Kajian Awal Kaitan Iklim dengan Covid-19
Pada penelitian beberapa ahli sebelumnya mengungkapkan bahwa awal mula ditemukannya virus Corona adalah pada beberapa kota yang memiliki karakteristik iklim yang sama.
Kajian awal kaitan iklim dengan virus Corona tersebut menyimpulkan bahwa pada kota-kota episenter awal penyebaran COVID-19 adalah:
- Suhu udara berada pada kisaran yang sama yaitu 5 - 11 °C
- Kelembaban berkisar 47% hingga 79%
- Pola tekanan udara juga mirip karena berada pada lintang yang hampir sama yaitu sekitar 45 ° lintang utara (LU)
Para ahli tersebut mengungkap juga bahwa mereka tidak memperhitungkan pola penyebaran virus Corona yang disebabkan oleh adanya orang yang bepergian dan juga upaya mitigasi kesehatan oleh pemerintah serta mutasi dari virus Corona itu sendiri.
Penelitian tersebut lebih kepada penularan awal virus Corona dari sumbernya yaitu binatang kepada manusia.
Pengaruh Iklim Terhadap Virus Corona Saat Ini
1. Virus Corona menular pada berbagai kondisi iklim
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis fakta terbaru bahwa virus Corona penyebab penyakit COVID-19 telah mampu menular pada berbagai kondisi iklim. Termasuk pada daerah yang dengan iklim yang panas dan lembab.
Cepatnya penyebaran ini karena sifat virus Corona yang sudah dapat menyebar dari manusia ke manusia yaitu melalui melalui droplet berupa partikel air liur ketika penderita COVID-19 bersin atau batuk.
2. Covid-19 tetap menyebar pada negara tropis dengan suhu yang tinggi
Sebelumnya sempat muncul asumsi jika musim panas mulai terjadi di bagian utara bumi maka kondisi iklim yag panas tersebut akan membantu mencegah penyebaran virus Corona.
Namun berdasarkan fakta yang ada ternyata virus Corona terus menyebar ke negara-negara tropis yang memiliki suhu yang hangat dan kelembapan yang tinggi.
Peta sebaran virus Corona dari situs WHO tanggal 20 Maret 2020 |
Berdasarkan peta di atas terlihat bahwa negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia hingga Brazil dan Peru di benua Amerika memiliki kasus penderita virus Corona.
Di Indonesia sendiri berdasarkan rilis resmi per 19 Maret 2020 pukul 12.00 wib, sebaran virus Corona seperti terlihat pada gambar berikut.
Sebaran dan jumlah penderita Covid-19 di Indonesia yang beriklim tropis. Sumber: https://www.covid19.go.id/ |
3. Suhu dingin tidak membunuh virus Covid
Selanjutnya dalam kaitan iklim dan penyebaran virus Corona WHO juga menyebutkan bahwa tidak ada bukti jika suhu udara dingin ataupun salju dapat membunuh virus 2019-nCoV tersebut.
Hal in karena suhu normal tubuh manusia sendiri sekitar 36,5 ° C hingga 37 ° C, yang memungkinkan virus tetap hidup, berapapun kondisi suhu udara di lingkungan manusia.
Infografis WHO kaitan suhu dingin dengan virus Corona |
Pencegahan Virus Corona
Cara paling efektif menurut WHO adalah melindungi diri sendiri jika berada ataupun bepergian pada negara yang terjangkit virus Corona, apapun kondisi iklimnya.
Perlindungan tersebut berupa selalu mencuci tangan dengan bersih menggunakan cairan berbahan alkohol atau juga dengan sabun.
Dengan ini kita dapat menghilangkan virus yang mungkin ada di tangan kita dan menghindari infeksi yang dapat terjadi saat kita menyentuh mata, mulut, dan hidung.
Mandi air hangatpun tidak dapat mencegah virus Corona masuk ke tubuh kita karena suhu tubuh kita yang tentunya lebih panas dari air yang kita gunakan.
