Film Geostorm tentang Teknologi Pengendali Iklim dan Kritik Ahli Meteorologi

Climate4life.info - Bencana akibat cuaca dan iklim ekstrem sering diangkat menjadi film action oleh Hollywood. Sebut saja film Twister, Hurricane Heist atau juga Perfect Storm.




Ketika pemanasan global memicu perubahan iklim yang menyebabkan pola cuaca dan iklim global menjadi semakin acak, hadirlah film Geostrom yang mengangkat 'mimpi' manusia untuk memiliki teknologi super canggih yang dapat mengatur iklim dunia.

Poster Film Geostorm yang bercerita tentang teknologi pengendali cuaca dan iklim dunia
Gambar: https://matttriponey. wordpress.com/


Visualisasi dan dramatisasi bencana dimunculkan untuk memberi kesan sebuah film yang hebat dengan teknologi mutakhir. Namun, plot film terkadang menjadi tidak logis dan mendapat kritik dari para Saintis. Sebagaimana kritik ahli meteorologi terhadap film Geostorm ini.



Ringkasan Cerita Film Geostorm

Film Geostorm berkisah sebuah satelit bernama "Dutch Boy" yang dimanfaatkan sebagai pengendali cuaca dan iklim di Bumi. Merupakan produk koalisi beberapa negara guna mengatasi kondisi cuaca dan iklim ekstrem yang makin sering terjadi.

Salah satu keberhasilan Dutch Boy misalnya taifun Shanghai yang bisa dilenyapkan secara cepat sebelum sempat membuat kerusakan di bumi.

Beberapa pemain utama film Geostorm
Gambar: Imdb.com


Beberapa tahun kemudian saat A.S. akan menyerahkan otoritasnya atas Dutch Boy ke semua negara di dunia, sebuah kecelakaan terjadi. Satelit tidak berfungsi dan seluruh desa di gurun Afghanistan yang kita tahu beriklim panas terik, seketika membeku. 

Presiden Amerika Serikat yang diperankan Andy Garcia tidak ingin memberikan sebuah teknologi yang rusak pada negara koalisi. Ia meminta agar Max (Jim Sturgess) mengirim orang untuk mencari tahu apa yang terjadi dan memperbaikinya.

Maka ditunjuklah Jake (Gerard Butler) untuk melakukannya. Jake dan komandan stasiun (Alexandra Maria Lara) akhirnya mengetahui bahwa sistem Dutch Boy telah disabotase. Pada saat yang sama, kota-kota lain di dunia dilanda cuaca buruk. Tokyo mendapat hujan es ukuran besar sementara di Brasil terlihat serangan hawa dingin.




Ulasan oleh Ahli Meteorologi

Anthony Marzano seorang meteorologis tertarik membahas Film Geostorm  dari kacamatanya sebagai ahli cuaca dan iklim.  Secara umum menurutnya penggambaran dalam film tersebut banyak bertentangan dengan konsep dasar fisis cuaca, meski juga pada beberapa bagian cukup logis.


Berikut ulasannya.

Dampak Gelombang Panas  (heatwave)

Dalam film disebutkan adanya  gelombang panas yang menyerang Spanyol dan menyebabkan kematian mencapai dua juta orang dalam satu hari. Menurut Anthony, angka ini terlalu fantastis. Jumlah kematian akibat serangan gelombang panas tertinggi dalam sejarah yang tercatat hanya mencapai sekitar 70.000 dan itu selama seluruh periode, bukan satu hari.



Konsep Termodinamika Atmosfer

Jaringan satelit digambarkan dalam film Geostorm disatukan untuk mengendalikan cuaca dan iklim ektrem dengan mengatur tiga parameter utama cuaca yaitu suhu, tekanan dan air. Ini salah satu konsep fisis yang benar dalam film tersebut, namun tidak keseluruhan.

Secara teori memang jika tiga parameter tersebut dapat dikontrol maka cuaca dapat dikendalikan. Namun, pada kenyataannya atmosfer merupakan sebuah sistem yang sangat "chaotic" dan kompleks. Setiap bagian kecil saling berinteraksi dan dipengaruhi oleh semua bagian lainnya di atmosfer.

Sifat alam selalu mencari keseimbangan sehingga ketika anomali kecil seperti kantong tekanan tinggi terbentuk, maka akan terdapat massa udara yang mengalir keluar dari pusat tekanan tinggi tersebut.

