Perbedaan CO2, CO2 Ekuivalen, dan Karbon dalam Kaitan Gas Rumah Kaca Pemicu Pemanasan Global

Keberadaan CO2 dan Gas Rumah Kaca lainnya di atmosfer yang menyebabkan pemanasann global sebagai pemicu perubahan iklim
Gambar: https://news.climate.columbia.edu/2021/02/25/carbon-dioxide-cause-global-warming/


Climate4life.info - Dalam terminologi perubahan iklim terdapat banyak istilah yang digunakan, seperti Gas Rumah Kaca, CO2, CO2e, dan karbon. Pada prakteknya istilah-istilah tersebut kadang membingungkan dan digunakan secara tertukar.

Berikut penjelasan singkat perbedaan istilah gas rumah kaca, CO2, CO2 Ekuivalen serta karbon yang merupakan penyebab pemanasan global dan selanjutnya menjadi pemicu perubahan iklim.





Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca atau singkatnya GRK adalah setiap gas yang ada di atmosfer yang daapt menyerap dan memancarkan kembali panas sehingga kemudian membuat atmosfer bumi kita menjadi lebih hangat dari seharusnya.





GRK utama di atmosfer bumi adalah uap air, karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), dan ozon (O3).

GRK terjadi secara alami di atmosfer bumi, namun aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, meningkatkan kadar GRK di atmosfer, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. 



Gas Kyoto

Protokol Kyoto adalah perjanjian internasional untuk mengendalikan pelepasan Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari aktivitas manusia. Gas Rumah Kaca yang diatur berdasarkan perjanjian tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini. 


Tabel 1. Daftar Gas Rumah Kaca berdasarkan Protokol Kyoto dan perbandingan potensi pemanasan globalnya (GWP)

NoGas Rumah KacaGWP
1Karbon dioksida (CO2)1
2Metana (CH4)25
3Nitro oksida (N2O)298
4Hidrofluorokarbon (HFC)124-14.800
5Perfluorokarbon (PFC)7.390-12.200
6Sulfur heksafluorida (SF6)22.800
7Nitrogen trifluorida (NF3)17.200


Karenanya, Seringkali ketujuh Gas Rumah Kaca di atas disebut juga sebagai “gas Kyoto”.




Potensi Pemanasan Global (GWP)

Perlu dicatat bahwa gas rumah kaca yang berbeda bertahan di atmosfer untuk jangka waktu yang berbeda, dan juga menyerap jumlah panas yang berbeda.

Potensi pemanasan global atau Global Warming Potential (GWP) dari GRK menunjukkan jumlah pemanasan yang disebabkan oleh gas selama periode waktu tertentu,biasanya 100 tahun. 

GWP adalah indeks jadi tanpa satuan, dengan CO2 sebagai dasar memiliki nilai indeks 1. Adapun GWP untuk semua GRK lainnya adalah berapa kali lebih banyak pemanasan yang diakibatkannya yang dibandingkan dengan CO2.

Misalnya 1 kg metana menyebabkan pemanasan 25 kali lebih banyak selama periode 100 tahun dibandingkan dengan 1 kg CO2. Dengan demikian metana memiliki indeks GWP25.




1. Karbon dioksida

Karbon dioksida (CO2) adalah GRK yang paling umum dipancarkan oleh aktivitas manusia, dalam hal kuantitas yang dilepaskan dan dampak totalnya terhadap pemanasan global.

Akibatnya, istilah “CO2” kadang-kadang digunakan sebagai singkatan untuk semua gas rumah kaca, namun hal ini dapat menimbulkan kebingungan, dan cara yang lebih akurat untuk menyebut sejumlah GRK secara kolektif adalah dengan menggunakan istilah “setara karbon dioksida” atau “CO2e”.

Karena CO2 dianggap sebagai gas rumah kaca yang paling penting, beberapa penilaian atau laporan GRK hanya memasukkan CO2, dan tidak mempertimbangkan gas rumah kaca lainnya. 

