5 Alasan Aphelion Penyebab Suhu Dingin Selatan Jawa Bulan Juli Sebagai Hoaks yang Selalu Berulang

Flyer penjelasan resmi BMKG terkait fenomena Aphelion terhadap suhu dingin di Jawa, Bali, NTT hingga NTB

Climate4life.info - 5 Alasan aphelion penyebab suhu dingin Selatan Jawa setiap Juli sebagai hoaks yang selalu berulang

Setiap tahun, terutama pada bulan Juli, kita sering kali menerima pesan broadcast yang beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan, menyebutkan bahwa fenomena aphelion adalah penyebab utama suhu dingin yang dirasakan di wilayah selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pesan-pesan ini sering kali menarik perhatian banyak orang, namun sayangnya, informasi yang disampaikan adalah keliru dan menyesatkan.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab kenapa hoaks ini selalu berulang disebarkan. Selain ketidakpahaman juga ada faktor mencari sensasi.



Suhu Dingin di Selatan Jawa, Bali, NTT, dan NTB pada Bulan Juli

Memang benar bahwa suhu di wilayah selatan Indonesia, termasuk Jawa, Bali, NTT, dan NTB, cenderung lebih dingin pada bulan Juli.

Fenomena ini bukanlah hal baru, dan sebenarnya terkait dengan berbagai faktor meteorologis yang terjadi setiap tahun seperti pada artikel  terkait di bawah.

 


Kaitan suhu dingin ini dengan aphelion merupakan kesalahpahaman yang perlu diluruskan.



Apa Itu Aphelion?

Aphelion adalah titik dalam orbit Bumi di mana Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari. Fenomena ini terjadi sekali setiap tahun, biasanya pada awal Juli.


Perbandingan jarak Bumi- Matahari terkait aphelion - perihelion. Perhatikan pada saat Juli Bumi Belahan Utara justru sedang mengalami musim panas di mana jarak Bumi - Matahari justru paling jauh atau posisi aphelion
Gambar: https://www.jagranjosh.com/current-affairs/aphelion-phenomenon-2022-in-india-what-happens-when-the-earth-is-at-aphelion-1656931510-1


Ketika Bumi berada pada titik aphelion, jaraknya dari Matahari adalah sekitar 152 juta kilometer, dibandingkan dengan jarak terdekatnya (perihelion) yang sekitar 147 juta kilometer.

Namun, penting untuk dipahami bahwa aphelion terjadi pada skala planet, yang berarti dampaknya lebih bersifat global dan tidak spesifik terhadap wilayah tertentu.

Faktanya, meskipun Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari selama aphelion, belahan Bumi bagian utara justru sedang mengalami musim panas.

Ini menunjukkan bahwa jarak Bumi ke Matahari bukanlah faktor utama yang mempengaruhi suhu musim di berbagai belahan dunia.

Dan faktanya lagi, Juli 2024 justru memecahkan rekor panas terbaru yang berbanding terbalik jika dikaitkan dengan aphelion.



5 Penyebab Kesalahan Pemahaman Aphelion Penyebab Suhu Dingin di Selatan Jawa


1. Kurangnya Pemahaman Tentang Skala Meteorologi

Salah satu penyebab utama kesalahpahaman ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang skala meteorologi.

Banyak orang cenderung menganggap bahwa fenomena astronomi seperti aphelion memiliki dampak langsung pada kondisi cuaca lokal, padahal kenyataannya tidak demikian.Aphelion mempengaruhi

Bumi secara keseluruhan, tetapi tidak mempengaruhi suhu secara signifikan di wilayah tertentu seperti selatan Jawa.


2. Kurangnya Pemahaman Tentang Data Observasi

Faktor kedua yang menyebabkan salah kaprah ini adalah minimnya pemahaman mengenai data observasi cuaca.

Di wilayah yang terletak di sebelah utara Indonesia seperti Manado, yang memiliki tipe hujan monsun, musim kemarau pada bulan Juni hingga Agustus (JJA) justru menjadi puncak suhu maksimum.


