Mendekati 1,5°C: Bagaimana Mengetahui Ketika Pemanasan Melewati Batas Bawah Tujuan Perjanjian Paris

Intermediate


Suhu rata-rata global tahunan dinyatakan sebagai perbedaan dari kondisi pra-industri berdasarkan rata-rata tahun 1850-1900.

Anomali set data dihitung relatif terhadap garis dasar tahun 1981 hingga 2010 dan diimbangi dengan 0,69° C, yang merupakan perbedaan estimasi terbaik untuk periode tersebut dari rata-rata tahun 1850-1900 yang diberikan dalam Laporan Penilaian Keenam Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC)
Gambar: metoffice.com



Climate4life.info - Mendekati 1,5°C: Bagaimana Mengetahui Ketika Pemanasan Melewati Batas Bawah Tujuan Perjanjian Paris



Pengantar

Suhu global semakin meningkat, dan dunia mendekati ambang batas 1,5°C yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris. Namun, bagaimana kita bisa tahu kapan tujuan ini tercapai?

Mengetahui perbedaan antara fluktuasi suhu dalam waktu singkat dan tren pemanasan jangka panjang sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai target internasional.



Tujuan Suhu Perjanjian Paris

Perjanjian Paris bertujuan untuk membatasi pemanasan suhu global di bawah 2°C dan idealnya hingga 1,5°C dari suhu pra-industri. Namun, perjanjian ini tidak memberikan batasan tahun atau waktu spesifik untuk tercapainya angka ini.

Sebaliknya, Perjanjian ini lebih menekankan pada tren jangka panjang yang berkelanjutan. Itu artinya, jika suhu melebihi 1,5°C dalam satu tahun, itu tidak serta merta berarti dunia gagal memenuhi tujuan tersebut.

Memuat...
alert-success

IPCC mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan kondisi iklim yang berlangsung selama beberapa dekade atau lebih, bukan hanya berdasarkan fluktuasi suhu tahunan.

Oleh karena itu, terlampauinya batas 1,5°C dalam satu tahun saja tidak bisa langsung dianggap sebagai kegagalan, melainkan harus dilihat dari tren pemanasan jangka panjang.



Tantangan Pengukuran Terlampauinya Suhu 

Pemanasan suhu global tidak selalu meningkat secara stabil dari tahun ke tahun. Pemanasan ini dipengaruhi oleh variabilitas alami serta faktor jangka panjang yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca.

Oleh karena itu, untuk menentukan kapan suhu melewati batas 1,5°C membutuhkan metode yang dapat membedakan antara fluktuasi jangka pendek dan pemanasan yang berkelanjutan.

Laporan AR6 dari IPCC mendefinisikan tingkat pemanasan global dalam bentuk rata-rata 20 tahun, yang dibandingkan dengan rata-rata suhu dari tahun 1850 hingga 1900.


Berdasarkan pendekatan ini, 1,5 °C pemanasan akan dikonfirmasi setelah suhu rata-rata selama 20 tahun mencapai angka tersebut.

Jadi, kita baru bisa melaporkan terlampauinya 1,5 °C setelah satu dekade, yang menyebabkan penundaan dalam merespons perubahan tersebut. alert-info



Pendekatan Alternatif untuk Mengukur Pemanasan 

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan komunitas ilmiah internasional sedang mencari cara untuk melaporkan lebih cepat kapan suhu global melebihi ambang batas seperti 1,5 °C atau 2 °C.

Ada tiga pendekatan utama yang sedang dipertimbangkan dalam mengases tingkat kenaikan suhu global.


Menggabungkan Data Historis dengan Proyeksi Model Iklim

Menggunakan data pemanasan yang telah terjadi dan memadukannya dengan proyeksi masa depan untuk melihat posisi kita terhadap tujuan Perjanjian Paris.


Menyesuaikan Tren dengan Teknik Statistik

Menggunakan metode statistik seperti Locally Estimated Statistical Smoothing (LOESS) untuk memperkirakan pemanasan jangka panjang berdasarkan data historis.


Memperkirakan Kontribusi Aktivitas Manusia

Memperkirakan pengaruh aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca, terhadap perubahan iklim untuk lebih memahami seberapa besar pemanasan yang terjadi.

Berbagai metode untuk mengukur tingkat kenaikan suhu global



Pemanasan Global Saat Ini 

Hingga 2023, pemanasan global tercatat sekitar 1,3°C dibandingkan dengan rata-rata suhu tahun 1850-1900. Menggunakan pendekatan IPCC AR6 dengan rata-rata 10 tahun, pemanasan untuk periode 2014-2023 sekitar 1,2°C.

Sementara itu, dengan menggunakan rata-rata 2011-2020, pemanasan tercatat sekitar 1,1°C. Angka-angka ini menunjukkan bahwa pemanasan global terus berlanjut, meskipun ada beberapa perbedaan tergantung pendekatan yang digunakan.



Memantau Pemanasan Global

Untuk memantau kapan suhu global melampaui 1,5°C dengan lebih cepat, WMO telah membentuk tim ahli internasional.

Tim ini akan membantu mendefinisikan cara terbaik untuk melacak pemanasan suhu global dan mengusulkan metode pemantauan yang sesuai dengan pedoman IPCC agar pengukuran suhu lebih konsisten dan dapat diandalkan.



Setiap Fraksi Derajat Pemanasan Itu Penting

Walaupun ada berbagai cara untuk mengukur dan melaporkan pemanasan global, yang terpenting adalah bahwa setiap kenaikan suhu sedikit saja berarti.

Baik suhu tetap di bawah atau melewati 1,5°C, setiap kenaikan suhu akan berisiko meningkatkan cuaca ekstrem dan bencana terkait iklim.

Semakin lama kita menunda penanganan perubahan iklim, semakin besar dampaknya terhadap ekosistem, ekonomi, dan kesehatan manusia.



Kesimpulan

Tindakan Global Diperlukan Melacak kapan suhu global melewati batas 1,5°C sangat penting untuk memantau kemajuan kita dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris. Namun, pengukuran suhu global yang tepat membutuhkan waktu dan perkembangan metodologi.

Yang jelas, setiap peningkatan suhu, sekecil apapun, membawa konsekuensi yang serius. Oleh karena itu, dunia harus segera bertindak untuk membatasi pemanasan suhu global dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Referensi:
  • https://wmo.int/publication-series/state-of-climate-2024-update-cop29
  • https://climate.metoffice.cloud/current_warming.html#datasets

Kata kunci:

Global warming 1.5°C
Paris Agreement temperature goal
Climate variability
Global temperature trends
Climate Change

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

  1. Sebenarnya ada rasa khawatir terutama karena berita-berita yang beredar itu sudah menunjukkan pemanasan global yg lumayan parah. Apalagi ada ramai pemberitaan hutan sudah tidak maksimal menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen bang. Andai dengan perjanjian Paris ini kita semua sama-sama merenung dan sama-sama bergerak ke gaya hidup yang lebih berkelanjutan ya bang

    ReplyDelete
  2. hari-hari ini emang bener, PANAS BANGET WOYYYY!! *emot melet sambil kringetan*
    entah, bakal sampe kapan global warming ini bakal trus jalan. takutny kan tiba2 bukan global warming lagi, tapi global melting :(((

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.