Interaksi Lautan dan Atmosfer
Lautan dan atmosfer saling berhubungan dan mempertukarkan uap air, gas dan energi panas. Perubahan yang terjadi pada lautan akan memengaruhi kondisi atmosfer dan sebaliknya juga [2].
Interaksi lautan dan atmosfer ini sangat chaos sangat yang menyebabkan semakin sulitnya membuat prakiraan cuaca dan iklim.
Berbagai persamaan pemodelan cuaca yang umumnya dibuat berdasarkan asumsi yang disederhanakan menjadi sangat sulit mengikuti hubungan lautan dan atmosfer yang acak tersebut.
Observasi Cuaca dan Iklim di Lautan
Pemantauan lautan dan pengaruhnya terhadap cuaca dan iklim ini menjadi salah satu fokus pengamatan meteorologi dunia karena berkaitan dengan keselamatan pelayaran dan aktivitas manusia di lautan.
Lalu lintas perdagangan dunia 90% berada di lautan dam 40% populasi manusia juga mencari nafkah di lautan [1].
WMO selaku badan meteorologi dunia merumuskan Global Ocean Observing System (GOOS) berkaitan pengurangan potensi bencana akibat cuaca di lautan guna meningkatkan keselamatan pada jalur pelayaran.
Sistem ini mencakup jaringan pengamatan cuaca pada kapal-kapal, buoy dan peralatan pengamatan cuaca lainnya.
Skema Global Ocean Observing System (GOOS) WMO Gambar: https://cpo.noaa.gov/ |
WMO juga berkolaborasi dengan industri maritim yang dapat mendukung pengamatan sukarela dari kapal-kapal mereka.
GOOS juga menjadi bagian penting dalam untuk berkontribusi pada Konvensi UNFCCC tentang perubahan iklim, konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati, dan mandat IOC/WMO untuk menyediakan layanan operasional kelautan [3].
3 Peran Lautan Pada Dinamika Cuaca Dan Iklim
Bagaimana lautan memengaruhi dinamika cuaca dan iklim, setidaknya terdapat tiga hal utama.
1. Pertukaran Panas (Heat Transfer)
Saat menerima energi matahari, pemanasan di bumi tidaklah merata. Hal ini kemudian menyebabkan terjadi sirkulasi atmosfer pada belahan bumi utara dan selatan.
Perjalanan panas yang dikandung dalam air laut mengikuti arus laut [6] |
2. Terbentuknya Badai Tropis
Badai tropis dikenal dengan nama siklon tropis, taifun dan juga hurricane. Bergantung di mana badai tropis tersebut terbentuk.
Pergerakan massa udara saat taifun Jebi di Jepang 2018 |
3. Enso, La Nina da El Nino
Pada saat ini angin pasat berhembus secara konstan ke arah barat dari kawasan Pasifik timur sepanjang ekuator.
Hembusan angin pasat yang dikenal juga sebagai sirkulasi Walker timuran ini menghasilkan juga arus laut yang mengarah ke barat.
Pada Fase La Nina disebut fase Enso dingin, hembusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya.
La Nina umumnya memberi dampak berupa peningkatan curah hujan di kawasan ekuator barat Pasifik termasuk Indonesia dan sebaliknya potensi kekeringan di kawasan ekuator timur Pasifik [4].
Peningkatan curah hujan di bagian barat Pasifik karena adanya peningkatan sistem konvektif.
Adapun Fase El Nino merupakan anomali iklim dari kondisi normal. Angin pasat yang biasa berhembus dari timur ke barat melemah.
Pelemahan ini dikaitkan dengan meluasnya suhu muka laut yang hangat di timur dan tengah Pasifik.
Lautan dan Perubahan Iklim
Referensi
- https://library.wmo.int/doc_num.php?explnum_id=3132
- http://www.waterencyclopedia.com/Tw-Z/Weather-and-the-Ocean.html
- https://cpo.noaa.gov/Meet-the-Divisions/Ocean-Observing-Monitoring-Division/OCO
- https://floridakeys.noaa.gov/ocean/weather.html
- https://www.whoi.edu/know-your-ocean/ocean-topics/climate-ocean/
- https://www.windows2universe.org/earth/Water/ocean_heat_storage_transfer.html
13 Comments
Ilmu yang sangat bermanfaat. Terlihat profesional sekali tulisan ini. Ditunjang paragraf yang tidak panjang. Enak menikmati membacanya.
ReplyDeleteTrims kunjungannya mas Eka
Deletewah, ternyata laut lbh berpengaruh ya terhadap iklim, terasa sekali iklim yg saat ini mulai tdk karuan, pasti ada apa2 dgn lautan
ReplyDeleteHubungan timbal baliknya memang demikian mas
Deletesaya baru tahu istilah sirkulasi termohalin di sini. pas saya masa sekolah dulu saya kemana ya? hehe
ReplyDeleteMungkin pas lagi nimba air? :D
Deletemakasih sharingnya bermanfaat
ReplyDeleteSama2 bu. Smg bermanfaat
DeleteKeren informasinya, terima kasih
ReplyDeleteInteraksi lautan dan atmosfer ini sangat chaos sangat yang menyebabkan semakin sulitnya membuat prakiraan cuaca dan iklim.
ReplyDeleteaku ngerti, tapi bikin mataku gatel, hehe
Bang Day hebat ikh blognya penuh edukasi kayaknya itu Band day menguasai banget. Aku jad kepo ama latar belakang pendidikannya hahahah 😂
ReplyDeleteHmm, penasaran sama statement terakhirnya. Kalau panas di lautan baru dilepas berabad2 lamanya, berarti dulu lebih dingin dan di masa depan pasti bakalan lebih panas y? btw pengaruhnya seberapa besar bang kalau dibandingkan faktor lainnya?
ReplyDeleteSemoga ada manfaatnya. Trims kunjungannya
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.