Climate4life.info | 3 Penyebab utama suhu dingin yang terjadi di Selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara pada setiap Bulan Juli
Fenomena Suhu Dingin
Setiap bulan Juli publik selalu ramai menanyakan terjadinya suhu dingin di Indonesia. Suhu dingin ini dirasakan oleh masyarakat yang berada di Jawa bagian selatan seperti Yogyakarta hingga Jawa Timur bagian selatan.
Selain di wilayah tersebut, suhu dingin yang terjadi pada setiap bulan Juli ini juga sangat dirasakan di Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.
Maka suhu dingin ini selalu menjadi trending topik setiap bulan Juli. Apakah ini cuaca ekstrem? Karena selalu terjadi berulang pada bulan Juli tentunya ini adalah siklus yang normal.
Suhu dingin di Selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara dikatakan ekstrem jika terjadi lebih rendah 3 °C dari normalnya, menurut definisi cuaca ekstrem BMKG.
Misalnya setiap bulan Juli suhu minimum di Bali adalah 15 °C. Jika pada tahun ini suhu dingin bulan Juli mencapai 11.9 °C maka baru dinyatakan sebagai cuaca ekstrem.
Lalu mengapa setiap bulan Juli di Selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara suhu dingin selalu dirasakan masyarakat? Berikut 5 penyebab utamanya.
Faktor 1 | Instrusi udara dingin dari Australia
Instrusi udara dingin dari Australia adalah faktor utama yang paling berperan terbentuknya suhu dingin yang dirasakan di Jawa bagian selatan seperti Yogyakarta hingga Jawa Timur bagian selatan juga Bali dan Nusa Tenggara.
Instrusi udara dingin dari Australia ini dapat dilihat dari distribusi suhu normal bulan Juli pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Normal suhu udara bulan Juli, diolah dengan ITACS |
Berdasarkan gambar di atas semakin biru berarti suhunya makin dingin. Sebaliknya semakin merah menunjukkan suhu udaranya semakin panas.
Pada Gambar 1 di atas terlihat, pusat udara dingin ada di bumi bagian selatan utamanya di atas daratan Benua Australia.
Udara dingin ini merupakan pusat daerah tekanan tinggi yang memaksa udara bergerak ke daerah tekanan rendah di sebelah utara atau di atas benua Asia.
Masuknya udara dingin dari Australia memberi dampak langsung dengan mendinginkan suhu udara yang dilewati meliputi kawasan Jawa bagian selatan seperti Yogyakarta hingga Jawa Timur bagian selatan juga Bali dan Nusa Tenggara, bahkan hingga wilayah selatan Maluku dan Papua.
Maka udara dingin yang dirasakan oleh masyakarat pada wilayah tersebut juga menjadi penanda masuknya udara dingin dari Australia tersebut ke wilayah Indonesia.
Faktor 2 | Karakteristik udara musim kemarau
Pada saat musim kemarau, kandungan uap air di atmosfer sangat rendah. Uap air ini salah satu fungsinya adalah menyerap panas.
Dengan kurangnya uap air karena nusim kemarau, dampaknya adalah panas dari permukaan bumi yang dilepaskan pada saat malam hari langsung terlepas ke lapisan yang lebih tinggi.
Karenanya tidak ada panas yang tersimpan dekat permukaan bumi, maka pada pagi hari udara akan terasa lebih dingin.
Mari kita perhatikan grafik suhu udara rata-rata bulanan di bawah ini, dapat kita bandingkan wilayah yang sama-sama mengalami musim kemarau.
Gambar 2. Grafik suhu udara antara daerah di utara dan selatan Indonesia |
Meski sama-sama mengalami musim kemarau, wilayah di utara Indonesia seperti Sumatera Utara dan Sulawesi Utara suhu udaranya justru lebih hangat pada bulan Juli. Bahkan di Sulawesi Utara pada bulan Juli suhu udara mendekati suhu maksimumnya.
Suhu dingin hanya dirasakan oleh wilayah di bagian selatan Indonesia seperti terlihat pada tiga grafik bagian bawah pada Gambar 2 di atas.
Untuk wilayah utara, musim kemarau hanya menyebabkan suhu dingin saat pagi hari. Pada siang hari suhu udaranya akan terasa panas karena gerak semu matahari memang lagi berada di sebelah utara, akan dijelaskan pada poin 3.
Adapun di wilayah selatan seperti Yogyakarta hingga Jawa Timur bagian selatan juga Bali dan Nusa Tenggara, bahkan hingga wilayah selatan Maluku dan Papua udara dingin dirasakan sepanjang hari di bulan Juli.
Hal ini karena intrusi udara dingin yang disebut pada poin 1 tetap berperan menekan suhu udara pada siang hari tetapa menjadi lebih dingin meski matahari bersinar cerah.
Faktor 3 | Gerak Semu Matahari
Gerak semu matahari memberi dampak tidak langsung, berupa terbentuknya suhu dingin di Australia dan lautan sekitarnya dan sebaliknya suhu maksimum berada di bumi bagian utara.
Secara sederhana gerak semu matahari saat bergerak dari ekuator ke utara bumi kemudian kembali ke ekuator lalu menuju selatan bumi dan kembali ke ekuator lagi seperti tersaji pada gambar berikut.
Ilustrasi gerak semu matahari |
Pada bulan Maret hingga September, matahari berada di bumi bagian utara. Dampaknya pemanasan intensif terjadi di sana. Adapun di selatan kehilangan sumber panas sehingga suhu udaranya menjadi lebih dingin.
