terdiri dari:
  1. Termometer bola kering, untuk mengukur suhu udara biasa
  2. Termometer bola basah, untuk mengukur suhu titik embun
  3. Termometer maksimum, untuk mengukur suhu tertinggi dalam satu hari
  4. Termometer minimum, untuk mengukur suhu terendah dalam satu hari

Dalam pengamatan suhu udara, termometer diletakkan dalam sebuah shelter pelindung yang dinamakan Sangkar Meteorologi setinggi 120 cm. 

Fungsinya adalah untuk mencegah radiasi matahari langsung mengenai termometer tersebut. Susunan termometer dalam sangkar meteorologi seperti terlihat di bawah ini.

Sangkar meteorologi dan seperangkat termometer
Sangkar meteorologi dan seperangkat termometer


Pada wilayah tropis sangkar meteorologi memiliki dua pasang pintu pada arah utara dan selatan. Gunanya untuk menghindari paparan langsung cahaya matahari terhadap alat ukur cuaca dan iklim yang ada di dalamnya.

Saat posisi semu matahari berada di utara bumi sekitar Maret hingga September maka pembacaan termometer dilakukan dari pintu sebelah selatan. 

Sebaliknya saat posisi semua matahari berada di selatan bumi pada September - Maret maka pembacaan dilakukan dari pintu sebelah utara.


Unsur Cuaca dan Iklim 3: Kelembapan Udara dan Alat Ukurnya

Kelembapan merupakan unsur cuaca dan iklim yang menyatakan keberadaan uap air di udara atau di atmosfer.

Uap air penting dalam cuaca dan iklim karena merupakan sumber utama dari proses kondensasi atau pengembunan dan presipitasi atau endapan baik hujan ataupun salju.

Selain itu, karena uap air di atmosfer juga dapat menyerap radiasi matahari maka keberadaanya dapat mempengaruhi suhu udara.


Kelembapan yang paling umum digunakan adalah kelembapan relatif (Relative Humidity - RH) yang menyatakan perbandingan tekanan uap air (e) dan tekanan uap air jenuh (es) pada suhu yang sama dengan satuan persen.

Secara teoritis, perhitungan kelembapan relatif menggunakan rumus berikut:

Kelembapan relatif (RH) = e/es x 100 %

Tekanan uap air (e) dan tekanan uap air jenuh (es)  diperoleh dengan rumus:


T pada rumus di atas adalah suhu dari termometer bola kering sedang Tw adalah suhu dari termometer bola basah.

Alat ukur unsur cuaca dan iklim untuk kelembapan yang paling sederhana adalah menggunakan Psychrometer, yang terdiri dari termometer bola kering dan bola basah, seperti yang terlihat di bawah ini.

Psychrometer yang terdiri dari termometer bola basah dan bola kering
Psychrometer yang terdiri dari termometer bola basah dan bola kering


Termometer bola basah sebenarnya merupakan termometer biasa yang kemudian dilengkapi kain muslin yang selalu basah.

Secara fisis suhu hasil pembacaan termometer bola basah menggambarkan suhu udara yang dicapai jika uap air mengembun pada tekanan tetap.

Hasil pembacaan termometer bola kering dan bola basah akan dikonversi pada sebuah tabel khusus untuk mendapatkan nilai kelembapan.

Sebagai contoh:
  • Pengukuran termometer bola kering (TBK) = 22 °C
  • Pengukuran termometer bola basah (TBB) = 17 °C
  • TBK - TBB = 5,0

Tabel kelembapan relatif - cuaca dan iklim
Tabel kelembapan relatif, sumber dari sini


Berdasarkan pembacaan di atas, pada baris dan kolom pertemuan TBB = 22 dan selisah = 5,0 dalam tabel kelembapan, akan diperoleh nilai kelembapan udara sebesar 58%


Unsur Cuaca dan Iklim 4: Penguapan dan Alat Ukurnya

Unsur cuaca dan iklim yang berkaitan dengan kehilangan air dari permukaan bumi adalah penguapan atau evaporasi. Penguapan dari tanaman disebut transpirasi dan gabungan keduanya disebut evapotranspirasi.

Penguapan merupakan mekanisme masuknya uap air ke atmosfer sebagai bagian dari siklus hidrologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju penguapan antara lain suhu udara, kecepatan angin dan sinar matahari.

Penguapan adalah proses perubahan air dari fasa cair ke fasa gas. alert-info
 
Alat ukur cuaca dan iklim untuk penguapan di area terbuka adalah Panci Penguapan Terbuka (Open Pan) dan untuk di ruangan adalah Piche Evaporimeter. Satuan penguapan dari keduanya adalah milimeter. 

