Climate4life.info | A-Z Menyusun Informasi Prakiraan Musim Hujan Dan Prakiraan Musim Kemarau.
Regulasi resmi BMKG dalam penyusunan prakiraan musim ini tercantum dalam Peraturan BMKG No. 7 Tahun 2019.
Periodisasi Musim di Indonesia
Kita tahu sebagai wilayah beriklim tropis, di negara kita hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Selama ini selalu disebutkan musim kemarau di Indonesia terjadi pada April hingga Oktober dan musim hujan pada Oktober hingga April.
Artikel terkait:
Informasi ini tidak terlalu tepat karena awal musim dan panjang musim di berbagai wilayah Indonesia tidaklah sama.
Pada beberapa wilayah sejak Maret sudah memasuki musim kemarau namun di bagian lainnya kemaraunya baru mulai terjadi pada bulan Juni.
Bahkan pada beberapa lokasi Oktober-April justru merupakan musim kemarau pada saat yang lain sedang mengalami musim hujan. Perhatikan tabel yang tersaji di bawah ini.
Gambar 1. Periodisasi musim hujan dan musim kemarau pada beberapa lokasi |
Di Karawang bagian tengah, musim kemarau sudah mulai terjadi pada pertengahan Maret dan musim hujannya dimulai pada pertengahan Desember.
Pada sebagain Wonosobo baru mulai musim kemarau pada awal Juni dan musim hujannya dimulai pada awal Oktober.
Kondisi kebalikan terjadi pada suatu wilayah di Sulawesi Utara yang di Bolaang Mongondow Bagian selatan.
Pada wilayah ini musim hujan justru mulai terjadi sejak akhir Maret. Kemudian saat wilayah lain pada Oktober - November memasuki musim hujan, pada Bolaang Mongondow Bagian selatan malah memasuki musim kemarau.
Definisi Musim
Kata musim sendiri dalam KBBI menyatakan sesuatu keadaan yang mencolok dalam satu periode.
Musim hujan diartikan dalam periode tertentu keadaannya sering atau banyak hujan. Musim kemarau artinya dalam periode tertentu jarang terjadi hujan. Tentunya ini adalah penilaian secara kualitatif.
Secara teknis, BMKG menetapkan definisi musim berdasarkan kuantitaf curah hujan persepuluh hari atau dasarian.
Nilai yang digunakan adalah 50 milimeter perdasarian. Dasarian dengan curah hujan lebih dari atau sama dengan 50 mm dikategorikan musim hujan.
Baca juga:
Adapun dasarian dengan curah hujan kurang dari 50 mm dikategorikan sebagai musim kemarau.
Secara rinci mengenai musim kemarau, musim hujan serta prakiraan musim kemarau dan hujan akan dijabarkan di bawah ini.
Data Curah Hujan yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penyusunan prakiraan musim hujan dan prakiraan musim kemarau adalah data curah hujan harian yang diolah menjadi data dasarian dan bulanan.
Curah hujan harian adalah curah hujan akumulasi dalam 24 jam yang ditakar atau diukur pada setiap pukul 07.00 waktu setempat. Baca juga: Konsep waktu setempat.
Curah hujan dasarian adalah curah hujan akumulasi persepuluh hari. Dalam satu bulan terdiri dari tiga dasarian dengan pembagian sebagai berikut:
- Dasarian I: tanggal 1 s.d 10;
- Dasarian II: tanggal 11 s.d 20;
- Dasarian III: tanggal 21 s.d akhir bulan
Contoh tabulasi curah hujan harian menjadi dasarian |
Dengan demikian dalam satu tahun akan ada 36 dasarian. Curah hujan dasarian inilah yang akan menjadi dasar penentuan musim hujan ataupun musim kemarau.
Curah hujan dasarian juga akan menjadi dasar penentuan sebaran Zona Musim (ZoM), akan dibahas berikutnya.
Zona Musim (ZoM)
Dalam menyusun informasi Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau yang perlu diketahui pula adalah Zona Musim (ZOM).
Zona Musim adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan dengan karakteristik yang sama.
Sejauh ini penyusunan Zona Musim menggunakan metode clustering berdasarkan curah hujan dasarian. Sejumlah titik pengamatan hujan dengan karekteristik yang pola hujan yang sama akan dikelompokkan menjadi satu zona musim.