Hal ini terjadi karena dalam termodinamika atmosfer terdapat dua gerak dasar yaitu gerak naik dan gerak turun. Aturan umum adalah bahwa udara naik akan mendorong terbentuknya curah hujan dan pertumbuhan badai.

Pada saat  naik massa udara tersebut mendingin dan kemudian terjadi pengembunan yang menjadi awal terbentuknya awan. Jika gerak udara naik terus berlangsung maka awan badai semakin berkembang.

Untuk membuat "cuaca bagus" secara artifisial akan membutuhkan dorongan kuat agar massa udara bergerak turun. Secara adiabatis ketika udara turun maka suhunya akan menghangat yang menyebabkan terjadi pemanasan udara sekeliling.
 
Mekanisme udara naik dan udara turun. Garis merah ke biru menunjukkan penurunan suhu paket udara yang naik dan sebaliknya
Gambar: https://images.slideplayer.com/ 24/7237623/slides/slide_16.jpg

Sampai di sini, visualisasi dalam film tersebut sudah tidak sesuai konsep termodinamika dalam ilmu meteorologi.

Bencana pertama yang ditampilkan dalam film Geostorm adalah badai es yang sangat terlokalisasi di sebuah desa terpencil di Afghanistan. Daerah ini digambarkan beku dengan cepat dengan bagian gurun di sekitarnya terik dalam 130 derajat (satuan kebebasan) panas. 

Jika kita dapat mendinginkan suatu area, seperti yang dalam  film dengan menggunakan gelombang sonik untuk memperlambat gerakan, dan semua udara dingin menjadi berkumpul pada satu titik, hal ini aneh.

Perlu dicatat lagi, atmosfer ingin berada dalam keseimbangan. Udara dingin lebih padat daripada udara hangat, sehingga seharusnya aliran udara dingin akan menyembur ke segala arah dari desa tersebut yang menyebabkan pendinginan dan badai debu besar-besaran ke segala arah di gurun sekitarnya.

Selanjutnya, ada adegan di mana panas tinggi menyebabkan ledakan utama gas berantai dan keruntuhan bangunan yang meluas yang sedikit lebih geologis dan teknik sipil dan semuanya mengarah ke geostorm. 

Badai besar digambarkan akan menelan seluruh dunia dan menyebabkan malapetaka bagi umat manusia.


Bagaimana badai bisa begitu besar sehingga menutupi seluruh bumi? Juga, bagaimana itu bisa terbentuk dalam beberapa jam? 

Badai hanya bisa menjadi sebesar itu karena mereka berputar dan bergolak di atas lautan yang hangat selama hampir dua minggu sebelum menghantam daratan. Apa kita harus percaya badai bisa menyelimuti seluruh dunia dalam hitungan jam?

Badai super yang mencakup semua permukaan bumi tidak mungkin,  karena seperti yang disebutkan sebelumnya dua gerakan dasar atmosfer ikut bermain. Badai membutuhkan gerakan ke atas untuk tumbuh dan menopang dirinya sendiri, dan presipitasi adalah gerakan ke bawah.

Jadi akhirnya badai akan mulai menurunkan hujan dengan sendirinya. Dalam awan badai, sel super yang tidak mempertahankan pertumbuhan dengan baik, akhirnya mulai  menurunkan hujan sebagai gerakan ke bawah.  Pada titik ini akan cepat menyebabkan kematian badai.

Di satu titik ada hujan es seukuran bus yang jatuh. Tidak mungkin, karena hujan es terbentuk ketika presipitasi beku di tingkat atas atmosfer turun hingga ke lapisan dengan suhu di atas titik beku. Es ini kemudian mencair sebagian, dan terangkat kembali ke tingkat beku karena gerakan udara ke atas. 

Cairan yang terbentuk membeku kembali tetapi mengambil lebih banyak massa karena ketika air membeku, ia memuai. Siklus ini berlanjut sampai batu es menjadi besar untuk menahan aliran udara ke atas dan jatuh ke bumi sebagai hujan es. 

Untuk menahan hujan es bertahan di udara cukup lama dan kemudian terbentuk menjadi ukuran bus akan membutuhkan sejumlah besar energi akan. Dari segi waktu yang digambarkan dalam film Geostorm tersebut tidak sesuai.


Referensi:

Disadur dan diringkas dari https://www.destructoid.com/a-meteorologist-reviews-geostorm/ alert-success

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

1 Comments

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.