Termasuk di sini juga membersihkan tangan dengan hand dryers tidak juga efektif. Lebih utama membersihkan tangan dengan sabun kemudian mengeringkannya dengan hand dryers.
Demikian sobat, karena penularan virus Corona sudah melalui manusia ke manusia maka kondisi iklim di lingkungan kita sudah tidak efektif meredam penyebaran virus 2019-nCoV tersebut.
Saat ini kita bisa berpartisipasi mencegah peningkatan penyebaran virus Corona dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang.
Referensi:
- WHO: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters
- Temperature and latitude analysis to predict potential spread and seasonality for COVID-19: https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3550308
- Peta sebaran virus Corona WHO: https://experience.arcgis.com/experience/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd
44 Comments
Halo mas, terimakasih infonya menarik
ReplyDeleteSama2 pak Zaki... terima kasih atas kunjungannya
DeleteHanya bisa berdoa, semoga wabah Corona ini cepat berlalu.
ReplyDeleteAamiiin pak
DeleteBahaya juga yaa bang... Terlebih jika kita lewat disuatu lingkungan yang kita tidak pernah kita tahu apakah ada virius dilingkungan tersebut .🤯🤯🤯
ReplyDeleteIntinya memang harus pasrah dan berdoa pada Allah.S,W,T. Tetapi juga tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga.😊😊
Betul kang satria, kurangi juga mangkal mangkal yang tidak perlu kang, misalnya di pos ronda liatin janda lewat.😱
DeleteYa bang, berdoa dan tetap giat menjaga kesehatan
DeleteHarus rajin cuci tangan dengan sabun ya kang biar tidak terinfeksi virus Corona, apalagi sekarang virus ini bisa menyebar pada berbagai iklim di dunia.
ReplyDeleteBetul, langkah paling dasar adalah rajin cuci tangan
DeleteIya, inget dulu pas awal-awal nyebar katanya virusnya gak bakal berkembang di negara tropis, malah sampe ada pejabat yang ngomong supaya banyak-banyak berjemur supaya virusnya ilang. Tapi sekarang, virusnya malah bisa nyebar kemana-mana.
ReplyDeleteKadang parno sendiri euy kalo lagi baca-baca artikel korona, kalau ngeliat tetangga kanan-kiri pada santuy kok y kayak gak ada apa-apa. Alhamdulillah juga belum ada yang sampe panic buying di sini meski hand sanitizer itu susah banget nyarinya.
Mudah-mudahan sih gak sampai bermutasi yah bang virusnya. Kalau makin susah dilawan repot juga.
Sepertinya memang pada awalnya virus ini cukup dianggap remeh sampe WHO turun tangan. Setelah korban berjatuhan kita kemudian seolah kehilangan arah untuk aksi pencegahan.
Deleteaku pernah denger kalau dulu sebelum wabah ini menyebar sempat ada penelitian kalau virus corona ditemukan di kelelawar buah di berbagai daerah di Indonesia. Namun saat virus itu berada pada kelelawar, tidak menimbulkan suatu penyakit.
ReplyDeleteSepertinya demikian mas, setelah berpindah ke manusia, tubuh manusia tidak kuat menahan keberadaannya sehingga kita jatuh sakit atau memperburuk penyakit lain yang kita derita sebelumnya
DeleteNice info. Saya pernah denger Corona akan lebih berkembang biak di daerah yang cuacanya dingin. Tapi ternyata di iklim tropis pun bisa menyebar. Salah satu pencegahan dengan memperkuat daya tahan tubuh dengan rutin berjemur, berolahraga, banyak minum air putih, makanan halal, dsb
ReplyDeleteIya pak, kitanya yang perlu memperkuat daya tahan tubuh dan sementara membatasi interaksi dengan lingkungan sekitar
DeleteDulunya saya pikir demikian, tidak bisa bertahan di negara dengan iklim tropis. Tapi virus ini telah berevolusi. Semoga segera berakhir dan selesai karena dampaknya bener-bener menyerang semua aspek kehidupan walaupun pada akhirnya tetep ada hal baik yang kita dapat dari wabah ini.