Perbedaan yang terlihat pada masing-masing Zona Musim adalah perbedaan awal musim dan panjang musim baik pada saat musim hujan ataupun musim kemaraunya.
Pada daerah-daerah dengan pola hujan rata-ratanya tidak terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut sebagai daerah Non ZOM.
Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dapat saja, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.
Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 342 Zona Musim dengan sebaran sebagai berikut:
- Sumatera: 54 Zona Musim
- Jawa: 150 Zona Musim
- Bali dan Nusa Tenggara: 59 Zona Musim
- Kalimantan: 22 Zona Musim
- Sulawesi: 42 Zona Musim
- Maluku Papua: 15 Zona Musim
Normal Musim Hujan dan Musim Kemarau
Untuk dapat menghasilkan suatu prakiraan musim, sebelumnya kita harus menyusun dulu normal musim kemarau dan normal musim hujan.
Normal musim dapat diartikan rata-rata kejadian atau kebiasaan pola pada saat musim hujan dan musim kemarau terjadi.
Normal musim hujan dan musim kemarau disusun berdasarkan data curah hujan dasarian dalam 30 tahun mengacu pada standar normal iklim.
Saat ini yang digunakan adalah normal curah hujan periode 1981-2010.
Baca juga:
Gambar 2. Contoh tabulasi curah hujan dasarian untuk mendapatkan normal musim |
Berdasarkan rata-rata curah hujan dasarian selama 30 tahun tersebut yang disebut juga sebagai normal musim maka akan didapatkan hasil sebagai berikut:
- Normal awal musim hujan dan awal musim kemarau
Awal musim hujan adalah dasarian awal masuknya musim hujan.
Menurut BMKG, awal musim hujan ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan pada suatu dasarian lebih besar sama dengan 50 mm yang kemudian diikuti pada 2 dasarian berikutnya.
Atau, jumlah curah hujan selama 3 dasarian berturut-turut tersebut lebih besar atau sama dengan 150 mm.
Adapun awal musim kemarau adalah dasarian di mana musim kemarau telah dimulai. Awal musim kemarau ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan pada suatu dasarian kurang dari 50 mm yang kemudian diikuti pada 2 dasarian berikutnya.
Atau, jumlah curah hujan selama 3 dasarian berturut-turut tersebut kurang dari dengan 150 mm.
Selanjutnya normal awal musim hujan dan awal musim kemarua ini akan menjadi dasar informasi maju atau mundurnya analisis dan juga prakiraan awal musim.
- Normal panjang musim kemarau dan panjang musim hujan
Panjang musim kemarau adalah dengan menghitung jumlah dasarian yang kontinyu berada dalam periode musim kemarau.
Demikian sebaliknya panjang musim hujan adalah jumlah dasarian yang berada dalam periode musim hujan.
- Normal curah hujan total selama musim kemarau dan selama musim hujan
Merupakan total curah hujan rata-rata yang terjadi pada saat musim kemarau dan pada saat musim hujan.
Nilai ini akan menjadi dasar perhitungan sifat hujan baik pada analisis ataupun prakiraan musim hujan dan kemarau.
Bagaimana mendapatkan hasil tersebut di atas?
Normal musim berupa rata-rata curah hujan dasarian seperti pada Gambar 2 di atas akan lebih mudah jika kita buatkan dalam bentuk grafik dengan garis batas 50 mm seperti di bawah ini.
Gambar 3. Grafik normal hujan dasarian untuk menentukan awal musim dan panjang musim |
Gambar 3 di atas merupakan grafik normal musim pada ZOM 126 yang meliputi Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut.
Secara sederhana kita bisa menetapkan semua bar grafik yang berada di bawah garis merah merupakan periode musim kemarau.
Sebaliknya yang bar grafik yang terkena hingga melewati garis merah masuk sebagai kategori musim hujan.
Mengacu pada definisi awal musim kemarau di atas, maka dasarian Mei II dengan curah hujannya di bawah 50 mm kemudian 2 dasarian sesudahnya yang juga curah hujannya kurang dari 50 mm, ditetapkan sebagai awal musim kemarau pada wilayah tersebut.
Selanjutnya merujuk pada definisi awal musim hujan, maka Oktober I merupakan awal musim hujan pada wilayah semarang bagian tenggara dan sekitarnya tersebut.
