Climate4life.info - Senin 1 November 2021 akan dilangsungkan pertemuan tingkat dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia. Konferensi ini dianggap akan menjadi kesempatan terakhir dalam aksi menghadapi perubahan iklim.
|
Flyer COP26 - Konferensi Perubahan Iklim 2021 Sumber: https://climatetrade.com/ |
Tema yang diangkat adalah "Menyatukan dunia untuk mengatasi perubahan iklim”, Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) ini akan mempertemukan perwakilan dari 200 pemerintah untuk mempercepat aksi iklim untuk mewujudkan Perjanjian Paris.
Konferensi COP26 sedianya berlangsung pada 2020 namun tertunda karena pandemi Covid-19. Isu yang menguat adalah tentang komitmen negara-negara maju akan climate financing (pembiayaan iklim) untuk negara berkembang dan miskin.
Apa Itu COP26
COP26 adalah konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2021 ini. Selama hampir tiga dekade PBB telah menyatukan hampir semua negara di bumi untuk KTT iklim global - yang disebut Conference of the Parties (COP) atau 'Konferensi Para Pihak'.
Pada saat itu, perubahan iklim telah berubah dari isu pinggiran menjadi prioritas global. Di bawah Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) 1992, setiap negara di dunia terikat pada perjanjian untuk “menghindari perubahan iklim yang berbahaya”, dan menemukan cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara global dengan cara yang adil.
Tahun 2021 ini akan menjadi KTT tahunan ke-26 sehingga disebut sebagai COP26 dan akan berlangsung secara resmi pada 31 Oktober s.d 12 November 2021. Para pemimpin dunia akan tiba di Skotlandia, bersama puluhan ribu negosiator, perwakilan pemerintah, bisnis, dan warga negara selama dua belas hari konferensi tersebut.
Perjanjian Paris
Sejarah COP tidak terlepas dari terselenggaranya Perjanjian Paris 2015 yang merupakan COP ke-21. Untuk pertama kalinya,semua negara yang hadir sepakat untuk bekerja sama untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 ⁰C dan menargetkan 1,5 ⁰C, untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan menyediakan dana untuk mencapai tujuan ini.
Lahirlah Perjanjian Paris.
Komitmen untuk mencapai 1,5 ⁰C penting karena setiap fraksi derajat pemanasan akan mengakibatkan hilangnya lebih banyak nyawa dan rusaknya mata pencaharian.
Di bawah Perjanjian Paris, negara-negara berkomitmen untuk memajukan rencana nasional yang menetapkan berapa banyak mereka akan mengurangi emisi mereka.
Negara-negar peserta COP 21 sepakat bahwa setiap lima tahun mereka akan kembali dengan rencana terbaru yang akan mencerminkan target tertinggi mereka saat itu.
Target 1.5 ⁰C Dalam Perubahan Iklim
Sebagai bagian dari kesepakatan Paris, Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) ditugaskan untuk memeriksa dengan cermat apa arti kenaikan suhu 1,5 ⁰C bagi bumi.
IPCC menemukan perbedaan besar antara kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan 1,5 ⁰C dan 2 ⁰C, dan menyimpulkan bahwa suhu yang lebih rendah jauh lebih aman.
Peningkatan 1,5 ⁰C masih akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut, pemutihan terumbu karang, dan peningkatan gelombang panas, kekeringan, banjir, badai yang lebih ganas, dan bentuk cuaca ekstrem lainnya, tetapi ini akan jauh lebih sedikit ekstrem dibandingkan jika kenaikan suhu global mencapai 2 ⁰C.
Temuan lebih lanjut dari IPCC, menyimpulkan bahwa masih ada peluang bagi dunia untuk tetap berada dalam ambang batas 1,5 ⁰C tetapi itu akan membutuhkan upaya bersama.
Target COP26
Ada empat hal utama yang ingin dicapai dalam perhelatan COP26 ini yaitu:
- Mengupayakan target emisi global pada levet net zero hingga pertengahan abad ini dan mempertahankan target kenaikan suhu global pada 1,5 ⁰C.
- Bekerja sama aktif dan mendorong negara-negara yang terkena dampak perubahan iklim untuk melindungi dan memulihkan ekosistem membangun pertahanan, sistem peringatan dan infrastruktur serta pertanian yang tangguh untuk menghindari hilangnya rumah, mata pencaharian, dan bahkan nyawa.
- Memobilisasi keuangan, negara-negara maju harus memenuhi janji mereka untuk memobilisasi setidaknya $100 miliar dalam pendanaan iklim per tahun pada tahun 2020.
- Bekerja sama, bahwa krisis iklim hanya akan tercapai jika seluruh negara dapat bekerja sama.
Sumber rujukan:
- https://ukcop26.org/uk-presidency/what-is-a-cop/
- https://news.sky.com/story/with-100-days-to-cop26-what-are-these-climate-talks-and-why-are-they-so-important-12361324
- https://www.theguardian.com/environment/2021/oct/11/what-is-cop26-and-why-does-it-matter-the-complete-guide
- https://www.npr.org/2021/10/25/1047617334/cop26-summit-climate-change-un-glasgow
3 Comments
semoga setelah pertemuan singkat itu ada konklusi valid dari 7 isu yang diusung.
ReplyDeleteDan ini bukan isu biasa, bayangkan ngerinya akibat kerusakan lingkungan yang penyebabnya adalah kita manusia. Mudah mudahan seluruh bangsa bangsa di dunia sepakat...
ReplyDeleteTapi sulit, contohnya ambisi pangeran MBS membangun negaranya dengan mengeksploitasi minyak dan gas walau dengan alasan 'untuk yang terakhir' kalau ia bisa beralasan begini, maka seluruh dunia juga bisa, artinya menjadi terlambat...
Berharap banget dengan adanya perjanjian ini, bener2 bisa membantu perubahan iklim dunia 😔. Ga kebayang kalo sampe iklim makin panas, gara2 kerusakan yg terjadi saat ini, 5-10 THN ntah apa jadinya Ama banyak negara...
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.