Stasiun Klimatologi di Indonesia - Sejarah dan Perkembangan dari Masa ke Masa



Climate4life.info - Stasiun Klimatologi di Indonesia, sejarah dan perkembangannya dari masa ke masa
 


Apa itu Stasiun Klimatologi

Stasiun Klimatologi adalah  stasiun di mana observasinya digunakan untuk tujuan klimatologi, seperti kepentingan analisis variabilitas iklim dan perubahan iklim. 

Jaringan stasiun klimatologi (staklim) di suatu negara harus dapat menggambarkan ragam wilayah di negara tersebut seperti pegunungan, dataran, pantai, pulau ataupun dataran tinggi

Di Indonesia, jaringan stasiun klimatologi dikelola oleh BMKG, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, jasa klimatologi, dan pemeliharaan alat klimatologi.

Pada UU 31 tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dijabarkan bahwa klimatologi merupakan fungsi dari iklim dan kualitas udara. Sehingga, pada jaringan stasiun klimatologi juga terpasang instrumen pengukuran kualitas udara.





Uraian Tugas

Uraian tugas sebuah stasiun klimatologi diatur oleh Peraturan Kepala BMKG nomor 10 tahun 2014 yang memuat kedudukan, fungsi dan klasifikasi stasiun klimatologi.

Secara ringkas stasiun klimatologi mempunyai tugas utama melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, pelayanan jasa di bidang klimatologi. Dalam menunjang pelaksanaan tugas utama, stasiun klimatologi melaksanakan pemeliharaan peralatan, kerjasama/koordinasi, administrasi, dan tugas tambahan.

Pada peraturan tersebut selain melakukan pengamatan iklim, stasiun klimatologi juga melakukan pengamatan meteorologi, sehingga stasiun klimatologi di Indonesia secara tidak langsung juga menjalankan tugas selaku stasiun agrometeorologi.




Perkembangan Stasiun Klimatologi dari Masa ke Masa


Periode Stasiun Meteorologi Pertanian

Stasiun Klimatologi yang pertama berdiri di Indonesia adalah Stasiun Klimatologi Jawa Barat yang mulai beroperasi pada tahun 1963 dengan nama Stasiun Meteorologi Pertanian Utama (SMPU) Dramaga Bogor.


Sampai dengan sebelum 1975, stasiun klimatologi yang didirikan BMKG disebut sebagai Stasiun Meteorologi Pertanian, berturut-turut adalah:

No Nama Provinsi Mulai Beroperasi Ket
1 Stasiun Meteorologi Pertanian Utama Dramaga Bogor Jawa Barat 1963 Mulai dibangun sejak tahun 1959 pada lahan milik Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan. Beralamat di Jl. Cifor, Kel. Situgede Bogor
2 Stasiun Meteorologi Pertanian Semarang Jawa Tengah 1964 Dirintis oleh Dr. Ir. Mbl de Rozari dan Dr. Ir. Mursidi
3 Stasiun Meteorologi Pertanian Utama Sampali Sumatera Utara 1965 *belum ditemukan catatan resmi tentang nama SMPU Sampali
4 Stasiun Meteorologi Pertanian Kayuwatu - Manado Sulawesi Utara 1970 Mulai dibangun di Kayuwatu pada 1968 pada lahan milik Dinas Peternakan Prov. Sulawesi Utara
5 Stasiun Meteorologi Pertanian Utama Panakkukang Sulawesi Selatan 1972 SMPU Panakkukang - Ujung Pandang
6 Stasiun Meteorologi Pertanian Utama Banjarbaru Kalimantan Selatan 1973 Mulai dibangun 1969 di Jl. Unlam III no. 3 Banjarbaru

Dapat ditegaskan, SMPU Dramaga Bogor dan kelima Stasiun Meteorologi Pertanian lainnya di atas merupakan cikal-bakal Staklim tertua di Indonesia.

Arsip laporan curah hujan Stamet Pertanian Utama Panakkukang Ujung Pandang, cikal bakal Staklim Sulawesi Selatan
Foto: Eko Sulistyo Nugroho




Periode Stasiun Meteorologi Pertanian Menjadi Stasiun Klimatologi

Stasiun Klimatologi yang berdiri mulai tahun 1974 tidak lagi menggunakan nama Stasiun Meteorologi Pertanian. Seperti Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, mulai beroperasi pada tahun 1974 dengan nama Stasiun klimatologi Kenten - Palembang.

