Perbedaan Kabut Asap, Kabut, dan Asap yang Muncul Saat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)

Climate4life.info - Perbedaan Kabut Asap, Kabut, dan Asap yang Muncul Saat Karhutla.



Istilah kabut asap ini ramai disebut saat periode terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berlangsung.

Asap karhutla berdasarkan foto satelit nasa.gov


Kabut asap dikaitkan dengan kondisi udara yang kabur sehingga mengurangi jarak pandang pada saat adanya asap yang umum bersumbuer dari kebakaran hutan dan lahan.

Apakah penggunaan istilah kabut asap ini benar? Apa beda kabut asap dengan kabut serta asap? Mari kita bahas satu persatu.


Kabut

Pembahasan perbedaan kabut asap, kabut, dan asap yang ramai disebut saat karhutla terjadi kita mulai dari pengertian kabut.

Kabut adalah sekumpulan tetesan air yang melayang dekat permukaan tanah yang dapat menyebabkan berkurangnya jarak padang. Lapisan kabut juga dapat menyerap dan menghamburkan cahaya.

Udara kabur karena Kabut di daerah Puncak Jawa Barat


Fog vs Mist

Kabut dalam konteks meteorologi dikenal dengan istilah fog dan mist. Jika kabut ini menyebabkan jarak pandang kurang dari 1 kilometer maka disebut fog.

Jika jarak pandang masih lebih dari 1 kilometer  maka kabut ini disebut mist.



Kabut Adveksi

Kabut umumnya terbentuk dalam dua cara. Pertama melalui proses pendingin. Pada proses ini massa udara suhunya turun hingga di bawah titik embunnya.

Pada proses ini, saat massa udara yang hangat kemudian melewati permukaan dingin, massa udara tersebut akan mengalami pendingin secara cepat. 

Saat massa udara tersebut suhunya mengalami pendinginan hingga titik embunnya, maka uap air yang ada di dalamnya mengalami proses kondensasi yaitu perubahan fasa uap air menjadi cairan. 

Butir cairan yang kemudian melayang di atmosfer inilah yang kemudian terlihat sebagai kabut. Kabut yang terbentuk melalui proses ini disebut juga kabut adveksi (advention fog).



Kabut Radiasi

Selain kabut adveksi terdapat juga yang disebut kabut radiasi (radiation fog).

Dalam proses ini permukaan bumi suhunya lebih dingin dari lapisan udara di atasnya karena telah melepaskan radiasi gelombang panasnya.

Permukaan tanah yang lebih dingin ini kemudian memengaruhi udara di atasnya menjadi dingin juga. 

Saat lapisan udara di atasnya mencapai suhu titik embunnya maka terjadi juga proses kondensasi sebagaimana pada proses kabut adveksi.

Uap air yang tidak terlihat menjadi terlihat karena telah berubah fasa dari uap menjadi fasa cair yang terlihat oleh mata. Proses ini umumnya terjadi pada pagi hari


Kabut Gunung/Lembah

Jenis kabut yang lain adalah "unslope fog" atau kabut gunung/lembah. Terbentuk pada tempat yang tinggi seperti pegunungan.

Saat angin lembah berhembus ke arah puncak gunung, akan mendorong lapisan udara hangat naik ke tempat yang lebih tinggi.


Saat udara naik suhunya akan turun dan saat mencapai suhu titik embunnya proses kondensasi  kembali terjadi. Terbentuklah kabut yang akan menutupi sisi gunung ataupun lembah yang ada.


Kabut Evaporasi

Proses kedua terbentuknya kabut adalah melalui penguapan dan percampuran udara. Penguapan menyebabkan bertambahnya uap air yang masuk ke atmosfer dan kemudian bercampur dengan udara
yang relatif kering.

Proses kedua ini umumnya merupakan mekanisme yang menyebabkan terjadinya kabut pada sore hari. Kabut ini disebut juga kabut evaporasi atau evaporation fog.


Bagaimana kabut menghilang? 

Kabut adveksi dan kabut radiasi akan menghilang pada saat sinar matahari cukup intensif menembus kabut.

Pada saat itu butiran-butiran kabut akan menguap oleh panas matahari dan lapisan kabut akan menghilang dari pandangan mata.

Pada kabut evaporasi, ketika proses evaporasi telah berhenti maka uap air yang akan bercampur dengan udara kering tidak ada lagi.

Proses kondensasi tidak terbentuk dan butiran air yang menjadi kabut tidak terwujud lagi.



Asap

Asap merupakan partikel-partikel padat dan kering yang melayang di atmosfer dan menyebabkan pengurangan jarak pandang.

Tentunya asap bersumber dari proses pembakaran baik dari kendaraan bermotor, industri hingga kebakaran hutan dan lahan.

Asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan. Foto: https://www.scmp.com

Asap dalam istilah meteorologi disebut sebagai smoke. Digolongkan ke dalam kelompok lithometeor, artinya partikel pembentuk asap merupakan partikel padat dan kering yang tidak mengandung air.