Panjang musim kemarau adalah mulai dari Mei II sampai dengan September III atau sama dengan 14 dasarian. Adapun panjang musim musim hujan adalah mulai dari Oktober I sampai dengan Mei I atau sama dengan 22 dasarian.
Normal curah hujan musim kemarau pada wilayah tersebut adalah total curah hujan mulai dari Mei II sampai dengan September III yaitu sebesar 290 mm.
Adapun Normal curah hujan musim hujan adalah total curah hujan mulai dari Oktober I sampai dengan Mei I yaitu sebesar 1.852 mm
Analisis Musim
Penyusunan analisis musim merupakan bagian informasi yang ada dalam prakiraan musim.
Analisis musim merupakan kegiatan mengevalusi kejadian musim yang sudah terjadi yang biasanya akan dikaitkan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan pola iklim.
Baca juga:
Misalnya kita ingin mengetahui awal musim kemarau pada suatu tahun serta perbandingannya dan sifat hujan saat kemarau tersebut. Kegiatan ini disebut analisis musim.
Langkah pertama adalah mengumpulkan data curah hujan dasarian selama tahun tersebut pada satu lokasi kemudian dibandingkan dengan normal musimnya.
Sebagai contoh kita ingin membuat analisis musim tahun 2015 pada ZOM 126 yang meliputi Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut. Datanya sebagai berikut.
Sebagai contoh kita ingin membuat analisis musim tahun 2015 pada ZOM 126 yang meliputi Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut. Datanya sebagai berikut.
Gambar 4. Data curah hujan dasarian tahun 2015 dan 2016 pada ZOM 126 |
Berdasarkan data pada Gambar 3 sebelumnya di atas, kita tahu bahwa pada ZOM 126:
Analisis Musim Kemarau 2015 pada ZOM 126 di atas sebagai berikut:
Berdasarkan data pada Gambar 4, awal musim kemarau tahun 2015 terjadi pada Mei II (Dasarian 14).
- Awal Musim Kemarau: Mei II (Dasarian 14) dengan normal curah hujan saat musim kemarau adalah 290 mm;
- Awal Musim Hujan: Oktober I (Dasarian 28), normal curah hujan saat musim hujan adalah 1.852 mm.
Analisis Musim Kemarau 2015 pada ZOM 126 di atas sebagai berikut:
Berdasarkan data pada Gambar 4, awal musim kemarau tahun 2015 terjadi pada Mei II (Dasarian 14).
Untuk menghitung perbandingan awal musim adalah nomor dasarian awal musim kemarau 2015 (14) dikurangi nomor dasarian normal awal musim kemarau (14), yaitu 14 - 14 = 0, atau sama dengan normalnya.
Jika hasilnya negatif dikatakan awal musim kemarau 2015 maju dari normalnya. Jika hasilnya positif makan dinyatakan awal musim kemarau 2015 mundur dari normalnya.
Adapun untuk menghitung sifat musim kemarau 2015 adalah dengan menghitung prosentasi hasil pembagian total curah hujan selama musim kemarau 2015 dibagi curah hujan normalnya pada periode yang sama.
Karena musim kemarau 2015 pada ZOM 126 ini terjadi mulai Mei II sampai dengan Oktober III, maka harus dibagi pula dengan normal curah hujan selama Mei II sampai dengan Oktober III. Hasilnya:
Jika hasilnya negatif dikatakan awal musim kemarau 2015 maju dari normalnya. Jika hasilnya positif makan dinyatakan awal musim kemarau 2015 mundur dari normalnya.
Adapun untuk menghitung sifat musim kemarau 2015 adalah dengan menghitung prosentasi hasil pembagian total curah hujan selama musim kemarau 2015 dibagi curah hujan normalnya pada periode yang sama.
Karena musim kemarau 2015 pada ZOM 126 ini terjadi mulai Mei II sampai dengan Oktober III, maka harus dibagi pula dengan normal curah hujan selama Mei II sampai dengan Oktober III. Hasilnya:
Kategori sifat hujan yang diatur BMKG sebagai berikut:
Mengacu kategori ini, maka sifat hujan saat musim kemarau 2015 untuk ZOM 126 adalah Bawah Normal, karena nilainya < 85 %.
Adapun analisis untuk musim hujan 2015-2016 untuk ZOM 126 tersebut sebagai berikut. Awal musim hujan 2015-2016 terjadi pada November I (dasarian 31). Perbandingan awal musim hujan adalah : 31 - 28 = +3.