Keenam Stasiun Meteorologi Pertanian yang telah berdiri lebih awal juga kemudian berganti nama menjadi stasiun klimatologi, di mana SMPU menjadi Staklim kelas I dan SMP menjadi Staklim kelas II.

Sampai dengan tahun 2015, daftar stasiun klimatologi yang dimiliki BMKG berdasarkan tahun mulai beroperasi adalah sebagai berikut:

No Nama Staklim Provinsi Mulai
Beroperasi
Ket
1 Staklim Darmaga - Bogor Jawa Barat 1963 awal: SMPU Dramaga Bogor,
1977 - menjadi Staklim kelas I
2009 - relokasi kantor dan taman alat
2 Staklim Semarang Jawa Tengah 1964 awal: SMP Semarang,
1977 : menjadi Staklim kelas II
1985 - staklim kelas II menjadi kelas I
3 Staklim Sampali - Medan Sumatera Utara 1965 awal: SMPU Sampali
--- : menjadi Staklim kelas I
4 Staklim Kayuwatu - Manado Sulawesi Utara 1970 awal: SMP Kayuwatu Manado,
1974 - menjadi Staklim kelas II
2002 - relokasi ke Paniki Atas, Minahasa Utara
5 Staklim Maros - Makassar Sulawesi Selatan 1972 awal: SMPU Panakkukang,
--- : menjadi Staklim kelas I
1998 - hasil relokasi dari Staklim Panakukang
6 Staklim Banjarbaru Kalimantan Selatan 1973 2005- relokasi kantor dan taman alat ke Jl. Trikora bypass Soekarno - Hatta
7 Staklim Kenten - Palembang Sumatera Selatan 1975 2013 - staklim kelas II menjadi kelas I
8 Staklim Pondok Betung - Tangerang Banten 1976 nama awal Staklim Ciledug sampai sebelum 2004*
9 Staklim Genyem Papua 1976
10 Staklim Ransiki Papua Barat 1978
11 Staklim Kairatu Maluku 1982
12 Staklim Siantan - Pontianak Kalimantan Barat 1983
13 Staklim Pulau Baai - Bengkulu Bengkulu 1984 2013 - staklim kelas II menjadi kelas I
14 Staklim Sicincin - Padang Sumatera Barat 1984
15 Staklim Lasiana - Kupang Nusa Tenggara Timur 1986
16 Staklim Karangploso - Malang Jawa Timur 1988
17 Staklim Indrapuri - Banda Aceh Aceh 1992
18 Staklim Masgar - Tanjung Karang Lampung 1995
19 Staklim Sei Durian - Jambi Jambi 1997
20 Staklim Negara - Bali Bali 1998
21 Staklim Kediri - Mataram Nusa Tenggara Barat 1998 2013 - staklim kelas IV menjadi kelas I
22 Staklim Koba Kep. Bangka Belitung 2015 Status sebagai pos iklim
23 Staklim Mlati DI Yogyakarta 2015 Status sebagai pos iklim
24 Staklim Tilongkabila Gorontalo 2015 Status sebagai pos iklim
25 Staklim Tanah Miring Papua 2015 Status sebagai pos iklim
26 Staklim Tambang Riau 2015 Status sebagai pos iklim
27 Staklim Ranomeeto Sulawesi Tenggara 2015 Status sebagai pos iklim



Periode Staklim Berbasis Nama Kabupaten/Kota

Disadari kemudian, penamaan staklim yang dimiliki BMKG tidak memiliki standar baku sehingga coraknya menjadi beragam seperti:
  • Pulau Baai; nama jalan
  • Kayuwatu; nama dusun
  • Kenten; nama kawasan
  • Sampali; nama desa
  • Kediri; nama kecamatan
  • Maros; nama kabupaten
  • Semarang; nama kota

Pada 2016 kemudian terbit Perka BMKG yang mengatur penamaan staklim menjadi berbasis nama kabupaten atau kota di mana staklim tersebut berkedudukan. Terkecuali 5 pos iklim yang baru resmi berdiri tetap menggunakan penamaan awal.