Pada saat asap menutupi atmosfer maka  matahari akan tampak sangat merah saat matahari terbit dan terbenam, dan menunjukkan semburat oranye ketika tinggi di langit.

Asap dalam lapisan yang menyebar luas seperti yang berasal dari kebakaran hutan menyebarkan sinar matahari dan memberi langit warna kuning kehijauan saat terlihat dari tempat yang dekat sumber karhutla.


Adapun asap yang terdistribusi secara merata dari sumber yang sangat jauh umumnya memiliki rona keabu-abuan atau kebiruan.

Ketika asap muncul dalam jumlah besar, kita akan dapat mencium baunya.

Keberadaan asap sebagai partikulat dapat dipantai dengan instrumen PM10 dan Aerosol Optical Depth (AOD). Selengkapnya di sini:

Kabut Asap

Kabut asap merupakan fenomena di mana udara yang berkabut bercampur dengan asap.

Dalam meteorologi fenomena ini disebut sebagai SMOG yang merupakan singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut).

Udara kabur karena adanya kabut asap di sebuah Stasiun Klimatologi BMKG

Pada perkembangannya SMOG tidak hanya merujuk pada udara kabur yang terbentuk dari asap dan kabut. Smog juga menjelaskan fenomena udara kabur karena proses fotokimia saat senyawa organik dan nitrogen oksida bereaksi secara kimiawi dengan sinar matahari untuk menghasilkan ozon. 

Kabut asap berdampak buruk bagi kesehatan, karena kabut asap karena tersusun oleh partikel-partikel dan gas-gas yang sangat kecil.

Maka partikel-partikel tersebut dapat menembus jauh ke dalam tubuh kita, khususnya ke paru-paru yang tentunya akan menganggu sistem pernafasan.

Kabut asap juga akan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan juga kerusakan pada tanaman yang ada akhirnya menurunkan produksi pertanian.



Istilah Kabut Asap saat Karhutla

Pada saat episode kebakaran hutan dan lahan maka tentunya akan menghasilkan asap.

Penggunaan istilah kabut asap saat udara kabur karena adanya asap akan tepat untuk kondisi pada saat pagi atau sore hari di mana kabut biasanya terbentuk.

Untuk membedakan itu kabut asap atau hanya kabut cukup dengan mengenali adanya bau asap saja! alert-info

Pada siang hari kabut sudah tidak ada lagi karena telah menguap. Maka penyebutan kabut asap pada siang hari ini sudah tidak tepat.

Pada saat itu udara  kabur yang kita lihat semata-mata terjadi hanya oleh faktor asap saja.

----000----

Demikian perbedaan istilah kabut asap, kabut, dan asap, serta penggunaannya saat terjadi karhutla yang memproduksi banyak asap.

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

42 Comments

  1. Saya pikir kabut dan asap itu satu kesatuan, ternyata dua hal yang berbeda ya bang..

    ReplyDelete
  2. Wah dari segi kabut saja sudah beraneka macam dan aneke proses penyebabnyak.
    Kalau asap dan kabut asap sudah jelas ya
    Saya tahu kabut saat ke bandung, jarak pandang benar-benar terganggu dan cahaya jadi memedar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo pinggiran Bandung mungkin setiap pagi akan ada kabut yah

      Delete
    2. Komennya mau rada JAIM ah sekarang mah...

      Jadi kabut dengan kabut asap itu bedanya disitu ya pak....?!

      Delete
    3. Wah ingin ikut lomba giway, tapi kalau komentnya disini, tentang tampilan tema ya rada kurang sesuai dengan isi artikel ya.
      Tak enaklah jika memberikan masukan.

      Delete
  3. iya betul mas, dari penjelasannya oke. berdoa nh mas utk daerah sumatra dan kalimantan yang tertimpa smga sehat selalu

    ReplyDelete
  4. Baru tahu kalau kabut banyak jenisnya. Semoga bencana kabut sumatra dan kalimantan cepat dapat terselesaikan ya...

    ReplyDelete
  5. Kesasar yang berguna yea ini nih... Akibat nyasar jadi paham bedanya kabut dengan kabut asap...
    Tapi yakin admin ga bakal bisa bedain kabut, kabut asap dengan kebut

    ReplyDelete
  6. Ternyata beda rupanya. Tapi, diantara kabut dan asap, adakah yang memiliki warna? mana tahu ada gitu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo asap tergantung bahan bakarnya mas hehehe.

      Delete
  7. Smog itu lebih cocok yaa kalau untuk mendeskripsikan banyaknya asap saat siang akibat karhutla. Semoga tidak ada lagi hutan yg terbakar di negara kita ini. Dampaknya ngeri

    ReplyDelete
    Replies
    1. SMOG justru pagi or sore hari mba. Kalo siang hari kabut dah menguap. yang tersisa asap saja

      Delete
  8. oh begitu bedanya…..
    perubahan warna merah matahari menjadi topik hangat di mana mana…..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, di sini juga sempat heboh saat di Jambi

      Delete
  9. Fog dan mist biasanya pada pagi hari di bukit yang setiap hari saya lalui. Saya merasa gak perlu masker.