Artinya awal musim hujan 2015-2016 mundur sebanyak 3 dasarian dari normalnya.
Selanjutnya karena musim hujan berlangsung sampai dengan Mei III 2016, maka untuk menghitung sifat hujan saat musim hujan 2015-2016 adalah berdasarkan total curah hujan mulai November I 2015 sampai dengan Mei III 2016.
Curah hujan tersebut kemudian dibagi dengan normal curah hujan pada periode yang sama dengan periode musim hujan 2015-2016 tersebut.
- Bawah normal ; <85 %
- Normal : 85 - 115 %
- Atas Normal : > 115 %
Mengacu kategori ini, maka sifat hujan saat musim kemarau 2015 untuk ZOM 126 adalah Bawah Normal, karena nilainya < 85 %.
Adapun analisis untuk musim hujan 2015-2016 untuk ZOM 126 tersebut sebagai berikut. Awal musim hujan 2015-2016 terjadi pada November I (dasarian 31). Perbandingan awal musim hujan adalah : 31 - 28 = +3.
Artinya awal musim hujan 2015-2016 mundur sebanyak 3 dasarian dari normalnya.
Selanjutnya karena musim hujan berlangsung sampai dengan Mei III 2016, maka untuk menghitung sifat hujan saat musim hujan 2015-2016 adalah berdasarkan total curah hujan mulai November I 2015 sampai dengan Mei III 2016.
Curah hujan tersebut kemudian dibagi dengan normal curah hujan pada periode yang sama dengan periode musim hujan 2015-2016 tersebut.
Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau
Prakiraan Musim dirilis oleh BMKG dua kali dalam setahun.
Pada bulan Maret BMKG akan mengeluarkan informasi Prakiraan Musim Kemarau (PMK) dan pada Juli atau Agustus BMKG menerbitkan Prakiraan Musim Hujan (PMH).
Baca juga: Forum Prakiraan Musim - berkumpulnya para forecaster iklim se-Indonesia
Secara ringkas informasi yang dirilis BMKG mencakup:
- Prakiraan Musim Kemarau:
- Prakiraan Awal Musim Kemarau
- Perbandingan Awal Musim Kemarau hasil prakiraan terhadap normalnya
- Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau
- Puncak terjadinya musim kemarau
- Prakiraan Musim Hujan:
- Prakiraan Awal Musim Hujan
- Perbandingan Awal Musim Kemarau hasil prakiraan terhadap normalnya
- Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan
- Puncak terjadinya musim Hujan
Tatacara menghitung atau menentukan awal musim, perbandingan dan sifat musim prakiraan sama seperti dalam membuat analisis musim yang telah dijabarkan di atas.
Adapun Puncak Musim adalah puncak terjadinya musim kemarau ataupun musim hujan. Puncak musim ditentukan dengan cara:
- Puncak musim hujan;
merupakan periode di mana jumlah curah hujan tertinggi selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut.
- Puncak musim kemarau;
merupakan periode di mana jumlah curah hujan terendah selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut.
Apabila terdapat lebih dari 3 (tiga) dasarian yang terendah, maka puncak musim kemarau diambil di tengah periode curah hujan terendah.
Penyediaan prakiraan musim baik untuk prakiraan musim hujan ataupun prakiraan musim kemarau sebagai berikut:
Penyediaan prakiraan musim baik untuk prakiraan musim hujan ataupun prakiraan musim kemarau sebagai berikut:
- Data yang dipakai untuk penyediaan prakiraan musim adalah menggunakan data hasil pengamatan harian dan/atau dasarian.
- Membuat prediksi hujan dasarian dengan periode prediksi hingga 1 (satu) tahun atau 36 (tiga puluh enam) dasarian ke depan menggunakan metode statistika yang berbasis time series.
- Membuat prediksi hujan dasarian dengan periode prediksi hingga 7 (tujuh) bulan atau 21 (dua puluh satu) dasarian ke depan menggunakan metode statistika yang berbasis dinamis.
- Hasil prediksi hujan dasarian berbasis time series dan dinamis merupakan informasi Prakiraan Musim.
- Prediksi hujan dibuat untuk pos hujan utama di wilayah Zona Musim (ZOM) dan Non Zona Musim (Non-ZOM).