Secara lengkap daftar perubahan nama stasiun klimatologi menjadi berbasis nama kab/kota sebagai berikut.

No Nama Awal Nama Baru Provinsi Ket
1 Staklim Darmaga - Bogor Staklim Bogor Jawa Barat
2 Staklim Semarang Staklim Semarang Jawa Tengah
3 Staklim Sampali - Medan Staklim Deli Serdang Sumatera Utara
4 Staklim Kayuwatu - Manado Staklim Minahasa Utara Sulawesi Utara
5 Staklim Maros - Makassar Staklim Maros Sulawesi Selatan
6 Staklim Banjarbaru Staklim Banjarbaru Kalimantan Selatan
7 Staklim Kenten - Palembang Staklim Palembang Sumatera Selatan
8 Staklim Pondok Betung - Tangerang Staklim Tangerang Selatan Banten
9 Staklim Genyem Staklim Jayapura Papua
10 Staklim Ransiki Staklim Manokwari Selatan Papua Barat
11 Staklim Kairatu Staklim Seram Bagian Barat Maluku
12 Staklim Siantan - Pontianak Staklim Mempawah Kalimantan Barat
13 Staklim Pulau Baai - Bengkulu Staklim Bengkulu Bengkulu
14 Staklim Sicincin - Padang Staklim Padang Pariaman Sumatera Barat
15 Staklim Lasiana - Kupang Staklim Kupang Nusa Tenggara Timur
16 Staklim Karangploso - Malang Staklim Malang Jawa Timur
17 Staklim Indrapuri - Banda Aceh Staklim Aceh Besar Aceh
18 Staklim Masgar - Tanjung Karang Staklim Pesawaran Lampung
19 Staklim Sei Durian - Jambi Staklim Muaro Jambi Jambi
20 Staklim Negara - Bali Staklim Jembrana Bali
21 Staklim Kediri - Mataram Staklim Staklim Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
22 Staklim Koba Staklim Koba Kep. Bangka Belitung Pos iklim menjadi staklim kelas IV
23 Staklim Mlati Staklim Mlati DI Yogyakarta Pos iklim menjadi staklim kelas IV
24 Staklim Tilongkabila Staklim Tilongkabila Gorontalo Pos iklim menjadi staklim kelas IV
25 Staklim Tanah Miring Staklim Tanah Miring Papua Pos iklim menjadi staklim kelas IV
26 Staklim Tambang Staklim Tambang Riau Pos iklim menjadi staklim kelas IV
27 Staklim Ranomeeto Staklim Ranomeeto Sulawesi Tenggara Pos iklim menjadi staklim kelas IV


Pada 2019, pemutakhiran selanjutnya berupa penyesuaian nama Staklim kelas IV terakhir juga menjadi berbasis nama kabupaten/kota, yaitu:

No Nama Awal Nama Baru Provinsi
22 Staklim Koba Staklim Bangka Tengah Kep. Bangka Belitung
23 Staklim Mlati Staklim Sleman DI Yogyakarta
24 Staklim Tilongkabila Staklim Bone Bolango Gorontalo
25 Staklim Tanah Miring Staklim Merauke Papua
26 Staklim Tambang Staklim Kampar Riau
27 Staklim Ranomeeto Staklim Konawe Selatan Sulawesi Tenggara




Periode Staklim Berbasis Nama Provinsi

Telah lama para climaters (komunitas klimatologi) merasa bahwa sejatinya nama staklim harus berbasis provinsi karena wilayah kerja dan jaringan pengamatan yang dimiliki setiap staklim mencakup seluruh wilayah di provinsi masing-masing.

Hal terwujud pada tahun 2022 dengan terbitnya Peraturan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan BMKG Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika.

Maka, daftar nama stasiun klimatologi BMKG berdasarkan tahun mulai beroperasi menjadi seperti pada tabel di bawah ini.

