Climate4life.info | Angin Geostropik dalam Sirkulasi Atmosfer Global
Terbentuknya Angin Geostropik
Angin geostropik merupakan salah satu bagian dalam sistem sirkulasi atmosfer di bumi. Terbentuk sebagai hasil dari keseimbangan gaya yang bekerja padanya.
Geostropik sendiri berasal dari kata geostrophic. Geo berarti bumi dan strophic yang berarti berputar yang mengacu pada gaya coriolis dalam konteks rotasi bumi.
Dalam sistem sirkulasi global terdapat tiga sel utama yang terbentuk karena perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan terjadinya aliran angin dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
1. Gaya-gaya dalam angin Geostropik
Ketika aliran angin dari tekanan tinggi tersebut mendapat gaya lain sehingga arahnya berbelok menjadi sejajar garis isobar terbentuklah angin geostropik.
Isobar sendiri adalah garis-garis yang menghubungkan tempat yang memiliki tekanan yang sama.
Gambar 1. Angin geostropik dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Gambar: https://geography.name/ |
Seperti terlihat pada Gambar 1 di atas, garis biru ke kanan adalah aliran angin geostropik. Pada awalnya angin berhembus tegak lurus dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
Pada titik ini gaya gradien tekanan lebih dominan sehingga angin terlihat memotong garis isobar.
Selanjutnya adanya gaya coriolis yang berlawanan dengan gaya gradien tekanan menyebabkan arah angin mulai condong ke kanan.
Ilustrasi angin geostropik pada Gambar 1 di atas merupakan kondisi untuk sirkulasi atmosfer pada bumi belahan utara (BBU). Pada bumi belahan selatan (BBS) adalah kebalikannya di mana angin geostropik akan bergerak ke kiri dari garis isobar.
Arah angin geostropik di BBU (kiri) dan BBS (kanan). Gambar: https://www.pmfias.com/ jet-streams-geostrophic-wind-upper-level-westerlies/ |
Pada saat gaya gradien tekanan setimbang dengan gaya coriolis maka resultan yang terbentuk adalah vektor angin yang tegak lurus terhadap kedua gaya tersebut. Hasilnya adalah angin geostropik yang mengalir sejajar garis isobar tersebut.
Jika aliran angin geostopik berada dekat permukaan bumi maka ada gaya friksi yang masih memengaruhi arah alirannya. Pada ketinggian di atas 2 kilometer friksi dapat diabaikan sehingga yang berperan hanya gradien tekanan dan gaya coriolis saja.
Jika aliran angin geostopik berada dekat permukaan bumi maka ada gaya friksi yang masih memengaruhi arah alirannya. Pada ketinggian di atas 2 kilometer friksi dapat diabaikan sehingga yang berperan hanya gradien tekanan dan gaya coriolis saja.
2. Jet Stream
Salah satu bentuk nyata angin geostropik di bumi adalah fenomena jet stream. Sebuah sabuk udara yang mengalir sangat kencang. Lebar jet stream ini mencapai ratusan kilometer dengan tebal hingga 2 km.
Aliran jet stream saat gelombang panas di Korea. Gambar: The Weather Chanel |
Aliran jet stream yang merupakan aliran angin geostropik tersebut memicu banyak dampak seperti terjadi serangan gelombang panas ataupun terbentuknya cuaca ekstrem dingin karena polar vortex.
Konsep Fisis Angin Geostropik
Sebagaimana dijelaskan di atas, geostropik terbentuk karena kesetimbangan gaya gradien tekanan (P) dengan gaya coriolis (C). Secara matematis dapat dituliskan:
atau,
di mana:
- ∆p = beda tekanan
- ∆n = beda jarak
- 𝜌 = massa jenis udara
- 𝝓 = lintang
Vg adalah kecepatan angin geostropik, dengan memindahkan ruas persamaan akan diperoleh:
Persamaan di atas menjelaskan bahwa kecepatan angin geostropik akan semakin besar jika nilai lintang semakin kecil.
Jadi pada perbandingan ∆p/∆n konstan semakin mendekati khatulistiwa angin geostropik akan semakin kencang.
Karena juga di khatulistiwa sin 𝝓 mendekati nol maka gaya coriolis menjadi nihil. Maka umumnya di dekat khatulistiwa arah angin akan selalu memotong isobar.
Demikian ulasan mengenai angin geostropik yang merupakan bagian dalam sistem sirkulasi atmosfer global.
Demikian ulasan mengenai angin geostropik yang merupakan bagian dalam sistem sirkulasi atmosfer global.