Peta Prakiraan Musim
Informasi prakiraan musim selain dalam bentuk narasi dituangkan juga dalam bentuk peta prakiraan musim hujan dan juga musim kemarau.
Peta ini telah diatur format dan juga standar pewarnaan legendanya.
Demikian artikel Menyusun Informasi Prakiraan Musim Hujan Dan Prakiraan Musim Kemarau. Semoga bermanfaat.
----
Terima kasih tim AAI BMKG Pusat dan Staklim Semarang atas data-datanya.
- Contoh peta prakiraan awal musim dan standar pewarnaan legenda pada peta seperti di bawah ini.
Peta prakiraan awal musim kemarau 2019 |
Standar pewarnaan legenda peta awal musim |
- Contoh peta perbandingan awal musim dan standar pewarnaan legenda pada peta perbandingan seperti di bawah ini.
Peta perbandingan awal musim kemarau 2019 |
Standar pewarnaan legenda peta perbandingan awal musim |
- Contoh peta prakiraan sifat musim dan standar pewarnaan legenda pada peta sifat musim sebagai berikut.
Peta prakiraan sifat musim kemarau 2019 |
Standar pewarnaan legenda peta sifat musim |
Demikian artikel Menyusun Informasi Prakiraan Musim Hujan Dan Prakiraan Musim Kemarau. Semoga bermanfaat.
----
Terima kasih tim AAI BMKG Pusat dan Staklim Semarang atas data-datanya.
38 Comments
Ditempat saya sudah memasuki masim kamarau sepertinya. Sudah beberapa bulan tidak turun hujan.
ReplyDeleteTepatnya daerah mana Om Djangkaru ?
DeleteKalo ditempat saya tidak bisa diprediksi kadang musim kmarau bisa ujan seharian untuk 3 tahun kebelakang tepatanya digalunggung
ReplyDeleteKalo panca roba tidak termasuk musim ya karena di indo cuma ada musim hujan dan kemarau atau bisa dikatakan pancaroba adalah musim semi
Galunggung di pegunungan yah mas ? Biasanya memang daerah pada ketinggian hampir selalu hujan berkaitan dengan sistem orografis atau faktor pengangkatan massa udara karena efek pegunungan yang kemudian menjadi awan hujan
Deleteiya sob daerah pegununngan sistem orografis apakah selain faktor ketinggian ada faktor lain misalnya masihh banyak nya pohon
DeleteDi Indramayu lagi musim kering, sawah-sawah tak ada air, sungai pun terlihat dasarnya. Prediksi petani, waduk Jatigede bisa dijadikan cadangan untuk musim tanam ketiga. Nyatanya prediksi itu meleset. Kalau saja petani paham prakiraan cuaca semacam ini, mungkin rencana musim tanam bisa dilakukan dengan lebih baik.
ReplyDeleteWah gitu yah Bang Doel. Memang sih masalah terbesar kita adalah kelebihan air saat musim hujan dan defisit air saat kemarau. Manajemen pengelolaan air ini masih menjadi tantangan kita semua
DeleteDi Cirendeu saat ini masih hujan, padahal sudah masuk bulan Juni. Di Depok juga sama...
ReplyDeleteDepok diprakirakan memang baru akan masuk Kemarau pada pertengahan Juni mas
DeleteDetail mas. Sepertinya bisa juga nih dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, jadinya gagal panen bisa diantisipasi..
ReplyDeleteMemang sih sejauh ini informasi musim kemarau dan hujan lebih banyak untuk kepentingan pertanian meski sekarang jg sudah dimanfaatkan untuk pengurangan resiko bencana
DeleteWah wah... keren... keren... bisa selengkap ini. Jaman kecil dulu, bayanganku menentukan musim itu semudah ngitung di jari kita. Hahaha...
ReplyDeleteTernyata memusingkan sekarang.
Di Malang sekarang udah nggak pernah hujan, tapi kemarin gerimis dikit, dan cuaca akhir-akhir ini dingin dan air juga dingin.
Sebagian besar Malang sejak awal diprakirakan memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei kemarin mba.
DeleteUntuk suhu yang dingin penjelasannya ada di sini mba :
http://www.climate4life.info/2016/06/setiap-juli-indonesia-sebelah-utara-panas-sebelah-selatan-dingin.html
Berarti, di setiap daerah ada kantor BMKG yang mengukur curah hujan di jam 7 pagi? Mengukurnya pakai apa ya? (Nggak kebayang kalau petugas BMKG ngecek gelas takaran penampung air hujan tiap hari ... )
ReplyDeleteKalo kantor BMKG kurang lebih 200an se Indonesia dan sebagian besar pengamatannya 24 jam mba.
