Cara Membuat Analisis Kelembapan Udara Terhadap Fungsi Ketinggian di Atmosfer dengan Itacs

Climate4life.info - Cara Membuat Analisis Kelembapan Udara Terhadap Fungsi Ketinggian di Atmosfer dengan Itacs


Tentang Itacs

ITACS singkatan dari Interactive Tool for Analysis of Climate System. Sebuah tools yang cukup handal dan mudah dioperasikan dalam membuat analisis sistem iklim. 

Bagi sobat yang baru mengenal Itacs baiknya membaca beberapa analisis sebelumnya yang menggunakan Itacs pada artikel:

Artikel terkait:
  1. Membuat diagram hovmoller anomali OLR dengan ITACS
  2. Cara Menyusun dan Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia Mengunakan Itacs alert-info

Kelebihan Itacs adalah dapat menghasilkan diagram analisis sistem iklim baik secara penampang horizontal maupun vertikal.  

Diagram sistem iklim pada skala horizontal dan vertikal tersebut dapat pula di "cross section" terhadap fungsi waktu ataupun jarak.

Pada artikel ini kita akan membuat analisis kelembapan udara terhadap fungsi ketinggian di atmosfer. Cara ini dikenal dengan istilah vertical cross section.



Kelembapan Udara

Kelembapan udara merupakan salah satu unsur penting dalam dinamika cuaca dan iklim karena memberikan informasi potensi pembentukan awan dan hujan.

Pada Itacs parameter kelembapan yang tersedia adalah "kelembapan spesifik" dengan simbol (q), yang menyatakan banyaknya massa uap air (Mv) dengan satuan gram terhadap 1 kilogram massa udara lembap (M). 

Udara lembap sendiri adalah campuran udara kering (Md) dan uap air (Mv). Secara matematis kelembapan spesifik (q) dapat dituliskan sebagai berikut:



Dalam membuat diagram kelembapan udara secara vertical cross section kita bisa mendapatkan beberapa analisis seperti laju penurunan kelembapan udara terhadap ketinggian di atmosfer. 

Selain itu pada Itacs memungkinkan kita mendapatkan informasi kondisi kelempaban udara pada masing-masing ketinggian pada setiap bulannya.



Membuat analisis kelembapan udara secara vertikal terhadap penampang horizontal

Sebagai contoh misalnya kita ingin mendapatkan gambaran kelembapan udara di sepanjang ekuator di wilayah Indonesia secara vertikal ke atas. Ilustrasinya seperti pada gambar berikut.


Ilustrasi area yang ingin dianalisis menggunakan Itacs


Penampang horizontal adalah garis bujur dari barat ke timur sepanjang wilayah Indonesia. Pada fungsi ketinggian merupakan jarak lintang yang dirata-ratakan pada arah vertikal hingga lapisan atas atmosfer.



1. Pengaturan parameter Itacs

Untuk mendapatkan gambaran kelembapan udara di sepanjang ekuator di wilayah Indonesia secara vertikalMaka pengaturan pada Itacs sebagai berikut:

Pengaturan Itacs untuk mendapatkan analisis kelembapan terhadap ketinggian vertikal di atmosfer


Hal mendasar pada pengaturan parameter Itacs di atas adalah:
  • Area: fungsi lintang dicentang untuk nilai rata-ratanya
  • Level: untuk mendapatkan nilai dari dekat permukaan (1000 hPa) hingga lapisan paling atas (100 hPa)
  • Time unit: dengan memilih centang maka akan menghasilkan 1 diagram analisis yang merupakan rata-rata selama periode waktu.


2. Hasil

Maka penampang hasil pengaturan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
 
Analisis kelembapan udara di wilayah Indonesia dari dekat permukaan hingga lapisan atas atmosfer menggunakan Itacs


Gambar di atas menjelaskan bahwa keberadaan uap air terbanyak berada di dekat permukaan bumi. 

Semakin ke lapisan atas atmosfer maka kelembapan udara semakin rendah karena keberadaan uap air semakin sedikit.

Selanjutnya, karena diagram analisis di atas merupakan data selama 2019, menunjukkan pula wilayah Indonesia di dekat ekuator yang cenderung lebih kering berada pada area sekitar 120 - 125 BT.