Referensi
Ulasan Angin Geostropik dalam Sirkulasi Atmosfer Global bersumber dari:
- Susilo Prawirowardoyo: Meteorologi
- https://www.pmfias.com/ : Geostrophic Wind, Jet Streams & Rossby Waves
- http://web.gccaz.edu/ : Definition of Pressure, Pressure Measurement and Variation
- http://pressbooks-dev.oer.hawaii.edu/ : Atmospheric Forces and Wind
29 Comments
sangat menarik untuk para mahasiswa ini bang kalau untuk saya lebih banyak nggak mengertinya maklum jurusan LAs dulunya di STM
ReplyDeleteWaktu saya masih mahasiswa juga roaming sih hehhehe.
DeleteBuih STM jago las tapi blognya kuliner
Dari dulu sukaa sekali pelajaran geofrafi. Rasanya jadi bisa melihat Sisi ajaib dari gejala alam.
ReplyDeleteSiapa sangka angin, si jet stream ini, pemicu cuaca ekstrem
Saya malah dulunya mengabaikan geografi eh kerjanya malah terapan dari geografi hehe
DeleteJadi penasaran mas sama dampaknya seperti serangan gelombang panas atau terbentuknya cuaca ektrim dingin. Itu mas, dampaknya, apa bisa kita olah atau dimanfaatkan untuk sekarang? seperti dikonversikan gitu atau yang menguntungkan manusia gitu??
ReplyDeleteBayangin aja misalnya hujan deras sampe banjir mas, sejauh ini manusia belum mampu mengelolanya menjadi cadangan air di musim kemarau.
DeleteNah apalagi yang jet stream ini
Terus angin jetstream itu bahaya gak pak? Lumayan gede lho itu hingga 2km.
ReplyDeleteYa itu mas salah satu dampaknya adalah munculnya serangan gelombang panas
DeleteBerat ini topiknya. Saya masih penasaran tentang angin puting beliung lebih sering menyasar daerah yang gersang kurang ruang terbuka hijau, misal di Bandung Timur jarang sekali pohon, antar rumah terlalu rapat. Apa benar ada penelitiannya seperti itu?
ReplyDeletePuting beliun dibangkitkan oleh awan cumulonimbus. Awan jenis ini terbentuk karna sistem pemanasan di permukaan yang kemudian memaksa udara naik membentuk awan menjulang tinggi. Pemanasan di permukaan akan tinggi pada kondisi yang terbuka seperti jalan dan beton
Deleteuntuk memahami bahasan ini perlu belajar fisika lagi nih....sedangkan matimatika yang masih tersisa di otak tinggal kalkulus saja karena masih ada kaitannya dengan programmer he he he...
ReplyDeleteWuih keren nih, mainannya kalkulus. Saya harus ngulang saat kuliah kemaren untuk ini hehehe
Deletewow....ratusan km lebarnya….
ReplyDeleteKekuatan alam semesta
DeleteAngin Geostropis masuk jenis angin merusak juga ya...
ReplyDeleteTergantung skalanya mas. kalo dah sebesar jet stream yang bahayalah hehe
DeleteLengkap sekali ulasan tentang angin geostropik, jadi ingat waktu pelajaran sekolah dulu kang.
ReplyDeleteKalo generasi milenial memang sudah dapat ini di sekolah. Kalo generasi senior alias tua speerti saya, ini pelajaran saat kuliah hehe
DeleteKalo saya tahu cuaca saat pelajaran IPA waktu SMP bang, soalnya saya ga kuliah. Walau ga mendetil tapi lumayan.😂
Deleteudah baca sampe setengah mas, tapi kali ini saya nyerah. gaa ngerti.... yang pasti angin geostropis mampu memicu gelombang panas
ReplyDeleteGpp mas, materi ini gak akan keluar saat UN :)
DeleteOoh... jangan-jangan ini penampakan angin yang suka dititipin rindu sama dia. Benar-benar bisa bikin gelombang panas dan dingin :)
ReplyDeleteNah nah.. keren mba. Ijin copas yah :)
DeleteSangat menarik tapi aku pusing bacanyaa :'))
ReplyDeleteemg angin ini bikin pusing mba. Seperti angin yang tidak bisa menyampaikan sayang kita ke doi :)
DeleteMungkin angin berputar2 kalau super kencang jadi angin puting beliung bukan ya? Serem amat tuh, kayak di luar negeri rumah2 roboh dan apa aja bisa terlempar jauh. Di negara kita juga pernah kasus begini ya.
ReplyDeleteAngin ini dalam skala luas mendorong terbentuknya tornado atau siklon tropis bu, neneknya puting beliung
DeleteDaerah Yang Tidak Mungkin Terbentuk Kesetimbangan Gesptropik Adalah
ReplyDeletesangat membantu saya dalam belajar geostropik untuk OSN 🌱🤩
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.