Climate4life.info - Mengenal data skala pentad dalam pengelolaan dan analisis data iklim.
Tentang Skala Pentad
Variabilitas Cuaca dan iklim umumnya mengikuti siklus tahunan berkaitan dengan revolusi matahari terhadap bumi. Dalam pengelolaan data cuaca dan iklim dapat dikelola mulai dari skala jam, harian, pentad, mingguan, dasarian, bulanan dan juga tahunan.
Data iklim skala pentad (climate pentad data) digunakan untuk memonitor dan menganalisis kondisi cuaca dan iklim periode lima harian. Data ini sering digunakan untuk membuat perkiraan cuaca jangka pendek dan untuk mengamati perubahan pola cuaca dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Menurut WMO, analisis dalam skala yang lebih pendek dapat menangkap variasi iklim yang tidak muncul pada skala bulanan.
Data pentad dalam iklim mencakup berbagai variabel cuaca dan iklim seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, kecepatan angin, dan tekanan udara. Data ini biasanya dikumpulkan dari berbagai stasiun pengamatan cuaca dan iklim yang tersebar di seluruh wilayah yang ingin dipantau.
Dalam pengumpulan data iklim, satu siklus pentad (periode lima hari) diberi nomor berurutan dari 1 hingga 73 dalam setahun.
Berbeda dengan skala waktu dasarian dan bulanan yang tidak ada periode yang tanggalnya menyeberang ke bulan yang lain, maka dalam skala pentad hal tersebut dimungkinkan.
Misalnya, Pentad ke-7 dimulai dari tanggal 31 Januari hingga 4 Februari. Ini juga terjadi pada pentad ke-12, 31, 37, 43, 49, 55, 61 dan 67.
Secara lengkap, berikut adalah daftar nomor siklus pentad untuk setiap lima hari dalam setahun.
Buka Tabel Pentad
Urutan tanggal pada tahun kabisat pada pentad adalah dengan menyisipkan tanggal 29 Februari pada pentad ke-12, sehingga jumlah harinya pada pentad tersebut menjadi enam hari.
Ketersediaan Data dan Kajian Pentad
Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station data (CHIRPS) merupakan database estimasi curah hujan global berbasis satelit, dan curah hujan hasil pengamatan in-situ yang menyediakan data dalam skala pentad.
Banyak kajian tentang cuaca iklim ekstrem berbasis data iklim pentad baik menggunakan data observasi maupun data satelit seperti Chirps. Antara lain:
- Yaqin Ji dkk. 2021; menganalisis presipitasi ekstrem skala pentad saat musim panas secara regional di Cina Timur.
- Chris Funk dkk. 2015; penggunaan data Chirps pentad untuk memantau kondisi cuaca iklim ekstrem.
- Ping Ping Xie dkk. 2003; Analisis Curah Hujan GPCP Pentad: Kumpulan Data Eksperimental Berdasarkan Pengamatan Pengukur dan Estimasi Satelit
0 Comments
Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.