Panci Penguapan - alat ukur cuaca dan iklim
Panci Penguapan


Penguapan yang diperoleh dari panci penguapan merupakan representasi dari "tebalnya" lapisan air yang menguap di alam terbuka seperti dari danau, laut dan sungai. Satu set alat ukur panci penguapan terdiri dari 
  1. Termometer air.
  2. Cup Counter Anemometer tinggi 0,5 m.
  3. Hook Gauge untuk  mengukur tinggi air.
  4. Still Well yang merupakan tempat menempatkan Hook Gauge.

Piche Evaporimeter digunakan untuk mengukur laju penguapan dalam ruangan, yang tidak terkena sinar matahari hari secara langsung dan juga terhindar dari gerak angin.

Piche Evaporimeter - Alat ukur penguapan
Piche Evaporimeter



Unsur Cuaca dan Iklim 5: Tekanan Udara dan Alat Ukurnya

Tekanan udara memiliki peranan penting dalam dinamika cuaca dan iklim. Daerah dengan tekanan tinggi umumnya cuacanya cerah.

Pada daerah tekanan rendah akan terbentuk cuaca buruk seperti hujan deras dan angin kencang.
  
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. 

Tekanan udara berkaitan dengan tinggi suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat maka tekanan udaranya akan semakin berkurang karena kerapatan udara semakin kecil. 

Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian mengikuti persamaan Laplace sebagai berikut:


di mana:

  • P   = Tekanan pada ketinggian Z (mmHG)
  • Po = Tekanan mula-mula (mmHG)
  • k   = Koefisian pemuaian udara (0,00367)
  • t   = suhu udara rata-rata sampai ketinggian Z dalam °C
  • Z = ketinggian dalam meter

Alat ukur cuaca dan iklim untuk tekanan udara adalah Barometer. Barometer ditempatkan dengan ketinggian 120 cm pada suatu ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Satuan tekanan udara yang dipakai adalah milibar.

Barometer paling awal digunakan adalah barometer jenis raksa. Seiring regulasi pengetatan penggunaan air raksa maka sekarang alat ukur tekanan udara menggunakan barometer digital.

Barometer - alat ukur tekanan udara
Alat ukur tekenan udara berupa Barometer raksa dan digital


Satuan tekanan udara dinyatakan dalam milibar, di mana:
  • 1 milibar = 0,001 bar,
  • 1 bar 105 N/m2,
  • 1 milibar = 102 N/m2
  • Tekanan udara standar setara tinggi kolom air raksa, di mana tekanan 1 atmosfer =760 mmHg =1,013 bar



Unsur Cuaca dan Iklim 6: Arah dan Kecepatan Angin dan Alat Ukurnya

Unsur cuaca dan iklim yang berkaitan dengan gerak atmosfer adalah angin. Angin didefinisikan sebagai gerak udara relatif terhadap permukaan bumi pada arah mendatar. 

Gaya penyebab gerak angin muncul karena adanya perbedaan tekanan pada dua tempat berbeda. Gaya ini dinamakan gaya gradien tekanan. Besarnya dirumuskan sebagai berikut :

    

di mana :  
  • Pn = gaya gradien tekanan 
  • ∆p = beda tekanan 
  • ∆n = beda jarak    
  • 𝞺= massa jenis udara 

Tanda minus (-) dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.


Umumnya kecepatan angin akan bertambah mengikuti ketinggian.

Agar kondisi angin pada tempat yang berbeda dapat dibandingkan, maka ditetapkan standar ketinggian yang sama dalam pengukuran angin permukaan yaitu pada ketinggian 10  m.

Anemometer pengukur arah dan kecepatan angin
Anemometer pengukur arah dan kecepatan angin


Unsur cuaca  dan iklim mengenai angin terdiri dari komponen arah dan kecepatannya.  Alat ukur angin menggunakan anemometer. Anemometer terdiri dari dua bagian yaitu Wind Vane dan Cup Counter. 
  • Wind Vane berfungsi untuk menentukan arah dari mana angin berhembus dalam derajat atau mata angin. Jika arah angin disebut "timur" artinya angin berhembus dari timur menuju barat.
  • Cup counter  berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Semakin cepat putaran cup counter berarti kecepatan angin semakin tinggi.


Unsur Cuaca dan Iklim 7: Curah Hujan dan Alat Ukurnya

Hujan merupakan  unsur cuaca dan iklim yang paling siginifikan untuk wilayah tropis. Hujan adalah jatuhan hydrometeor atau presipitasi yang sampai ke bumi dalam bentuk cair.

Bentuk jatuhan hydrometeor lainnya ialah salju dan es yang fasanya padat.

Pada daerah iklim tropis seperti Indonesia presipitasi umumnya berupa hujan, sangat jarang terjadi presipitasi yang sampai ke permukaan tanah dalam bentuk jatuhan keping es meski pernah terjadi.