ReplyDeleteDan hasilnya seperti yang kita rasakan sekarang, penyebarannya begitu cepat
Deletemakasih sharingnya, semoag ini cepat berlalu
ReplyDeleteAamiin bu.. semoga kita semua sehat dan aman
DeleteSemoga corona ini segere berlalu dan hilang ya, Mas.. aamiin..
ReplyDeleteBetul mas Andi.. aamiiin
Deleteterima kasih infonya mas... web ini sangat berisi konten2 yang bermanfaat
ReplyDeleteTrims kunjungannya bang
DeleteMantab bang Day, Semoga virus corona bisa jadi bahan intropeksi bagi segenap makhluk dunia...Semoga juga segera hilang virus macam ini dari muka bumi ini... agar kita bisa beraktivitas kembali dengan tenang
ReplyDeleteAamiin mas, semoga kita semua sehat dan aman
DeleteInformasi terkini yang patut disimak :) Iya sih yang penting kita menjaga diri sendiri dan keluarga. DI rumah pun bisa produktif melakukan hal2 yang sesuai dengan minat. Semoga virus corona segera pergi dari dunia ini aamiin.
ReplyDeleteIya mba, kita bisa mencoba hal2 yang bisa meningkatkan produktivitas kita dari rumah. Semoga virus ini segera teratasi. Aamiiin
DeleteKadang gak bisa bedain mana virus corona sama pilek demam... Suka mirip banget
ReplyDeleteBetul mas, jadinya kita sendiri suka parno walo hanya flu biasa.
DeleteWah iya, jadi hanya bisa jaga kebersihan, imunitas, dan social distancing agar nggak makin parah wabahnya
ReplyDeleteYa setidaknya dengan begitu kita sudah membantu memutus rantai penyebarannya
Deletekhawatirnya virus corona bisa ber mutasi semenjak di indonesia nanti.
ReplyDeleteSepertinya sejak dari Wuhan sudah bermutasi
DeleteITU MANA AJA YANG BILANG GA BISA NYEBAR DI NEGARA TROPIS AYOK TANGGUNG JAWAB OWKOWKOKWOKWOWOKWOKW
ReplyDeleteAtau yang bilang makan nasi kucing dan minum jamu yah
Deletesekarang Corona Virus tidak mengira cuaca dan sebagainya..
ReplyDeleteIya bang, karena penularan sudah orang ke orang
DeleteYa ampun ini virus bandel banget ya bisa bertahan di semua cuaca. Semoga cepat ditemukan antivirusnya deh
ReplyDeleteAamiin mba, semoga wabah ini segera teratasi
Deletewabah yang membuat gentar seluruh negeri setelah h5n1 ya bang
ReplyDeleteHuuu sedih deh sekarang pada ngga bisa beraktifitas keluar rumah karena virus korona ini. Semoga cepet berakhir. Apalagi ini udah mau masuk ramadhan ya Mas.
ReplyDeleteKrn virus ini tahan terhadap berbagai cuaca, jadi yg terbaik tetap jaga kesehatan dan kebersihan serta mengurangi interaksi dgn orang aja ya Bang
ReplyDeleteSaya yang termasuk percaya bahwa virus ini tidak mempan di wilayah panas seperti kota saya.. Saya kira dia tidak tahan panas. Ternyataa
ReplyDeleteSemoga wabah ini segera berakhir ya. Kasihan lihat anak anak sudah begitu rindu ingin bermain lebih bebas, berkumpul dengan teman teman sekolahnya
Memang terbukti, virus corona adalah virus yang cepat berevolusi, sama seperti umumnya virus penyebab gangguan pernafasan lainnya. Jadinya, nggak bisa mudah percaya sembarangan info, ya. Yang penting jaga kesehatan, pakai masker dengan benar, cuci tangan, dan jaga jarak.
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.