Jika karena aphelion, kenapa suhu udara di Manado yang juga berpola hujan monsul suhu mencapai puncak pada Juli-Agustus? 

Sementara itu, di wilayah selatan Indonesia, suhu lebih dingin pada waktu yang sama karena dipengaruhi oleh angin muson timur dari Australia yang membawa udara dingin dan kering.


3. Tidak Pernah Berkunjung Langsung

Faktor ketiga adalah kurangnya pengalaman langsung di wilayah yang dimaksud. Banyak orang yang menyebarkan informasi tanpa pernah mengunjungi wilayah selatan Jawa, Bali, NTT, atau NTB pada bulan Juli.

Pengalaman langsung di daerah tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi cuaca dan membantu menghindari kesalahpahaman.


4. Ketidakpahaman Konsep Cold Air Advection

Ketidakpahaman mengenai konsep cold air advection juga sering menjadi penyebab kesalahan dalam memahami suhu dingin di selatan Jawa.

Konsep adveksi udara dingin (CAA)
Ozkan, Alican. (2012). Accuracy Study of High-Order Multidimensional RDS - Application to Steady State Advection. 10.13140/RG.2.1.3247.9444. 

Cold air advection adalah proses di mana massa udara dingin berpindah ke suatu wilayah dari daerah yang lebih dingin yang mengakibatkan pendinginan wilayah hangat.

Saat adveksi dingin berlanjut, suhu di wilayah hangat akan mulai menurun.

Distribusi suhu udara rata-rata 1981-2010 berdasarkan model ITACS, perhatikan sebaran area berwarna hijau muda dari Australia

Pada bulan Juli, angin muson timur membawa udara dingin dari Australia menuju wilayah selatan Indonesia, menyebabkan suhu di daerah tersebut menjadi lebih dingin.

Namun, fenomena ini sering kali disalahartikan sebagai akibat dari aphelion.



Beberapa Peneliti Hanya Mencari Sensasi

Beberapa peneliti atau pengamat cuaca yang mungkin mencari sensasi atau perhatian publik sering kali memperbesar pengaruh fenomena astronomi seperti aphelion untuk menarik minat pembaca atau penonton.

Mereka mungkin menggunakan informasi yang tidak sepenuhnya akurat atau menyederhanakan penjelasan untuk tujuan dramatisasi, padahal realitas meteorologi jauh lebih kompleks dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. alert-info




Mengapa Hoaks Ini Terus Berulang?

Hoaks terkait aphelion dan suhu dingin di selatan Jawa ini terus berulang karena beberapa alasan. Salah satunya adalah penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

Selain itu, minimnya edukasi terkait meteorologi dan astronomi di masyarakat juga berkontribusi terhadap berulangnya hoaks ini.



Mengedukasi Masyarakat

Untuk mengatasi penyebaran hoaks seperti ini, penting bagi kita semua untuk meningkatkan literasi sains, terutama terkait fenomena alam dan cuaca.

Edukasi yang tepat dan akurat akan membantu masyarakat memahami kondisi cuaca yang sebenarnya dan mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi.

Jadi, saat Anda menerima pesan yang menyebutkan aphelion sebagai penyebab suhu dingin di selatan Jawa, ingatlah bahwa informasi tersebut tidak benar. Suhu dingin yang terjadi di wilayah tersebut pada bulan Juli adalah akibat dari faktor meteorologis yang lebih kompleks, bukan aphelion.

Dengan memahami fakta ini, kita dapat berperan dalam mencegah penyebaran hoaks dan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

1 Comments

  1. Itulah kenapa aku ga pernah mau baca segala info dari grub WA krn kebanyakan hoaks 🤣🤣. Udh paling benar nyari jawaban itu dari orang yg memang expert secara langsung, atau sekalian dari website resmi. Baru bisa dipertanggungjawabkan infonya 👍. Thank you penjelasannya mas...

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.