WMO Telah Melarang Penggunaan Merkurium (Raksa) Pada Instrumen Meteorologi



Climate4life.info - WMO Telah Melarang Penggunaan Raksa atau Merkuri Pada Instrumen Meteorologi

Konvensi Minamata tentang Merkuri adalah perjanjian global untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari dampak buruk merkuri.

Konvensi Minamata yang digagas UNEP ini mulai berlaku secara global pada tahun 2020, dan melarang semua produksi, impor, dan ekspor instrumen pengamatan (termometer, barometer, dll.) yang mengandung merkuri.


WMO selaku pengatur regulasi yang berkaitan dengan meteorologi dan instrumen yang digunakan merespon hal tersebut.

Melalui laporan tahunan 2017 WMO menyatakan telah menyiapkan dokumen panduan untuk membantu NMHS dalam upaya mereka menjauh dari penggunaan instrumen berbasis merkuri. Hal ini bertujuan untuk mendukung implementasi Minamata Convention on Mercury yang mulai berlaku pada bulan Agustus 2017.

WMO 2017 Annual Report - Services for Decision-Making The Knowledge Base;
https://public.wmo.int/en/resources/2017-annual-report-services-decision-making/knowledge-base


WMO juga menyebarkan flyer berisi kampanye ajakan agar layanan meteorologi dan hidrologi pada setiap negara untuk mulai tidak lagi menggunakan  peralatan yang berbasis merkuri.

Flyer pelarangan penggunaan merkuri pada alat-alat meteorologi oleh WMO



Mengapa instrumen meteorologi yang mengandung merkuri berbahaya?

Merkuri logam adalah zat yang digunakan dalam barometer dan termometer merkuri dalam gelas. Tidak seperti bentuk merkuri lainnya, merkuri logam menimbulkan ancaman terbesar bagi kesehatan karena menguap dan karenanya dapat terhirup.

Nah, Konvensi Minamata tersebut dirancang untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari emisi dan pelepasan merkuri yang berasal dari aktivitas manusia.

Konvensi ini dinamai berdasarkan tragedi Minamata yang terjadi di Jepang pada tahun 1950-an, di mana ribuan orang terpapar merkuri dan menderita keracunan yang parah akibat polusi air raksa dari pabrik kimia.



Efek berbahaya Merkuri terhadap ekosistem dan kesehatan manusia

Setelah dilepaskan, merkuri dapat menempuh perjalanan jauh, dan bertahan di lingkungan tempat ia bersirkulasi di antara udara, air, sedimen, tanah, dan organisme hidup.

Merkuri terkonsentrasi saat naik ke rantai makanan, mencapai tingkat tertinggi pada ikan predator seperti ikan todak dan hiu yang mungkin dikonsumsi manusia. Ada juga dampak serius pada ekosistem, termasuk efek reproduksi pada burung dan mamalia pemangsa. Paparan merkuri yang tinggi merupakan risiko serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.




Emisi udara merkuri sangat mobile secara global, sedangkan pelepasan air lebih terlokalisasi. Merkuri dalam air menjadi lebih berbahaya secara biologis. 

Setelah disimpan di tanah dan sedimen, merkuri mengubah bentuk kimianya, sebagian besar melalui metabolisme oleh bakteri atau mikroba lain, dan menjadi metilmerkuri, bentuk yang paling berbahaya bagi kesehatan. Methylmercury biasanya menyumbang setidaknya 90 persen merkuri dalam ikan. 

Semua manusia terpapar pada beberapa tingkat merkuri. Unsur dan metilmerkuri beracun bagi sistem saraf pusat dan perifer.

Menghirup uap merkuri dapat menghasilkan efek berbahaya pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, serta pada paru-paru dan ginjal, dan dapat berakibat fatal. Garam merkuri anorganik bersifat korosif pada kulit, mata, dan saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.

Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan, atau paparan kulit dari senyawa merkuri yang berbeda. Gejala termasuk tremor, insomnia, kehilangan memori, efek neuromuskuler, sakit kepala dan disfungsi kognitif dan motorik.


Referensi

  • https://community.wmo.int/en/activity-areas/imop/Use-of-Mercury
  • https://wmoomm.sharepoint.com/
  • https://www.unep.org/explore-topics/chemicals-waste/what-we-do/mercury/mercury-general-information
  • https://mercuryconvention.org/en

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

0 Comments