Banyaknya hujan yang terukur saat pengamatan hujan disebut curah hujan. Pada dasarnya curah hujan merupakan perbandingan volume air hujan dengan luas alasnya.

Jika dirumuskan sebagai berikut: 

      h = V/A   

di mana:        
  • h       =  tinggi air hujan (mm)        
  • V      =  volume air hujan (mm³)       
  • A      = luas alas penampung (mm²) 

Satuan curah hujan adalah milimeter.

Curah hujan 1 (satu) milimeter berarti bahwa pada luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. alert-info

Gambaran tentang 1 milimeter hujan dapat dibaca lengkap pada:


Alat ukur unsur cuaca dan iklim untuk  curah hujan adalah penakar hujan yang terdiri dari penakar hujan tipe observatorium (PH Obs) dan penakar hujan otomatis (PH Hellman).

Penakar hujan - alat ukur cuaca dan iklim
Penakar hujan tipe Obs dan tipe Hellman



PH Obs merupakan alat ukur curah hujan manual dengan menggunakan gelas penakar.

Adapun PH Hellman adalah alat ukur curah hujan secara otomatis dengan menghasilkan grafik curah hujan pada kertas pias. Data yang dihasilkan alat penakar hujan Hellman antara lain:
  • Waktu terjadinya hujan
  • Periode hujan (jam)
  • Intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam)
  • Jumlah curah hujan (mm)

Demikian ulasan tentang cuaca dan iklim meliputi pengertian cuaca dan iklim, unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim serta alat-alat ukur unsur cuaca dan iklim. Semoga bermanfaat.

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

18 Comments

  1. Waaah ..., menarik sekali ulasannya dan beruntung bang Day bekerja di BMKG bisa mengamati cuaca dan iklim.
    Aku tertarik dengan bentuk mesin yang menyerupai robot android, Actinograph ..., bentuknya lucu dan fungsinya canggih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yah mirip android. Hehe. Udah jalan hidup jadi pegawai di sana mas. Mas Himawan aktif dmn ? mungkin kita bisa sesekali kopdar ngopi2.

      Delete
    2. Kalau saya kapan ya bisa jadi pegawai disana. :D
      blog yang satunya itu untuk commetnya entah dari js maupun form, pokoknya yang ada comenntnya. Ganti dengan kode punya blog ini saja. Tapi yang ada di b:include data, ya.

      Delete
    3. Trims Om Djangkaru.. sementara pake disqus. kalo dah sempat saya utak atik deh

      Delete
  2. Saya orang awam, tahunya iklim dan cuaca itu sama. Ternyata ada perbedaannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang kantor saya juga banyak yang masih gitu mikirnya hehehe

      Delete
  3. Setiap berkunjung kesini saya selalu merasa kembali ke sekolah :D staff BMKG seperti bang day memang harus tahu bagaimana perhitungan unsur cuaca dan iklim agar bisa mengkalkulasi semua data yang didapat untuk menghasilkan sebuah spekulasi. Ulasan yang cukup memusingkan kepala bang day thanks infonya

    ReplyDelete
  4. sangat lengkap dan jelas ulasannya mengenai cuaca dan iklim ini, sehingga bisa mencerahkan sekaligus memberikan pemahaman yang komprehensif bagi para pembaca nya yang masih kesulitan belajar mengenai cuaca dan iklim, baik definisi, unsur, dan alat nya, makasih banyak gan sudah berbagi ilmu yang bermanfaat :)

    ReplyDelete
  5. Ini blog isinya daging semua hehe

    Izin berlangganan bang, salam kenal.

    Kalo saya sendiri sbg orang awam dari dulu cara saya membedakan cuaca dan iklim yaitu berdasarkan lama waktunya. Kalo cuaca itu singkat kalo iklim itu untuk waktu yg lama...

    Melihat beberapa alat ukur di artikel ini, saya jadi teringat di perkuliahan teknik sipil dulu, ada mata kuliah hidro dimana di dalam mata kuliah tsb kalo tidak salah juga dibahas beberapa alat ukur untuk hujan yg nanti datanya bisa digunakan analisis untuk irigasi, volume banjir, analisis bangunan air, dll.

    Sukses untuk climate4life (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Bang. Semoga daging di sini bisa gurih hehehe.

      Kantor kita sering kedatangan mhswa praktek dan juga nyari data sih

      Delete
  6. Blog bagian ini yg paling saya suka baca

    ReplyDelete
  7. artikel nya sangat bermanfaat sekali mas...moga rezekinya lancar udah berbagi ilmu....mampir bang di blog saya apkdem.com

    ReplyDelete
  8. Mampir bang day, buat baca-baca beginian, wkwkw terima kasih informasinya bermanfaat sekali..

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.