DeleteKlo pengamatan hujan yang tiap jam 7 pagi terdapat hampir di semua kecamatan se Indonesia. Tapi pengamatnya kerjasama dengan pemda setempat mba
Di tempatku benar-benar tak menentu mas. Kadang hujan deras sekali, kadang panas menyengat sekali, bahkan tak jarang juga rindu dalam sekali.. (loh kok jadi puitis) ehehe
ReplyDelete-Fajarwalker.com
Walah trs saya harus komen apa nih hehehe
DeleteKeren juga nih masnya,..bisa memprediksi turunnya hujan dan musim,..kalau saya sih berharap semoga aja ujan turun pada waktunya sehingga tidak kesusahan air 😀
ReplyDeleteHehe, alam belum bisa kita kontrol mas. Usaha besar untuk memenej kelebihan air pada musim hujan agar menjadi cadangan saat kemarau perlu terus ditingkatkan
Deletedi sulawesi selatan sekarang banjir di mana-mana bang
ReplyDeleteMemang pola musim di Sulsel variatif bang sesuai pembagian zona musimnya. Ada yang sejak Januari sudah kemarau tetapi ada yang Juni masih mengalami hujan. Pada daerah inilah kemudian terjadi banjir.
DeleteTurut prihatin yah
makasih bang say meski saya jauh tapi keluarga selalu kirim berita melalui wa
DeleteMantap bang ilmunya keren :D
ReplyDeleteDi Jawa Tengah sudah musim kemarau, pernah mendung tapi nggak jadi hujan
ReplyDeleteJateng untuk pesisir utara dan selatan sebagian besar sejak April kemaraunya. Pada bagian tengah prakiraan kemaraunya pada Juni ini mas
DeleteTernyata satu provinsi masih ada bedanya. Jadi yg daerah pantai lebih cepat masuk musim kemarau ya Bang
Deletesampe ada perhitungan nya mantep gtu ya :( oke informasi bagus mas
ReplyDeleteKalo gak pake perhitungan ntar disangka dukun mas hehehe
DeleteWaduh bangday..petani di wonogiri sudah pusing mikir jatah air irigasi untuk sawah. Mudah mudahan masih bisa panen. Padahal kalau diberita tivi, beberapa daerah malah masih hujan. Ada yg banjir malah.
ReplyDeleteKonsep pembagian musim ini harusnya dijelaskan lebih detil seperti ini di buku pelajaran anak. Tidak sekedar april - oktober musimnya ini. Desember -maret musimnya itu. 😊
Sejak awal memang daerah Wonogiri musim kemaraunya akan dimulai pada pertengahan April mba.
DeleteYa memang perlu ada sedikit koreksi pada buku pelajaran di SD dan SMP agar mendapat informasi tentang musim yang lebih detil hehehee
wah baca article ini seperti saya masuk kelas Geography ;-)
ReplyDeleteNanti ada kelas fisika juga Mak Cik hehehe
Deletesangat lengkap nih gan informasinya dan detail, sangat membantu sekali bagi praktisi di bidang meteorologi untuk menyusun informasi prakiraan musim hujan dan kemarau ya ;)
ReplyDeleteSemoga aja gitu bang Zunif hehehe
DeleteBang Day, kalau musim kemarau kenapa lebih dingin ya suhunya, anginnya, ? Apa perasaaan saya saja yang dingin karena dia cuek? eh.... Hehe
ReplyDeleteKalo pagi emang lebih dingin karena udara sangat kering. radiasi panas dari bumi yang biasanya menghangatkan hati kita eh sekitar kita hilang langsung ke atmosfer.
DeleteTetap kemarau yang seharian dingin hanya terjadi pada bagian selatan Indonesia seperti Yogya, Malang hingga Bali Nusra.
Di Utara saat kemarau seharian panas
Di tempat tinggalku di Jagakarsa sekarang cerah, terang-benderang. Padahal 10 menit lalu turun gerimis mengundang :) Sudah lama ga hujan jadi keoanasan kita nih.
ReplyDeleteDikit lagi hujannya datang kok mba :)
DeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.