Kendati demikian, data radiasi matahari masih cukup jarang ditinjau, khususnya di wilayah Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan ini diantaranya adalah data intensitas radiasi matahari yang masih cukup sulit didapatkan dan kurang umumnya pengetahuan mengenai radiasi matahari.
- Mengapa Bisa Timbul Radiasi
- Jenis dan Satuan Radiasi Matahari
- Jenis Pengamatan Radiasi Matahari Oleh BMKG
- Neraca Kesetimbangan Energi Panas
- Radiasi Langsung (Direct Radiation)
- Radiasi Baur (Diffuse Radiation)
- Radiasi Global (Global Radiation)
- Radiasi Pantul (Reflected Irradiance)
- Lama Penyinaran Matahari (Sunshine Duration)
- Referensi
Mengapa Bisa Timbul Radiasi
Pada dasarnya setiap benda akan memancarkan radiasi yang bergantung pada suhu benda tersebut. Untuk menghitung tingkat pancaran radiasi sebagai suatu fungsi dari suhu benda digunakan Persamaan Stefan-Boltzmaan seperti berikut.- R = pancaran (flux) radiasi (W/m² = J/m².s)
- 𝞮 = emisivitas benda (0<𝞮<1)
- 𝞼 = konstanta Stefan-Boltzmann (5,67032 x 10^-8 W/m².K⁴)
- T = suhu dalam K
- 5,67032 x 10^-8 x (5.500 + 273)⁴
- 62,98 MW/m² = 62,98 MJ/m².s
Jenis dan Satuan Radiasi Matahari
![]() |
Definisi terminologi dan satuan radiasi yang biasa digunakan Sumber: SM Sitompul - Radiasi dalam Agroforestri |
Jenis Pengamatan Radiasi Matahari Oleh BMKG
Pada kondisi cerah, radiasi yang diterima di puncak atmosfer rata rata sebesar 1367 W/m2, namun hanya sebagian yang mencapai permukaan bumi.
Ketika
radiasi matahari memasuki atmosfer bumi, beberapa jenis proses terjadi, yakni
pembauran (scattering), penyerapan (absorption), dan pembelokan (reflection),
baik oleh partikel padat, gas, dan cair yang ada di atmosfer [1]. Proses proses
inilah yang membedakan jenis jenis radiasi seperti disebutkan sebelumnya.
Gambar 1. Ilustrasi proses yang terjadi di atmosfer terhadap radiasi matahari. |
Neraca Kesetimbangan Energi Panas
Radiasi Langsung (Direct Radiation)
Gambar2. Contoh distribusi data radiasi langsung di Stasiun Klimatologi Jambi [2] |
Radiasi Baur (Diffuse Radiation)
Gambar 4. Contoh distribusi data radiasi baur di Stasiun Klimatologi Jambi [2] |
Gambar 5. Pyranometer radiasi baur di Stasiun Klimatologi Jambi [2] |
Radiasi Global (Global Radiation)
Gambar 6. Ilustrasi mengenai solar zenith angle |
Radiasi global biasanya diukur menggunakan pyranometer yang menghadap ke langit dan dipasang secara horizontal.
Radiasi Pantul (Reflected Irradiance)
Gambar 7. Pyranometer yang mengukur radiasi global (atas) dan radiasi pantul (bawah) di Stasiun Klimatologi Jambi [2] |
Lama Penyinaran Matahari (Sunshine Duration)
Gambar 8. Contoh hasil pengukuran menggunakan campbell stokes [4]. Total lama penyinaran matahari dapat dilihat dari panjang ruas kertas yang terbakar. |
Demikianlah beberapa jenis parameter radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, meskipun masih terdapat beberapa jenis radiasi matahari lainnya yang belum tercakup dalam artikel ini, seperti radiasi gelombang panjang yang biasanya diukur dengan pyrgeometer.
Semoga dengan bertambahnya pengetahuan kita mengenai unsur meteorologi yang satu ini dapat meningkatkan minat dalam pengolahan dan pemanfaatan data radiasi matahari di wilayah Indonesia.
Referensi
- Kafka, J. and Miller, M., 2019. A climatology of solar irradiance and its controls across the United States: Implications for solar panel orientation. Renewable Energy, 135, pp.897-907.
- Sianturi, Y., 2021: Pengukuran dan Analisa Data Radiasi Matahari di Stasiun Klimatologi Muaro Jambi. Megasains, 12, 40-47, doi:10.46824/megasains.v12i1.45.
- 2018: Guide to meteorological instruments and methods of observation. World Meteorological Organization, Geneva, Switzerland,.
- Hamdi S., 2014. Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Parameter Klimatologi. Berita Dirgantara, Vol. 15 (1).
9 Comments
Jenis-jenis radiasi ternyata banyak ya. Tapi apa radiasi ini yang juga mempengaruhi efek rumah kaca dan peningkatan suhu bumi?
ReplyDeletemakasih sharingnya
ReplyDeleteHadir menyimak
ReplyDeleteterimakasih atas artikelanya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletesiip deh.... nambah nambah wawasan...
ReplyDelete👍👍👍
Disayangkan sudah tidak aktif ngeblog dan tidak interaktif. Kunjungan terakhir di blog ini
ReplyDeleteIlmu kayak gini harus dilbaca bener-bener. thank mas
ReplyDeleteMampir kesini jadi tahu jenis radiasi. Semula tahunya hanya radiasi di pagi sama sore hari, ternyata banyak. Thank you (^^)
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.