Pilpres AS dan Isu Perubahan Iklim
Perhitungan suara pemilihan presiden di Amerika Serikat hampir rampung dan telah menghasilkan suara mayoritas.
Joe Biden calon presiden yang diusung Partai Demokrat telah mengumpulkan jumlah "electoral votes" yang tidak mungkin bisa terkejar lagi oleh calon petahana. Selain meraih dukungan maksimal Joe Biden juga memecahkan rekor suara pemilih terbesar dalam sejarah pilpres AS.
Jika tak ada halangan maka Presiden terpilih Joe Biden bersama wakilnya Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari 2021.
Pertarungan pada pilpres AS dari sisi Kesepakatan Paris seolah mewakili kelompok yang percaya dengan perubahan iklim yaitu Joe Biden¹ dan Donald Trump yang tidak memercayai adanya perubahan iklim.
Hasil pilpres AS akan membawa perubahan pada sikap negara tersebut dalam masa depan upaya antisipasi perubahan iklim menilik visi dari masing-masing calon presiden tersebut.
Trump dan Mereka yang Menolak Perubahan Iklim
Presiden Donald Trump adalah salah seorang pemimpin dunia yang menolak memercayai adanya perubahan iklim².
Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump kemudian menyatakan keluar dari Kesepakatan Paris³.
Trump tidak sendiri. Beberapa pemimpin dunia lainnya juga memiliki pandangan yang sama dengannya. Mengutip tirto.id⁴, beberapa pemimpin dunia yang menolak adanya perubahan iklim antara lain;
- Tony Abbott, Perdana Menteri Australia
- Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus
- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
Penolakan terhadap isu perubahan iklim dari para tokoh dunia tersebut dengan berbagai argumen mengacu kepada kepentingan dalam negeri mereka masing-masing.
Kesepakatan Paris
Apa itu Kesepakatan Paris yang berkaitan dengan perubahan iklim dan menjadi isu dalam pilpres AS?
Kesepakatan Paris atau Paris Agreement merupakan perjanjian dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) guna menghadapi perubahan iklim⁵.
Perubahan iklim sendiri mengacu pada meningkatnya suhu global sejak era pra industri. Kenaikan suhu ini akan memberi dampak pada banyak hal pada manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi, di antaranya meningkatnya kejadian cuaca dan iklim ekstrem.
Kesepakatan Paris ini dinegosiasikan oleh 195 negara yang merupakan wakil pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris, Prancis. Persetujuan ini sendiri ditandatangani tepat pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di New York, Amerika Serikat.
Flyer tentang Kesepakatan Paris⁸ |
Tujuan utama Perjanjian Paris adalah untuk memperkuat respons global terhadap ancaman perubahan iklim dengan menjaga kenaikan suhu global abad ini agar berada di bawah 2 ⁰C dan upaya menekan kenaikan suhu hingga di bawah 1,5 ⁰C.
Baca juga: Mengenal Gas Rumah Kaca - pemicu pemanasan global .alert-info
Selain itu, Kesepakatan Paris tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim, meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa mengancam produksi pangan.
Diupayakan pula membuat aliran finansial dengan jelas demi tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap dampak perubahan iklim.
Di bawah Kesepakatan Paris, setiap negara harus menentukan target penurunan emisinya secara bebas namun harus berhasil dicapai. Indonesia juga ikut menandatangani perjanjian ini pada 22 April 2016. Persentase gas rumah kaca yang diratifikasi oleh Indonesia adalah sebesar 1,49%⁶.
Joe Biden dan Dukungan pada Isu Perubahan Iklim
Joe Biden mengatakan salah satu hal pertama yang dilakukannya jika terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat adalah membawa AS bergabung kembali dalam Kesepakatan Paris⁷.
Hal ini bukan hal kebetulan, dukungan pada isu perubahan iklim merupakan bagain dari visi Capres Joe Biden sejak awal.
Pada lama pribadinya, Joe Biden memaparkan pandangannya tentang energi dan lingkungan dalam kaitan iklim dan perubahan iklim¹.
Menurutnya, sebagaimana telah disampaikan oleh para saintis tidak ada waktu lagi untuk menunda aksi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim pada semua sektor.
Pada laman tersebut disebutkan juga Joe Biden telah lama memahami dahsyatnya perubahan iklim dan Ia selalu percaya bahwa kita memiliki kewajiban moral dan ekonomi untuk mengatasinya.
Pada tahun 1986, dia memperkenalkan salah satu rancangan undang-undang iklim yang pertama kali di Kongres hingga kemudian Joe Biden dijuluki a “climate change pioneer”.
Masa Depan Antisipasi Perubahan Iklim
Amerika Serikat adalah negara penghasil emisi Gas Rumah Kaca terbesar kedua sesudah Tiongkok⁹. Tentunya AS adalah sumber masalah sekaligus juga bagian dari solusi perubahan iklim jika ikut mengurangi emisi GRK negaranya.