Hal ini dapat menyebabkan pernyataan dampak pemanasan global yang menjadi terlalu rendah. Inventarisasi gas rumah kaca ini akan lebih lengkap jika mencakup semua GRK dan bukan hanya CO2.


2. Setara karbon dioksida (CO2e)

“Ekuivalen karbon dioksida” atau “CO2e” adalah istilah untuk menggambarkan berbagai gas rumah kaca dalam satu unit yang sama. Untuk setiap jumlah dan jenis gas rumah kaca, CO2e menandakan jumlah CO2 yang memiliki dampak pemanasan global yang setara.

Kuantitas GRK dapat dinyatakan sebagai CO2e dengan mengalikan jumlah GRK dengan GWP-nya. Misalnya jika 1kg metana dilepaskan, ini dapat dinyatakan sebagai 25kg CO2e (1kg CH4 25 = 25 kg CO2e).

“CO2e” adalah istilah yang sangat berguna karena sejumlah alasan: memungkinkan “kumpulan” gas rumah kaca dinyatakan sebagai satu angka; dan ini memungkinkan kumpulan GRK yang berbeda untuk dibandingkan dengan mudah (dalam hal dampak pemanasan global total mereka). 

Namun, satu peringatan ketika membandingkan total CO2e adalah bahwa penting untuk mengetahui bahwa GRK yang sama termasuk dalam total yang dibandingkan, untuk memastikan bahwa perbandingan serupa dapat dibuat.

Perlu dicatat juga bahwa “CO2e” terkadang juga ditulis sebagai “CO2eq”, “CO2equivalent”, atau bahkan “CDE”, dan istilah ini dapat digunakan secara bergantian.



3. Karbon

Karbon adalah unsur kimia yang terdapat dalam banyak gas dan senyawa. Misalnya, karbon bergabung dengan oksigen untuk membuat karbon dioksida (CO2), dan bergabung dengan hidrogen untuk membuat metana (CH4).

Istilah “karbon” digunakan dalam berbagai cara ketika berbicara tentang emisi gas rumah kaca, dan karenanya cenderung ambigu dan berpotensi membingungkan. “Karbon” terkadang digunakan sebagai kependekan dari CO2, atau gas rumah kaca secara umum, dan juga dapat digunakan untuk menyatakan emisi CO2 dalam bentuk jumlah karbon dalam CO2.

Berat atom atom karbon adalah 12 dan berat atom oksigen adalah 16, sehingga berat atom total CO2 adalah 44 (12 + (16 * 2) = 44).

Ini berarti bahwa jumlah CO2 dapat dinyatakan dalam jumlah karbon yang dikandungnya dengan mengalikan jumlah CO2 dengan 0,27 (12/44). Misalnya 1kg CO2 dapat dinyatakan sebagai 0,27kg karbon, karena ini adalah jumlah karbon di dalam CO2.


Istilah “karbon” dapat membingungkan karena digunakan sebagai ungkapan singkat untuk merujuk pada CO2 saja atau gas rumah kaca secara umum. Padahal tidak semua GRK mengandung karbon.  Selain itu, menyebut CO2 menjadi karbon saja tidak terlalu berguna karena hal itu tidak memungkinkan perbandingan antara GRK yang berbeda, seperti halnya konversi menjadi CO2e.

Sebenarnya saat ini semakin jarang melihat emisi CO2 dilaporkan dalam istilah karbon. Akan tetap istilah seperti “penghitungan karbon” dan “ekonomi karbon rendah” masih digunakan sebagai proksi populer untuk “penghitungan GRK”  ataupun "ekonomi rendah GRK”.



Referensi

Disadur secara bebas dari https://ecometrica.com/assets/GHGs-CO2-CO2e-and-Carbon-What-Do-These-Mean-v2.1.pdf

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

  1. Keren, ulasan yang ditulis dengan kesungguhan dan data yang cukup lengkap. Mari berjuang untuk lingkungan yang lebih baik. Salam

    ReplyDelete
  2. Beneran terbukti di sini, green house effect itu bukan cuma mitos, bukan cuma karangannya para pegiat lingkungan. Salam hijau mas

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.