Lahan pertanian yang gersang karena kekeringan dalam jangka waktu yang panjang Gambar: https://www.sciline.org |
Climate4life.info - Apa itu Kekeringan? Penyebab, Dampak, dan Jenis-Jenisnya
Pengantar
Kekeringan adalah fenomena yang berkaitan dengan kekurangan air, baik dalam bentuk uap air di udara maupun air di tanah. Kondisi ini berdampak besar pada pertumbuhan tanaman dan sering kali menjadi tantangan bagi sektor pertanian.
Kekeringan terjadi setelah periode curah hujan yang tidak memadai atau bahkan tidak ada sama sekali dalam waktu yang lama.
Hal ini menyebabkan defisit kelembapan tanah dan udara, serta gangguan serius pada keseimbangan air (Donald A. Wilhite, 2000).
Penting untuk membedakan antara kekeringan dan kelangkaan air. Kekeringan merujuk pada ketidakseimbangan alami karena kurangnya pasokan air, sedangkan kelangkaan air adalah akibat dari permintaan yang melebihi pasokan yang tersedia.
Ciri-Ciri dan Dampak Kekeringan
Tidak seperti bencana alam lainnya seperti banjir atau gempa bumi, kekeringan adalah fenomena yang “merayap” (Gillete, 1950). Artinya, dampaknya terasa perlahan seiring waktu.
Memuat...
alert-successKekeringan sulit diprediksi awal dan akhirnya, sehingga penting untuk memiliki sistem pemantauan kekeringan (Drought Monitoring System).
Efek kekeringan sangat bergantung pada durasi, intensitas, waktu kejadian, dan wilayah yang terdampak.
Selain itu, aktivitas manusia dan vegetasi juga memengaruhi dampak kekeringan.
Misalnya, dalam sektor pertanian, tanaman dengan masa tanam dan tumbuh yang berbeda, seperti jagung dan gandum, akan merespons kekeringan secara berbeda.
Klasifikasi Kekeringan
Kekeringan dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem, sumber air, waktu muncul, durasi, dan media penyebabnya. Berikut adalah jenis-jenis utama kekeringan.
1. Kekeringan Meteorologis
Kekeringan ini terjadi karena penyimpangan suhu udara dan curah hujan dari nilai rata-rata selama periode tertentu (misalnya, bulanan, musiman, atau tahunan).
Tingkat keparahannya diklasifikasikan berdasarkan defisit curah hujan:
- Slight: 11-25% kurang dari rata-rata.
- Moderate: 25-50% kurang dari rata-rata.
- Severe: Lebih dari 50% kurang dari rata-rata.
2. Kekeringan Hidrologis
Terjadi akibat propagasi kekeringan meteorologis melalui siklus hidrologis. Kekeringan ini ditandai oleh berkurangnya volume air di sungai, danau, dan air tanah.
Efeknya sering tertunda dibandingkan kekeringan meteorologis, tetapi dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang, misalnya pada sektor energi dan rekreasi.
3. Kekeringan Agrikultural
Kekeringan agrikultural terjadi ketika kelembapan tanah dan udara tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman.
Kondisi ini tergantung pada jenis tanaman, tahap pertumbuhan, dan karakteristik tanah. Dampaknya langsung terlihat pada hasil panen.
4. Kekeringan Sosioekonomi
Jenis kekeringan ini muncul ketika permintaan ekonomi untuk air melebihi pasokan akibat gangguan yang terkait dengan cuaca.
Kekeringan ini sering kali merupakan kombinasi dari jenis kekeringan lainnya.
Jenis Kekeringan Berdasarkan Waktu dan Durasi
Menurut Thornthwaite, kekeringan dapat dikategorikan sebagai berikut:
Permanent: Terjadi di wilayah dengan iklim kering yang membutuhkan irigasi untuk produksi tanaman.
Seasonal: Disebabkan oleh pola sirkulasi musiman, umum di wilayah dengan musim hujan dan kemarau yang jelas, seperti daerah monsun.
Contingent: Disebabkan oleh variabilitas curah hujan di wilayah beriklim lembap dan sub-lembap, terutama jika terjadi selama musim tanam.
Kekeringan Atmosferik dan Tanah
Atmosferik
Kekeringan ini terjadi ketika kelembapan udara sangat rendah, sering kali dipicu oleh suhu tinggi dan kurangnya curah hujan.
Angin kering seperti angin Sukhovey di Kazakhstan dapat meningkatkan penguapan secara drastis, menyebabkan stres air pada tanaman.
Tanah
Kekeringan ini dimulai dari lapisan permukaan tanah yang kehilangan kelembapan akibat kekeringan atmosferik, lalu merambat ke lapisan yang lebih dalam, memengaruhi zona akar tanaman.
Dampak Kekeringan
Kekeringan memiliki dampak luas pada sektor pertanian, pasokan air, energi, dan ekonomi. Di sektor pertanian, kekeringan dapat mengurangi hasil panen secara signifikan.
Kekeringan hidrologis dapat memengaruhi pembangkit listrik tenaga air, sedangkan kekeringan sosial ekonomi dapat menyebabkan gangguan pasokan barang dan jasa yang bergantung pada air.
Dengan memahami jenis, penyebab, dan dampak kekeringan, kita dapat merancang strategi mitigasi yang efektif, seperti irigasi yang efisien, konservasi air, dan pemantauan kekeringan secara terus-menerus.
Referensi:
- Disadur secara bebas dari Agricultural Meteorology and Climatology / Branislava Lalic, Josef Eitzinger, Anna Dalla Marta, Simone Orlandini, Ana Firanj Sremac, Bernhard Pacher. – Firenze: Firenze University Press, 2018.
Kata kunci:
Drought impact
Meteorological drought
Agricultural drought
Hydrological drought
Climate Extreme
0 Comments
Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.