Beda Agrometeorologi dengan Agroklimatologi Sebagai Sebuah Interdisiplin Ilmu

Climate4life.info - Beda Agrometeorologi dengan Agroklimatologi sebagai sebuah interdisiplin ilmu


Agrometeorologi atau meteorologi pertanian adalah studi yang memelajari pengaruh cuaca terhadap pertanian, sedangkan agroklimatologi atau klimatologi pertanian berkaitan dengan penerapan ilmu iklim pada pertanian.

Kedua bidang studi ini memiliki banyak tujuan, filosofi, pendekatan, dan metode yang sama. Akibatnya, batas-batas disiplin studi keduanya menjadi tidak jelas sehingga istilah agrometeorologi sering digunakan secara bergantian dengan agroklimatologi.

Ilustrasi kaitan cuaca dan iklim terhadap pertanian
Gambar: https://ebrary.net/133499/


Bidang meteorologi/klimatologi pertanian sebenarnya merupakan jembatan antara ilmu fisika dengan ilmu biologi, meskipun juga saat ini mulai mencakup ilmu-ilmu sosial.

Jika sebagian besar penelitian berfokus pada produksi bahan makanan pokok, maka ahli meteorologi pertanian dan ahli iklim juga membahas bagaimana cuaca dan iklim memainkan perannya pada tanaman tertentu, peternakan, kehutanan, serta akuakultur.

Iklim mengatur dan menentukan kesesuaian tanaman untuk suatu wilayah sedang cuaca menentukan pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman yang ditanam di wilayah itu.

Pengaruh cuaca dan iklim sangat kompleks, karena unsur-unsur iklim bekerja secara simultan di alam. Kelebihan atau kekurangan unsur-unsur iklim memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Sulit untuk menunjukkan nilai tunggal elemen iklim untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yang maksimal.


Selain hal tersebut, pengendalian hama dan penyakit pertanian adalah fokus utama lainnya dari cuaca dan iklim pertanian. Proses atmosfer dan biofisik yang beroperasi pada rentang skala temporal dan spasial yang luas, dari detik hingga abad dan dari daun individu hingga sistem pertanian global, menjadi perhatian yang juga dieksplorasi. 

Para ahli meteorologi dan klimatologi pertanian senantiasa menyarankan pengelolaan sumber daya pertanian yang berkelanjutan sebagai bagian untuk meningkatkan mata pencaharian para pemangku kepentingan pertanian.


Agrometeorologi

Agrometeorologi berasal dari kata agricultural dan meteorologi. WMO mendefiniskan agrometeorologi sebagai disiplin ilmu yang memelajari interaksi antara faktor meteorologi dan hidrologi pada satu sisi dengan pertanian dalam arti luas, termasuk hortikultura, peternakan dan kehutanan di sisi lain.

Sebagaimana disebutkan di atas, meteorologi ataupun klimatologi menjadi penghubung antara fisika dan biologi, karenannya kemudian dikenal pula biometeorologi, sebuah disiplin ilmu yang berhubungan dengan penerapan bidang meteorologi dan klimatologi pada sistem biologis.

Secara ringkas beda meteorologi dengan agrometeorologi seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Meteorologi Agrometeorologi
Kedudukan      Cabang dari fisika atmosfer Cabang dari meteorologi terapan
Keilmuan Sains tentang cuaca Perpaduan ilmu pertanian dengan meteorologi
Sains tentang fisika Sains dari bio-fisika
Tujuan Prakiraan cuaca Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman melalui wawasan meteorologi
Kaitan Sains dan komunitas Sains dengan komunitas pertanian


Ruang lingkup biometeorologi mencakup semua jenis interaksi antara proses atmosfer dan organisme hidup meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Domain agrometeorologi adalah pada subcabang tumbuhan dan hewan. Untuk biometeorologi manusia berada di luar dari cakupan agrometeorologi.

Agrometeorologi merupakan ilmu interdisiplin di mana disiplin ilmu utama yang terkait adalah ilmu atmosfer serta ilmu tanah, yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lalu ilmu tumbuhan dan ilmu hewan  berhubungan dengan isi biosfer.

Meskipun bersifat interdisipliner, agrometeorologi adalah ilmu yang terdefinisi dengan baik. Terdapat pendekatan baku yang ditetapkan dalam teori dan metodologi dengan menghubungkan lingkungan fisik dan respons biologis dalam kondisi alami.

Ahli agrometeorologi menerapkan dasar meteorologi yang relevan guna membantu petani mengoptimalkan lingkungan fisik mereka secara efisien agar dapat meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas dengan tetap menjaga kelestarian lahan dan sumber daya mereka.


- Peranan Agrometeorologi

Peran Agrometeorologi antara lain untuk:
  • Meningkatkan efisiensi perencanaan pertanian melalui prakiraan cuaca yang akurat, memprediksi hasil panen dan kualitas, memperkirakan produksi ternak dan bahaya iklim serta mengendalikan lingkungan fisik.
  • Untuk mentransfer hasil laboratorium dan rumah kaca ke lapangan terbuka. Di bawah laboratorium atau rumah kaca, respons biologis telah diukur dalam kondisi yang terkendali dan laut diperluas untuk kondisi lapangan

- Ruang lingkup

Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal, kondisi iklim tertentu diperlukan. Dengan demikian agrometeorologi menjadi relevan dengan produksi tanaman karena berkaitan dengan interaksi antara faktor meteorologi dan hidrologi di satu sisi dan pertanian dalam arti luas di sisi lainnya.

