Meteorologi merupakan induk dari ilmu tentang cuaca dan iklim, salah satu disiplin ilmu yang tidak banyak digeluti oleh perempuan di Indonesia.
Berkarir di bidang cuaca dan iklim mungkin akan menjadi pilihan terakhir para pemuda-pemudi Indonesia.
WMO membantu menyediakan regulasi dan panduan-panduan terkait pelaksanaan layanan cuaca dan iklim pada tiap negara tersebut.
BMKG sendiri dalam rangka menyediakan berbagai data dan informasi dalam menyelenggarakan kegiatan meteorologi dan klimatologi memiliki jaringan stasiun yang tersebar di seluruh Indonesia, selain tentunya kantor pusat di Jakarta, balai besar pada lima wilayah dan satuan kerja mandiri.
Widyaiswara Utama Perempuan Pertama BMKG
![]() |
Dra. Nurhayati, M.Sc, Widyaiswara Utama perempuan pertama di BMKG |
Sekretaris Korpri Perempuan Pertama BMKG
![]() |
Evi Lutfiati, SSi, MM, Sekretaris Korpri Perempuan Pertama BMKG |
Doktor Perempuan Pertama BMKG
![]() |
Dr. Ida Pramuwardani, ST. M.Si, saat pengukuhan Doktor |
“Professional Staff” Pertama BMKG pada WMO di Jenewa, Swiss
![]() |
Anni Arumsari dalam satu ruang sidang badan PBB |
Perempuan Tangguh BMKG dari Pelosok Indonesia
1. Mengabdi dari Timor Leste hingga Borneo
![]() |
Catur Winarti, SP, perempuan yang berdinas dari Timor Timur, NTB, Jakarta hingga Kalimantan |
2. Mengamati Cuaca dan Iklim dari Pulau Terpencil
![]() |
Efa Septiani dalam satu kesempatan membawakan informasi cuaca di TV |
![]() |
Saat masih menjadi pengamat cuaca di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara |
![]() |
Wandarana saat menjadi pengamata cuaca di Sumbawa - NTB |
![]() |
Nastiti Andini S.Tr sedang melakukan penakaran curah hujan menjadi dasar informasi iklim |
3. Menjaga Kualitas Udara Indonesia dari belantara hutan tropis Sumatera
![]() |
Tanti Tritama - Analis Kualitas Udara GAW Kototabang |
4. Memanjat Menara Demi Alat Pengamatan Cuaca dan Iklim
Memanjat tiang tinggi merupakan tugas rutin Kurnia Rubi Andini, S. Tr. Sebagai teknisi peralatan pada Balai Besar MKG Wilayah III, Ia bertanggung jawab jika terjadi kerusakan pada alat-alat BMKG.
![]() |
Kurnia Rubi Andini - Teknisi peralatan cuaca dan iklim BMKG |
Alumni STMKG tahun 2018 ini memang sejak awal memilih instrumentasi sebagai pilihan karirnya. Padahal umumnya teknisi peralatan didominasi oleh laki-laki. Menurutnya kuliah pada jurusan ini akan menyenangkan karena lebih banyak praktek di bidang teorinya.
![]() |
Kurnia Rubi saat sedang mengecek peralatan |
![]() |
Dian saat melakukan kalibrasi peralatan |
18 Comments
Mereka mereka yang sukses itu ternyata orang yg banyak berjuang nya dan ternyata mereka bukan orang yg males justru orang orang yg sibuk ya.
ReplyDeleteJadi kalo mau sukses kemudian dijalani males males jg harap bisa di dapat y.
Nice quote Mangs Abdul, usaha emang gak akan membohongi hasil ya
DeleteKeren banget!
ReplyDeleteWalaupun seorang perempuan dan sudah berkeluarga, tapi tetap berprestasi dibidang klimatologi. Salut untuk perempuan Indonesia ^^
Setuju mb, sulit untuk bisa menyeimbangkan karier dan kelaurga tentunya
DeleteWaahh menarik juga ternyata wanita2 di BMKG yaa bang... Meski mengerjakan sebuah pekerjaan yang dibilang cukup Exstreem tetapi ia tetap fresh dan kelihatan cantik..😊😊
ReplyDeleteBahkan ada yang rela memajat tower demi sebuah keamanan. Duuhh jadi kepengen nih punya cewek BMKG ada yang single nggak bang...🤣🤣🤣🤣
Dan dengan hari ibu ini kita juga harus menghargai para kaum perempuan apapun pekerjaannya intinya begitu yaa bang.😊😊
Betul Bang Satria, apapun pilihan para kaum perempuan baik karir ataupun keluarga musti kita dukung ya.
DeleteYa Allah, kenapa baru sekarng saya temukan tulisan ini? Kereeeeeen. Saluuuut pada mereka para srikandi bidang cuaca dan iklim. Top bangeeet pokonya. Selama ini gak kepikiran tentang karier tersebut lho saya. Tengkiyuuu, Bang Day.
ReplyDeleteorang orang hebat semua nih pak kapan ya bisa hebat juga seperti mereka
ReplyDeleteTak sangka ya, ramai para ibu berkerjaya dalam bidang ni. para ibu yang hebat semuany :)
ReplyDeleteInspiratif kaum ibu di Indonesia. Kalau di bidang pendidikan sih dosen2 di kampus saya hebat2. Masih muda banyak yang sudah guru besar. Lalu banyak juga yang berprofesi yang sebetulnya untuk kaum pria, misal supir truk, tenaga keamanan. Apapun profesi mereka, mereka adalah wanita yang luar biasa demi menghidupi keluarganya dan bermanfaat bagi banyak orang. Blognya bang Day satunya lagi kemana? Thx artikelnya
ReplyDeleteBanggaaa banget deh melihat para wanita keren kayak gini, udah cantik, pinteerrr pula, terlebih yang rela berbakti hingga di pelosok, meninggalkan keluarganya tercinta :)
ReplyDeleteSalut dengan profil-profil wanita tangguh di atas.
ReplyDeleteBahkan ada yang lahir dan dibesarkan di Tangerang tapi sekarang mau ditempatkan di pulau Seram Maluku.. Sungguh luar biasa wanita seperti itu.
Wanita-wanita tangguh di atas layak kita sebut sebagai super woman..
wah kalau pas laporan cuaca reporternya mba Efa dijamin nonton terus...
ReplyDeleteWaaah para wanita tangguh nih..
ReplyDeletebaca kisah inspiratif gitu, bisa memotivasi saya juga bang biar berusaha semaksimal mungkin, nggak cuma rebahan doank haha
Mbak Efa bikin saya gagal fokus pak! 😂.
ReplyDeleteYa Allah sudah mempesona, cerdas pula..
ReplyDeleteWah, keren banget! Dari tampang-tampangnya sudah kelihatan kalau mereka pekerja keras. Pintar pula. Semoga semakin banyak perempuan yang mengikuti jejak mereka berkarir di bidang yang masih didominasi oleh laki-laki.
ReplyDeleteAahhhh keren2 para wanitaaa ini ;). Kagum sih Ama wanita yg kerja di posisi yg sbnrnya kebanyakan lelaki. Aku yakin itu pasti tangguh mentalnya.
ReplyDeleteSalut Ama Kurnia rubi yg bertugas memperbaiki instrumen cuaca bahkan hrs naik ke tiang2 tinggi. Semoga selalu dilindungi...
Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.