No Nama Awal Nama Baru Provinsi Ket
1 Staklim Bogor Staklim Jawa Barat Jawa Barat
2 Staklim Semarang Staklim Jawa Tengah Jawa Tengah
3 Staklim Deli Serdang Staklim Sumatera Utara Sumatera Utara
4 Staklim Minahasa Utara Staklim Sulawesi Utara Sulawesi Utara
5 Staklim Maros Staklim Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan
6 Staklim Banjarbaru Staklim Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
7 Staklim Palembang Staklim Sumatera Selatan Sumatera Selatan 2021 - Operasional pindah ke Musi II;
2023 - Taman alat digital mulai beroperasi di Musi II, taman alat manual tetap di Kenten
8 Staklim Tangerang Selatan Staklim Banten Banten
9 Staklim Jayapura Staklim Jayapura Papua Tetap nama kabupaten/kota
10 Staklim Manokwari Selatan Staklim Papua Barat Papua Barat
11 Staklim Seram Bagian Barat Staklim Maluku Maluku
12 Staklim Mempawah Staklim Kalimantan Barat Kalimantan Barat
13 Staklim Bengkulu Staklim Bengkulu Bengkulu
14 Staklim Padang Pariaman Staklim Sumatera Barat Sumatera Barat
15 Staklim Kupang Staklim Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur
16 Staklim Malang Staklim Jawa Timur Jawa Timur
17 Staklim Aceh Besar Staklim Aceh Aceh
18 Staklim Pesawaran Staklim Lampung Lampung
19 Staklim Muaro Jambi Staklim Jambi Jambi
20 Staklim Jembrana Staklim Bali Bali
21 Staklim Staklim Lombok Barat Staklim Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat
22 Staklim Koba Staklim Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung
23 Staklim Sleman Staklim DI Yogyakarta DI Yogyakarta
24 Staklim Bone Bolango Staklim Gorontalo Gorontalo
25 Staklim Merauke Staklim Merauke Papua Tetap nama kabupaten/kota
26 Staklim Kampar Staklim Riau Riau
27 Staklim Konawe Selatan Staklim Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara




Stasiun Klimatologi Referensi

WMO menyebutkan stasiun klimatologi dimana datanya diharapkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren iklim dapat dijadikan sebagai stasiun referensi.  Panjang data yang homogen minimal 30 tahun. Kondisi lingkungan di sekitarnya sangat sedikit perubahannya.

Staklim di Indonesia yang memiliki series data panjang, tidak mengalami relokasi dan sedikit mengalami perubahan lingkungan di sekitarnya yang dapat menjadi staklim referensi antara lain:
  • Staklim Bengkulu
  • Staklim Sumatera Utara
  • Staklim Jawa Tengah


Demikian uraian singkat sejarah dan perkembangan stasiun klimatologi di Indonesia dari masa ke masa.



Sumber:
buka/tutup
  1. https://bogor.jabar.bmkg.go.id/?page_id=530
  2. https://www.iklimjateng.info/index.php/home/sejarah-staklim
  3. https://bmkgsampali.net/sejarah/
  4. https://iklimsulut.info/index.php/profil/sejarah
  5. https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-klimatologi/stasiun-klimatologi/
  6. http://iklim.kalsel.bmkg.go.id/index.php/profil/sejarah/
  7. https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-klimatologi/stasiun-klimatologi/
  8. https://iklimbantendki.id/aboutus
  9. https://iklim.kalbar.bmkg.go.id/sejarah/
  10. https://staklim_kupang.ntt.bmkg.go.id/dprofil/sejarah-bmkg.php
  11. http://www.staklimjambi.web.id/p/sejarah-stasiun-klimatologi-jambi.html
  12. https://karangploso.jatim.bmkg.go.id/index.php/108-sumber-daya-manusia/struktur-organisasi/77-selamat-datang-di-stasiun-klimatologi-karangploso-malang
  13. https://staklimyogyakarta.com/profil/

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

  1. Ulasan yang infotmatif. Terima kasih telah berbagi. Salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  2. baru tau yang pertama itu adanya di dramaga bogor..jangan jangan aku sering lewat gedungnya tapi tidak ngeh...stasiun klimatologi amat sangat bermanfaat untuk menunjang tugas dari bmkg ya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.