Membuat analisis kelembapan udara secara vertikal terhadap fungsi waktu

Pada diagram Itacs sebelumnya di atas kita sudah mendapatkan informasi kondisi kelembapan udara pada sepanjang wilayah Indonesia terhadap ketinggian di atmosfer.

Kita juga dapat membuat analisis lanjutan dengan Itacs untuk mendapatkan kondisi kelembapan udara di atas wilayah Indonesia pada masing-masing bulan terhadap ketinggian di atmosfer.


1. Pengaturan parameter Itacs

Pengaturan parameter pada Itacs seperti terlihat pada gambar berikut:

Pengaturan Itacs untuk mendapatkan analisis kelembapan terhadap ketinggian vertikal di atmosfer berdasarkan fungsi waktu


Perbedaan pengaturan tersebut dengan pengaturan Itacs pada bagian pertama adalah:
  • Area: fungsi lintang dan bujur keduanya dicentang untuk rata-rata
  • Time unit: Fungsi bulanan tidak dirata-ratakan, agar mendapat 12 nilai bulanan dari Januari hingga Desember selama tahun 2019


2. Hasil

Maka hasilnya adalah diagram kelembapan udara mulai Januari hingga Desember pada tahn 2019 yang terdistribusi dari dekat permukaan hingga lapisan atas, seperti pada gambar di bawah ini.
Analisis kelembapan udara di wilayah Indonesia dari dekat permukaan hingga lapisan atas atmosfer menggunakan Itacs berdasarkan bulanan selama 2019


Gambar di atas menjelaskan bahwa umumnya di sepanjang ekuator di wilayah Indonesia kelembapan spesifik berkisar 0,016 gr/kg. Selama tahun 2019 kelembapan udara minimum terjadi mulai Juli hingga September.

Hal ini sejalan dengan kondisi iklim di Indonesia di mana sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau pada sekitar Juli hingga September.


Demikian tutorial singkat untuk mendapatkan penampang kelembapan udara secara spasial dan juga menurut runtun waktu menggunakan Itacs versi 5.

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

25 Comments

  1. Ternyata agak ribet juga ya bikin analisis kelembaban udara, itu hasilnya sama dengan prakiraan cuaca yang tayang di tv ngga bang day?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prakiraan cuaca itu produk akhir mas, ini dapurnya

      Delete
    2. Oh jadi ini dapurnya ya, pantesan kadang ada asapnya bang day. Mungkin lagi masak ayam kali ya.:D

      Delete
  2. tulisan yang mmebuat wawasan kita laus dan jadi tahu semuanya

    ReplyDelete
  3. wah, berasa sekolah lg nih, apalagi kalo liat rumus2 gitu... hehe

    ReplyDelete
  4. Gila ni Ilmunya luar biasa lengkap, hanya saja kepala ku kok pusing yang mas :D, ada apa ni hehehe

    ReplyDelete
  5. keren sekali bang analsanya... mantap jadi pengetahuan baru

    ReplyDelete
  6. Lihat tanggal posting, kok sama kayak blog Riza Al Husna ya, sama sama 14 Februari 2020. Apa janjian ya.😂

    ReplyDelete
  7. Dengan alat ini bisa analisis kelembapan udara yaaa, keren abis

    ReplyDelete
  8. Sykurlah kita lahir di jaman dengan teknologi yang sudah canggih, jadi tinggal dipelajari dan dilanjutkan/kembangkan yang telah ada.

    ReplyDelete
  9. Kalau ada rumus-rumus gini membuat saya pusing, wkwkwkwk. Tapi terima kasih bang Day bisa menambah informasi buat saya.

    ReplyDelete
  10. Ternyata ini dibalik laporan cuaca, jadinya beruntung bisa dapat hasilnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bang.. ini bahan2 dan bumbu2nya

      Delete
    2. Iya rasanya gak rugi. Apalagi sekarang bisa didapatkan secara instan seperti smartphone melalui aplikasi cuaca, bikin informasi semakin mudah didapatkan

      Delete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. berpinar-pinar mata saya mas baca entry ini hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Palign tidak sudah berkunjung dan menambah viewer saya Cik :)

      Delete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.