Pada masa Presiden Obama, AS berkomitmen mengurangi emisi Karbon sebesar 26-28% pertahun.
Selanjutnya AS adalah salah satu penyokong dana terbesar untuk aksi-aksi antisipasi perubahan iklim. Dalam Green Climate Fund (GCF) AS berjanji memberikan kontribusi 3 Milyar USD dan baru 1/3 yang dibayarkan¹⁰.
Kini dengan perubahan kepemimpinan hasil dari Pilpres Amerika Serikat, maka ada harapan cerah target Kesepakatan Paris dapat tercapai.
Upaya menekan kenaikan suhu hingga di bawah 2 ⁰C optimis tercapai dengan bergabungnya kembali AS dalam upaya antisipasi perubahan iklim baik dalam komitmen mengurangi emisi negaranya dan juga dukungan dana dalam kegiatan aksi antisipasi perubahan iklim.
Demikian ulasan mengenai bagaimana pilpres AS dan harapan baru dukungan pada aksi antisipasi perubahan iklim.Referensi
- https://joebiden.com/climate-plan/
- https://www.bbc.com/news/world-us-canada-46351940
- https://en.wikipedia.org/wiki/United_States_withdrawal_from_the_Paris_Agreement
- https://tirto.id/donald-trump-dan-mereka-yang-tak-percaya-perubahan-iklim-b44f
- https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris-agreement/what-is-the-paris-agreement
- http://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/2706-menteri-lhk-teken-perjanjian-paris-soal-perubahan-iklim.html
- https://www.businessinsider.com/joe-biden-says-rejoin-paris-climate-agreement-on-first-day-2020-11?r=US&IR=T
- http://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/2664-kesepakatan-cop21-pari2951
- https://iesr.or.id/implikasi-keluarnya-amerika-serikat-dari-paris-agreement-terhadap-agenda-perubahan-iklim-global-bagian-2-2
- http://fisika.fmipa.unand.ac.id/news-events/articles/item/114-paris-agreement-tanpa-amerika-serikat.html
19 Comments
trump otak bisnis terkadang mengesampingkan alam seperti perubahan iklim, yang penting bisnis lancar
ReplyDeleteYa kadang sains kalah dengan urusan ekonomi
DeleteBesar juga pengaruhnya. Saya pikir pengaruhnya cuma dalam ekspor-impor aja..
ReplyDeleteUjung2nya mungkin ke situ juga bang
DeleteSaya pun juga ikut senang dengan terpilihnya presiden amrik
ReplyDeleteAda perubahan pemimpin dan dengan harapan pula ada kebijakan politiknya
Iya mas. paling tidak gaya berbicara yang baru lebih kalem
Deletepolitik Amerika memang sangat berpengaruh sekali sama dunia
Deletekita gawangi saja bagaimana janjinya ntar, apakah akan menepati dan konsen ke kondisi iklim ke depannya atau tidak #hihi, ngematin aja ah aku mah AS kan paling ga berdampak besar tuk dunia secara keseluruhan, secara people power
ReplyDeletewuih mb Nit suka ngompol jg ya.. ngomong politik hehee.
DeleteIya mb, gmn dunia ini ya bergantun gmn kebijakan dari negara2 besar itu
Pergejolakan politik yang membuat perubahan iklim negri paman sam...Mungkin juga sih bang meski saya juga tidak tahu..😊😊
ReplyDeleteYaa Semoga Sih Joe Biden bisa berpengaruh baik bagi Indonesia..😊
amin semoga kakek jo bisa memberikan efek positif bagi Indonesia hehehe
Deletesebetulanya gw kurang merhatiin pilpres amerika dan presidenya siapa gw gak peduli tapi siapapun presidentnya kalo bisa berdampak baik pada dunia dan indonesia tentunakan lebih baik hohoho :D
ReplyDeleteuntuk iklim bisnis di Indonesia menurut saya dampaknya sangat bagus sih mas
ReplyDeleteTernyata Blog agan komplit juga ya.... trims atas infonya.
ReplyDeletesemoga membawa hal yang lebih baik dalam hubungan dengan Indonesia PAk
ReplyDeleteSemoga Presiden AS terpilih lebih peduli terhadap isu perubahan iklim ya bang..
ReplyDeleteSelamat buat Mr. Joe Biden!
Semoga bisa menguntungkan indonesia dengan terpilihnya presiden AS yang baru
ReplyDeletesemoga terjadi perubahan ya bang
ReplyDeleteWah, setiap kali presidennya ganti dari Republikan ke Demokrat, atau kebalikannya, pasti soal kebijakan terhadap iklim dibawa-bawa. Memang sudut pandang keduanya berbeda, sih. Masih ada hal lain yang bakalan berubah-ubah setiap presidennya datang dari partai seberang: kebijakan terhadap senjata, keamanan dunia, jaringan keamanan sosial, dan juga imigran.
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.