    Tapi ketika asap di Riau serasa sesak nafas dan susah sekali menghirup udara.

    Jadi tambah jelas sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kalo di Riau udah racun asapnya mas saat karhutla itu.

      Delete
  10. saya udah duga di awal mas kalau kabut asap itu ga sepenuhnya tepat saat kebakaran hutan kemarin, karena pehaman awalnya kalau kabut itu pasti ada airnya.

    sementara asap tanpa kandungan air (kecuali pagi hari),

    sekarnag saya makin mantep atas pemahaman kabut dan asap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas Sabda.. kadang saya kepikiran mungkin kata "kabut" dalam "kabut asap" lebih dimaksudkan sesuatu yang menutupi udara dalam hal ini asap. Meski jadi melenceng dari istilah asalnya

      Delete
  11. berarti jenis Kabut Asap saat Karhutla ini adalah jenis kabut yang berbahaya ya mas jika terhirup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas karena mengandung polutan hasil pembakaran

      Delete
  12. Wah, baru tahu saya ternyata beda antara asap dengan kabut asap

    ReplyDelete
  13. Wah, baru tahu saya bedanya, Bang. Jelas banget. Makasih infonya Bang...

    ReplyDelete
  14. Sebenarnya ingin memberikan masukan tentang tampilan widget-widgetnya. Tapi takut dikir menggurui, malulah.

    ReplyDelete
  15. wah ternyata bisa beda seperti itu ya kabut dan asap nya aku tahunya jerebu kalau di malaysia

    ReplyDelete
  16. Kayaknya kalau sekarang ini, lebih banyak kabut asap dibandingkan murni kabut.
    Polusi udara ada di mana-mana. Huhu...

    ReplyDelete
  17. Berarti tingkat polusi udara itu juga di pengaruhi konsentrasi partikel basah ya pak? Sekarang musim asap ini, kalau malam hari menghirup udara keluar ibarat kyk secangkir kopi belum diaduk,kita didasar ampasnya :D

    ReplyDelete
  18. Karhutla sebaiknya dijelaskan kepanjangannya. Saya awalnya bingung karhutla itu apa sampai akhirnya menyimpulkan sendiri kalau Karhutla itu Kebakaran Hutan dan Lahan. Setelah ini mudah2an ga ada lagi Smog karena karhutla. Oh iya usul: penempatan Ads jangan kebanyakan di tengah teks karena bikin orang bingung bacanya jadi gak fokus karena ada distraksi.

    ReplyDelete
  19. Penggunaan istilah kabut asap saat udara kabur karena adanya asap akan tepat untuk kondisi pada saat pagi atau sore hari di mana kabut biasanya terbentuk.
    Kenaikan Konsentrasi Partikulat PM 10 biasanya pada malam hingga dini hari, bagaimanakah dengan hal tersebut apakah tepat dikatakan kabut asap?

    ReplyDelete
  20. mungkin karena sama sama mengurangi jarak pandang, jadi asap melimpah efek dari kebakaran dinamakan kabut asab juga... meskipun klo dari definisi kabut diatas terlihat tidak singkron ya

    ReplyDelete
  21. kalau menurut istilah kabut dan asap tidak bisa disatukan, tapi karena sama sama menutupi jarak pandang jadi biar gampang memakai istilah kabut asap... itu sih bagi saya yg awam

    ReplyDelete
  22. Disaat propinsi yang lain sudah mereda kabut asapnya, di Palembang kondisi asap semakin memburuk...dan kurang mendapat perhatian....

    ReplyDelete
  23. Awal membaca kondisi udara yang kabur, saya kira udaranya lari alias kabur, hahaha. Sudah penasaran, kok udara bisa lari? Eh, setelah dibaca ulang ternyata maksudnya tidak terlihat jelas, hehehe. Akibat gagal fokus.
    Jadi kalau dibedakan, kabut bikin badan jadi dingin, kalau asap bikin badan panas, kalau kabut asap berarti badannya bisa panas dingin karena sakit, hehehe.

    ReplyDelete
  24. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  25. Very nice post pak..

    Mau beri masukan sedikit..hehe Akan lebih sempurna jika pencantuman sumber2 dari gambar, seperti NASA, www.scmp.com dihidupkan link-nya..biar reader(s) juga bisa jalan2 ke sites tsb tanpa copy paste, tinggl klik aja, harapannya bisa memperluas wawasan reader(s) juga.

    Klo ada bintangnya sperti go***, I'll give 5 stars untuk page keren ini.. Semoga makin beken page nya.

    ReplyDelete
  26. Dilihat lewat versi hape lumayan berat.
    Mau tidak ya harus mengurangi widget.
    Dengan harapan biar iklan GA nya lebih cepat muncul juga

    ReplyDelete
  27. Kalau udah kabut asap pagi-pagi..matahari pagi bisa berubah seperti bulan. Awal-awal terasa aneh liatnya, lama2 kok biasa ya hehehe.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.