Climate4life.info - El Nino merupakan salah satu penyimpangan iklim yang ditandai oleh memanasnya suhu muka laut di Samudera Pacifik bagian timur.
Fenomena El Nino ini akan selalu dikaitkan dengan menurunnya curah hujan di Indonesia dan kemudian memicu meluasnya kekeringan yang memang umumnya terjadi.
Perbandingan suhu muka laut di Samudera Pasifik pada saat kejadian El Nino dan La Nina |
Dampak turunan adanya El Nino terhadap Indonesia memang cukup besar. Dimulai dari penurunan curah hujan yang kemudian memicu kekeringan meteorologis.
Musim kemarau yang lebih kering pada beberapa provinsi seperti Riau dan Sumatera Selatan berdampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Karhutla pastinya akan disertai oleh kemunculan asap ataupun kabut asap yang akan menggangu banyak hal seperti keselamatan transportasi dan juga kesehatan. Belum lagi kerugian secara ekonomi akibat terbakarnya lahan-lahan produktif.
Sedemikian besar dampak El Nino di Indonesia sehingga kemunculannya akan cukup membuat sibuk berbagai pihak dalam upaya mengurangi dampak dan resiko yang akan terjadi.
Meski membawa berbagai ancaman dan kerugian, El Nino ternyata juga membawa keuntungan atau sisi positif yang dapat dioptimalkan guna mengimbangi dampak negatifnya.
Keuntungan El Nino Bagi Indonesia
Berikut beberapa sisi positif terjadinya El Nino bagi sebagian masyarakat Indonesia. Setidaknya terdapat 3 hal keuntungan yang dapat diperoleh oleh hadirnya El Nino.
1. Peningkatan Produksi Tangkapan Ikan
Kumar dkk¹ dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terjadinya El Nino lemah terjadi peningkatan volume tangkapan ikan tuna di Samudera Hindia. Nelayan di sebelah barat Jawa dan Sumatera akan ikut menikmati keuntungan ini.
Lokasi penangkapan ikan di Samudera Hindia yang mengalami peningkatan produksi saat El Nino lemah¹. |
Menurut Kumar dkk, pada saat El Nino peningkatan suhu muka laut diikuti oleh kelimpahan nutrisi yang kemudian membuat ikan-ikan berkumpul ke permukaan.
Meski demikian, Kumar menyebutkan bahwa pada saat El Nino mencapai intensitas kuat, produksi tangkapan tuna justru menjadi menurun.
2. Peningkatan Produksi Pertanian Pada Sistem Rawa
Kekeringan akibat El Nino tidak melulu menyebabkan turunnya produksi pertanian akibat ketiadaan air. Pada sistem budi daya berbasis rawa atau lebak, munculnya El Nino ternyata justru mendorong peningkatan produksi pertanian.
Eni Maftu’ah dkk² menyebutkan pada saat El Nino terjadi peningkatan luas tanam di kawasan rawa. Kawasan rawa yang biasanya terendam air, dengan hadirnya El Nino maka rawa tersebut akan menjadi kering sehingga dapat ditanami oleh para petani.
Tentu saja, peningkatan luas tanam ini akan sejalan dengan peningkatan hasil produksi pertanian pada lahan berbasis rawa tersebut.
3. Produksi Garam Meningkat
Kehadiran El Nino disambut gembira oleh petani garam. Musim kemarau dengan peningkatan jumlah hari tanpa hujan akan mempercepat proses produksi garam³.
Kemarau membuat sinar matahari lebih optimal memanaskan udara yang membuat laju penguapan air laut lebih cepat menyisakan butiran garam yang memang menjadi tujuan petani garam.
Dampak positif El Nino juga memperpanjang masa produksi garam. Artinya petani garam dapat memiliki pendapatan dari pengolahan garam yang lebih dari biasanya.
Demikian sisi positif dibalik ancaman el nino. Memang keuntungan ini lebih spesifik dan tidak menyeluruh di wilayah Indonesia.
Referensi
- Kumar PS, Pillai GN, Manjusha U. El Nino Southern Oscillation (ENSO) impact on tuna fisheries in Indian Ocean. Springerplus. 2014 Oct 9;3(1):591. doi: 10.1186/2193-1801-3-591. Erratum in: Springerplus. 2014;3:730. PMID: 26034673; PMCID: PMC4447736.
- Eni Maftu’ah et al: Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa untuk Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 10 No. 2, Desember 2016
- Rikha Bramawanto dan Rizal Fadlan Abida. Tinjauan Aspek Klimatologi (Enso Dan Iod) Dan Dampaknya Terhadap Produksi Garam Indonesia. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v12i2.6061
0 Comments
Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.