Inilah kemudian menjadi pembentuk udara dingin di Australia yang kemudian masuk ke wilayah Indonesia dan menyebabkan terjadinya suhu dingin tersebut.
Pada periode ini dinyatakan monsun Australia aktif dan sebagai besar wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau seperti yang disebut pada poin 2.
Faktor 4 | Suhu Muka Laut
Secara sederhana jika suhu muka laut menghangat maka akan memengaruhi suhu udara di sekitarnya.
Oleh dinamika sistem laut dan atmosfer, pada satu periode suhu muka laut akan menjadi lebih dingin dari biasanya yang kemudian juga menjadikan suhu di sekitarnya menjadi lebih dingin.
Namun faktor suhu muka laut bukan faktor langsung yang menyebabkan suhu dingin di Jawa bagian selatan seperti Yogyakarta hingga Jawa Timur bagian selatan juga Bali dan Nusa Tenggara, bahkan hingga wilayah selatan Maluku dan Papua.
Faktor utama adalah intrusi udara dingin yang desebutkan pada poin satu di atas, yang juga ikut mendinginkan suhu muka laut di beberapa kawasan di Indonesia.
Faktor 5 | Faktor Lokal
Faktor lokal contohnya adalah topografi, ketinggian tempat dan posisi geografisnya. Daerah yang berbukit-bukit akan memiliki suhu udara atau kondisi iklim yang berbeda dengan daerah yang merupakan dataran terbuka.
Tempat yang tinggi akan memiliki suhu yang lebih rendah dari tempat yang lebih rendah.
Posisi geografis menyebabkan pola iklimnya berbeda. Seperti pada poin dua di atas, wilayah di utara suhu udara pada bulan Juli tetap hangat.
Hanya kawasan yang posisi geografisnya di selatan Indonesia yang mendapat pengaruh intrusi udara dingin dari Australia pada setiap bulan Juli.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang 5 faktor penyebab suhu dingin di Selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara pada Setiap Juli terlihat bahwa:
- Faktor utama penyebab langsung terjadinya suhu dingin pada setiap bulan Juli adalah intrusi udara dingin dari wilayah Australia
- Faktor lainnya merupakan faktor tidak langsung, hanya memperkuat intrusi udara dingin tersebut.
Demikian ulasan tentang 5 Penyebab utama suhu dingin yang terjadi di Selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara pada setiap Bulan Juli.
-----------------------------
*Gambar feature dari google.com
15 Comments
Disini suhu 28 derajat Celcius sudah dingin sekali
ReplyDelete28 apa 18 mas? 28 hangat tuh
DeleteDi Prigen, Jatim suhunya bisa sampai 13 derajat celcius. Membaca penjelasan mas, saya baru paham ada beberapa penyebab ternyata suhu udara selalu dingin di pertengahan tahun.
ReplyDeleteiyas mas Wira, yang dingin hanya sebagian Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara. Di sebelah utara justru hangat
Deletekiranya kalau saya datang ke Bali ketika waktu ini, saya perlu bawa sweater... betul ke? hehehe
ReplyDeleteBetul Cik, anginnya sangat dingin
DeleteOhh jadi ini penyebabnya???
ReplyDeletePantes akhir-akhir ini sering dingin banget kalo pagi.
Pagi ini Jogja kota 19 derajat celcius, bagian Sleman 13
ReplyDeletePantes di Surabaya yang panas saja sampai malas mandi selama 4 hari, ternyata ini sebabnya, kayaknya diingat-ingat memang tiap tahun ada masa ini.
ReplyDeleteKalo dulu di Malang pas kuliah, bulan Juli - Agustus udah pasti dingin banget dan kita selalu bilang "bulannya maba" :D
ReplyDeleteBali bagian Sanur juga bulan2 ini anginnyaaaaaa gak aturan, AC jarang dipake dan mandi selalu air panas :D
Wonogiri uadeeem bgt mas, terutama menjelang dini hari. Bediding kalo orang sini bilang.
ReplyDeleteKmaren anak saya tanya soal ini juga, ngopo to buk nek esuk adeem banget tapi nek awan panas banget?
Nah, sekarang mak nya ini dah bisa njawab dong 😊
Terimaksiih infonya bangday
ow ini to yang jadi pnyebabnya, terus kalau musim gini kok saya malah gak keringatan ya, berbeda dengan musim penghujan malah keringetan
ReplyDeleteTiap kali saya liburan ke Bali pada bulan Juli, saya selalu kena pilek di TKP. Baru sekarang saya ngerti. Nampaknya saya masuk angin, padahal saya selalu mengira bulan Juli itu Indonesia sedang panas-panasnya. Ternyata yang sedang panas-panasnya itu tidak seluruh Indonesia ya.
ReplyDeletegerak semu matahari ... ini yang terkenal pada saat pelajaran
ReplyDeleteAku hrs ngubah planning . Kalo ke Bali pastikan pas Juli :D. Hahahaha pantes aja tiap ke Bali sktr OCT ato sept, itu udaranya super hot trus :D.
ReplyDeleteBtw ya mas Day, bisa ga sih perkiraan cuaca ini dipakai untuk menentukan kondisi musim beberapa THN ke depan?
Akutu penyuka winter banget. Makanya slalu traveling di saat winter. Kmrn pas 2019 k Jepang jujur agak kecewa Krn saljunya tipis bangetttt. Org lokal bilang Jepang mengalami. Warm winter di mana2. Salju yg biasa tebel di prefectures tertentu, malah tipis. Nah, itu bisa diperkirakan ga apa di thn2 2021 ato 2022 msh sama ato akan mengalami winter yg LBH dingin?
Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.