Tujuannya adalah untuk menemukan dan mendefinisikan pengaruh meteorologi tersebut untuk penggunaan pertanian praktis. Cakupan agrometeorologi akan membentang dari lapisan permukaan tanah hingga kedalaman di mana akar pohon menembus.

Pada atmosfer, agrometeorologi mencakup pada lapisan udara dekat tanah di mana tanaman dan organisme hewan hidup hingga ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi di mana pengangkutan benih, spora, serbuk sari, dan serangga dapat terjadi.

Dalam perkembangnnya, telah ada pemanfaatan penginderaan jauh dan interaksi antara lautan dan atmosfer dalam membentuk kondisi musiman dalam aplikasi agrometeorologi.




Agroklimatologi

Agroklimatologi merujuk pada kata agrikultural dan klimatologi. Merupakan bidang di dalam ilmu interdisipliner agrometeorologi, di mana prinsip-prinsip klimatologi diterapkan pada sistem pertanian. Berkaitan juga dengan peran utama iklim terhadap produksi tumbuhan dan hewan.

Referensi formal untuk istilah "agrometeorologi" dan "agroklimatologi" telah ada awal abad kedua puluh, tetapi penggunaan pengetahuannya secara empiris dapat ditelusuri mulai 2000 tahun lalu.


Secara ringkas, agroklimatologi merupakan bagian dari agrometeorologi secara keseluruhan di mana agroklimatologi lebih fokus pada kaitan "rezim  klimatik". Rezim klimatik (climate regime) adalah ciri sebaran musim dari salah unsur iklim pada satu wilayah.

Rezim klimatik dapat diperoleh berdasarkan klasifikasi iklim, karenanya peta klasifikasi iklim disebut juga peta agroklimatik.

Ketersediaan arsip data meteorologi dan bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap pertanian adalah fokus langsung dari agroklimatogi meski secara keseluruhan merupakan salah satu bagian dari agrometeorologi itu sendiri.

Pertanian sendiri  sangat rentan terhadap variabilitas dan perubahan iklim. Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim terus dikembangkan guna meminimalisir dampak perubahan iklim tersebut. 

Di sisi lain mitigasi juga menjadi perhatian karena banyak kegiatan pertanian mengeluarkan gas rumah kaca atau berkontribusi terhadap perubahan tutupan lahan.

Tujuan utama dari agroklimatologi antara lain:
  1. Untuk mempelajari sumber daya iklim dari suatu daerah tertentu untuk perencanaan tanaman yang efektif.
  2. Untuk operasi pertanian yang efektif berdasarkan evolusi iklim.
  3. Untuk mempelajari hubungan cuaca tanaman di semua tanaman penting dan memperkirakan hasil panen.

Adapun penerapan agroklimat yang utama meliputi hal-hal berikut di bawah ini.
  1. Metode klimatologis guna pengelolaan sumber daya air bagi pertanian
  2. Monitoring kekeringan dan perencanaan untuk antisipasi.
  3. Interaksi iklim dengan hama tanaman dan parasit pada ternak
  4. Penginderaan jauh untuk agroklimat
  5. Penggunaan informasi iklim untuk peningkatan sistem pertanian
  6. Kajian perubahan iklim dan dampaknya bagi pertanian.

Secara lengkap penerapan agrometeorologi dengan agroklimatologi di dalamnya, secara spesifik akan terlihat seperti pada diagram berikut.
Bidang penerapan agroklimatologi di dalam agrometeorologi
Diolah dari [6]


- Agroklimatologi dan Perubahan Iklim

Tantangan dunia saat ini adalah pemenuhan bahan pangan pada jumlah penduduk yang terus bertambah melebihi kemampuan pertanian dalam menyediakan pangan tersebut. Pada satu sisi iklim teruss berubah. 

Proyeksi iklim menunjukkan kemungkinan besar subtropis menjadi lebih kering sementara garis lintang tengah akan terus mengalami pergeseran suhu, curah hujan, tutupan awan, dan pola iklim terkait.

Sebagaimana dijelaskan di atas, agroklimatologi berkaitan dengan rezim iklim. Perubahan pola iklim akan diikuti oleh perubahan rezim iklim dan tentunya menuntut pertanian beradaptasi atas hal tersebut.


Referensi

  1. https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199874002/obo-9780199874002-0235.xml
  2. Harpal S. Mavi, Graeme J. Tupper, Agrometeorology: Principles and Applications of Climate Studies in Agriculture
  3. WMO - Guide to Agricultural Meteorological Practices
  4. Encyclopedia of World Climatology
  5. https://ebrary.net/133499/environment/agroclimatology_today_important_variables
  6. https://www.slideshare.net/MohaiminulIslamBappy/agroclimatology-205922641
  7. https://www.coabnau.in/uploads/1609478525_AgMet1.1FifthDean-THEORY.pdf

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

0 Comments